'after the game

3.1K 646 319
                                    

jeno menatap empat batu nisan di hadapannya ini dengan tatapan sendu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


jeno menatap empat batu nisan di hadapannya ini dengan tatapan sendu. tidak hanya jeno, namun kini mereka semua menunduk dalam.

bahkan felix dan haechan terasa meneteskan air mata. tentu saja, dua dari empat batu nisan ini adalah hasilnya.

mereka berdua yang membunuh nancy dan daehwi.

entah apa yang ada di otaknya kala itu, hanya satu tujuannya; membunuh siapapun yang ditemuinya.

jinyoung meremas bahu haechan yang disampingnya, menguatkan. walau mereka berdua lepas dari jeratan hukum, namun baying-bayang itu akan terus menghantuinya.

"wi, maaf udah libatin lo ke masalah ini." ucap shuhua mengelus batu nisan bertuliskan nama daehwi disana. disampingnya ada eunbin yang tak kalah menyesal saat ia tidak melindungi nancy.

"nan, semoga lo tenang disana, ya." ucap eunbin, walau air mata terus mengucur dari kedua matanya.

tentu saja ini akan menjadi pengalaman terpahit seumur hidup mereka. terlibat dengan suatu dendam yang muncul akibat sikapnya dahulu.

biarkan ini menjadi pengalaman, dan menjadi guru mereka dalam bertindak.

guanlin menatap batu nisan di hadapannya dengan tatapan yang sangat tersakiti. bomin, tertulis disana. mulutnya memang terkatup, namun hatinya tak henti-hentinye merutuk.

bahwa waktu sudah membuat dan menyalahkan dirinya. seharusnya, sejak dulu ia memberitahukan perasaannya.

namun semuanya terlambat.

selanjutnya, jaeminlah yang sangat terpukul atas kematian heejin. cowok itu tidak menunduk seperti temannya yang lain.

ia membungkuk dan menaruh sebuah bunga disana. dia memang terdiam, tapi hatinya lah yang tak henti-hentinya mengucap sumpah serapah. kalau saja.. kalau saja ia lebih gerak cepat.

semua temannya tidak akan yang mati dengan seperti ini.

nasi sudah menjadi bubur, berapapun kali mencoba membuatnya seperti semula. tidak akan bisa, karena takdir sudah berkata seperti ini.

karena takdir sudah menegurnya dengan keras. sama halnya dengan perlakuannya di masa yang dulu.

"temen-temen." teguran sanha membuat mereka semua menoleh. "gue tau lo semua sedih. dan gue pun sama, tapi, berlarut-larut dalam kesedihan gak baik, oke?"

bahkan hampir sebagian karakter dari mereka pun berubah.

teman-temannya serentak mengangguk. eunbin menggandeng tangan jinyoung, sehingga membuat cowok itu menoleh dan tersenyum.

"thanks, young." bisiknya. jinyoung mengangguk kecil.

mereka berdua pun berjalan gontai menjauhi pemakaman yang baru itu dengan berbagai perasaan bergemuruh di dada mereka. tidak mungkin mereka akan melupakan kejadian ini dengan mudah.

red button ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang