Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
one year ago....
jaemin menghirup lagi bunga yang ia pegang. bunga daisy. bunga favorit eyangnya.
hari ini selepas pulang sekolah dalam keadaan memakai seragam sekolah—jaemin langsung ke rumah sakit ini menggunakan motor tersayangnya untuk menjenguk orang tersayangnya.
eyangnya.
sudah dari lama ia ingin menjenguk eyangnya itu. hanya saja, ujian membuatnya tertunda.
dan sekarang dengan bibir tersenyum cowok itu melangkah tegas.
hanya ada satu hal yang kurang disini;
berapa nomor kamar eyangnya?
pasalnya, ayah dan bundanya belum juga kesini karena ada di luar kota.
jaemin pun mengeluarkan handphonenya, bertanya pada kakak sepupunya tentang kamar eyangnya sekarang.
setelah jari-jarinya asik menari di keyboard ponselnya, pesan pun masuk.
kak jungwoo: di kamar 254
tanpa membalas apapun lagi, jaemin pun langsung mencari nomor kamar tersebut.
entah karena rasa senangnya atau apapun itu, jaemin mendorong pintu itu cukup keras.
namun untungnya tidak ada orang di dalam. hanya bilik pojoklah yang terlihat berpenghuni, dilihat dari tirai putih yang tertutup namun berterawang itu.
jaemin makin senang untuk bertemu eyangnya itu. sesampainya disana ia melongok lagi bunga daisy di genggamannya, bersiap membuat eyangnya senyum karena bunga itu.
lantas, jaemin pun menyibak tirai itu dengan cengiran khasnya sebelum akhirnya otaknya menangkap sinyal yang membuatnya terkejut.
bukan eyangnya yang ada disini.
tapi,
"sei?" desis jaemin. dengan reflek, kaki cowok itu mundur.
disana terlihat seorang cewek berbaring dengan lemahnya. dengan berbagai selang dihidungnya, dan sebuah kotak yang jaemin yakini—penentu hidup cewek itu.
sei.
bila yang dirasakan seorang teman saat bertemu teman lamanya adalah senang gembira dan merasa tak percaya.
