11; five years ago

2.3K 676 159
                                    

jinyoung—selaku yang paling bisa mengerti keadaan ini pun bergumam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jinyoung—selaku yang paling bisa mengerti keadaan ini pun bergumam. "lo pilih siapapun yang menurut lo patut dicurigai. setuju?"

dan mereka semua pun mengangguk ragu.

jinyoung menarik napasnya, dan memandang siyeon. "gue, siyeon."

siyeon yang sedaritadi diam itu membulatkan matanya tak percaya. bisa-bisanya jinyoung menebak asal seperti itu?

tidak hanya siyeon yang terkejut, jeno juga. hampir saja jeno melayangkan tinjunya kalau jinyoung tidak menghentikkannya melalui tatapan matanya.

"lo boleh vote gue." desis jinyoung menatap jeno dan siyeon bergantian.

"gue juga siyeon," ucap bomin tegas.

felix berdecak. "gue setuju sama haechan, walau gue gak tau tuh anak sekarang dimana. kalau pelaku utamanya... guanlin."

guanlin membolakan matanya, terkejut namanya disebut. namun dia tidak banyak berkomentar. seperti yang jinyoung bilang mereka semua bebas memilih siapa.

eunbin menganggukkan kepalanya, "gue juga. guanlin."

kali ini bomin yang melebarkan matanya terkejut.

shuhua dengan takut menjawab. "guanlin."

"guanlin." jeno pun mengarahkan pandangannya ke guanlin yang sedang gelisah namun mencoba tenang. disampingnya sudah ada bomin yang memegang lengan cowok itu kuat.

hyunjin mendecak, sebenarnya ia bingung memilih siapa. "guanlin."

jaemin melangkahkan kakinya maju. "sanha,"

sanha tersentak saat namanya disebut. "kok gue? udah jelas-jelas guanlin!" decaknya.

dan mata mereka pun tertumbuk pada siyeon yang sudah gemetar. "g-guanlin."

terjawab sudah, kalau pelaku utamanya guanlin.

itu menurut mereka.

mari kita lihat kebenarannya.

jinyoung mendesah pelan begitu mendengar teman-temannya. "siapa referee?" tanyanya menatap teman-temannya satu persatu.

dengan pelan, siyeon mengacungkan tangannya membuat semua fokus temannya tertuju padanya.

"gue." katanya lalu menunjukkan kartu yang tuliskan 'referee'.

"oke. referee silahkan pilih salah satu temen lo."

tanpa ragu siyeon langsung memandang guanlin.

tanpa siyeon berbicara pun mereka semua tau jawaban cewek itu.

"guanlin. lo aneh banget, lin." desisnya.

guanlin memandang semua temannya dengan tatapan sendu. tak menyangka kalau kepercayaan teman-temannya sangat kecil untuknya.

red button ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang