Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
shuhua ditarik hyunjin menuju lantai dua—bersama eunbin. siyeon dan felix entah dimana.
shuhua awalnya ingin menolak, namun dari gelagat hyunjin sepertinya cowok itu ingin mengatakan sesuatu padanya.
dan benar saja, sesampainya dia di suatu kelas—yang shuhua tidak tau. hyunjin berbalik dan menatap galak padanya, juga eunbin.
"lo pelakunya kan?" tembak hyunjin langsung.
shuhua yang ditanya seperti itu dengan tiba-tiba pun tergagap.
"shuhua, lo jujur aja, pasti lo kan?" belum sempat shuhua menjawab, eunbin pun mendesaknya.
dua temannya yang sangat akrab—dan tidak pernah melempari tatapan seperti itu, membuat shuhua bergedik ngeri. permainan ini benar-benar telah mengubah sikap teman-temannya.
shuhua menggeleng penuh, "bukan gue!" seru cewek itu.
namun bukannya percaya, hyunjin serta eunbin malah makin memperdalam tatapan curiganya.
eunbin pun merogoh saku seragamnya—dimana disana ada sebuah kertas, eunbin menyodorkannya pada shuhua.
shuhua mengernyit tidak mengerti dengan apa yang tertulis oleh kertas itu.
14, s.
ia mendecak, dengan satu huruf saja, kedua temannya ini bisa menebak dirinya dengan mudah?
"s emang huruf awal gue, tapi angka 14.. gue gak tau maksudnya apaan."
hyunjin mendengus, dan mengacak rambutnya frustrasi. "maling mah gak ada yang ngaku, sama kayak penjahat."
omongan hyunjin sukses membuat darah shuhua naik. benar. shuhua sama sekali tidak tau menahu dengan permainan ini.
dia hanya tau, begitu teman-temannya yang pergi ke ruang drama dengan tiba-tiba sebuah suara muncul di gedung serba guna.
membuatnya terjebak dalam permainan bunuh-bunuhan seperti ini.
hanya untuk, menguji kepercayaan mereka masing-masing.
shuhua membuang kertas itu kesal. dia benar-benar kesal kali ini. sekarang dia tau, kepercayaan masing-masing mereka hanya sebatas jari kelingking dibanding hubungan persahabatannya yang terjalin sekitar lima tahun lamanya.
baru saja shuhua ingin membalikkan badannya, karena hyunjin serta eunbin yang tidak mempercayainya, bahunya tiba-tiba dipaksa membalik.
begitu shuhua membalikkan badannya sepenuhnya, matanya menyalak kaget begitu mendapati eunbin memandangnya bengis juga tangannya yang mengacungkan sebuah pisau.
entah darimana pisau itu.
hyunjin pun yang sama terkejutnya dengan shuhua. "eunbin!" teriak cowok itu, reflek.
eunbin sudah siap melayangkan pisau itu kemana ia mau. disaat itu juga, shuhua hanya bisa terbengong dan gemetar.
tidak tau harus apa karena eunbin menahan bahunya cukup kuat.
