16; about her

2.3K 668 119
                                    

sepertinya kalian semua gagal paham :(

yaudah ku buat satu chapter yang menjelaskan semuanya, bismillah...

yaudah ku buat satu chapter yang menjelaskan semuanya, bismillah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"renjun ananta..."

tepuk tangan meriah menghiasi gedung indoor sekolah ini.

semua raut wajah tidak ada yang menunjukkan ketidaksukaan.

tapi, kegembiraan yang nyata.

seorang pemuda dengan langkah yang lebar itu perlahan menuju mimbar diiringi tepuk tangan yang makin menggema itu. dimana terdapat pria tua yang siap menyambutnya.

sesampainya disana, ada sedikit keraguan padanya disaat tepuk tangan itu mulai berhenti dan beragam muka memandangnya sedikit berharap.

ia menarik napas untuk memulai.

"selamat pagi semuanya,"

"pagiiii"

"saya renjun ananta." ia melirik pada pemuda tua di belakangnya—kepala sekolahnya. "saya masih gak yakin ini nyata atau enggak."

gelak tawa pun terdengar di gedung indoor ini.

"hamdallah saya sangat berterimakasih karena pak sooman sudah memilih saya sebagai salah satu murid yang akan terbang ke amerika untuk meneruskan sekolah saya."

tepuk tangan meriah pun terdengar lagi.

dijauh sana beberapa cowok—yang bernotabene temannya itu mengacungkan jempol-jempol yang membuat renjun terkekeh melihatnya.

"saya janji akan kembali dengan prestasi yang akan membuat sekolah ini bangga. terimakasih!"

renjun menatap kertas itu dengan pandangan yang sangat curiga.

sebuah tabel dengan jelas menerangkan beberapa nilai yang menjadi pesaingnya di kompetisi ini.

kompetisi yang dikeluarkan pak sooman—kepala sekolahnya setiap tahun untuk anak smp yang menuju tingkat sma.

bukannya senang karena kemenangannya, renjun malah tidak suka begitu melihat kenyataannya.

"jaemin, ini serius hasilnya?"

jaemin yang tengah mengemut sebuah permen mengangguk lalu melongok. "kenapa?"

"ini, nilai gue urutan kedua." jelasnya menunjukkan kertas itu.

jeno juga haechan pun melongok ke kertas itu dan benar saja disana tertulis;

renjun ananta ; 96,40

dan urutan pertama;

aseila dhamayana ; 98,60

"ini sei yang harusnya dapat!" protes renjun. menatap semua teman-temannya tidak setuju.

red button ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang