Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
heejin tidak lagi bersembunyi di uks. dia berlari ke toilet cowok, dimana menurutnya adalah tempat yang mungkin aman untuk sementara.
cewek itu juga bersembunyi sendiri. tidak bersama haechan lagi, karena haechan lebih dulu bersembunyi entah kemana.
heejin berada di bilik kamar mandi yang ada di pojok, memeluk kakinya gemetar.
mungkin sekarang dia sedang merutuk dirinya sendiri begitu memandangi seluruh penjuru ruangan ini.
ini kamar mandi dan disini sangat gelap, terlebih jam menunjukkan hampir tengah malam.
11.35
cukup membuat takut. tapi terlambat, heejin sudah ada disini. untuk keluar pun, tidak ada dalam pikirannya.
karena siapa tau betrayer ada berkeliaran di luar sana.
pikiran heejin tertuju pada haechan.
entah kenapa, heejin merasa haechan adalah yang patut dicurigai dari semua temannya.
haechan—terlalu naïf.
cowok itu bukan seperti biasanya, yang suka bercanda.
ya, walau heejin bisa pahami kalau keadaan tidak memungkinkan.
tapi, dia sadar, dia mempunyai insting yang bagus. insting yang suka sekali membuat tebakannya benar.
dan tebakannya ialah, betrayer pertama adalah haechan.
ada banyak ciri yang membuat haechan menjadi tersangka bagi heejin.
pertama, saat sesi pertama haechan dengan tiba-tiba memasuki uks—tempat heejin bersembunyi.
tidak, tidak ada yang salah selama itu.
hanya saja, disaat orang bersembunyi hampir sepuluh menit. kenapa haechan tiba-tiba masuk dan mengatakan kalau dia ingin bersembunyi?
oh, ayolah, heejin tidak sebodoh itu.
dan yang kedua, yang sangat membuat heejin yakin adalah.
sebuah noda di kerah dalam seragam haechan.
cukup kontras dengan seragam yang berwarna putih, noda merah cukup terlihat jelas disana. mungkin tidak ada yang menyadari, namun heejin bersembunyi dengan cowok itu pada dua sesi.
dan untungnya, haechan tidak akan mendapat karakter betrayer lagi.
heejin mendesah dan menyenderkan badannya pada tembok di belakangnya. lelah. kantuk. takut. semua sudah ia rasakan.
dan ia tidak tau kapan ini berakhir.
hening.
hanya helaan nafas dari mulut heejin yang terdengar, terlebih ruangan ini yang sangat gelap.
jika ini drama korea, sudah terdengar backsound siulan begitu tampak punggung yang berjalan di ruangan itu, oh, bukan punggung saja, tapi sebuah benda diputar-putar ditangannya—dan itu adalah pisau.
