Fast update nih guys~
Minggu ini minggu kegabutan jadi up terus wkwkwk
Happy reading!^^
~°~°~
Suara langkah kakiku yang beriringan dengan Wonwoo menggema di sepanjang koridor yang sepi. Wonwoo bilang, hari ini ada turnamen lagi. Jadi, kemungkinan besar seluruh darah murni menyaksikan di arena tarung.
Hari ini aku mengenakan gaun putih selutut dengan bagian atas berenda. Wonwoo membiarkanku memilih sendiri pakaian yang ingin kupakai. Sialnya, seluruh isi lemari itu gaun. Mantan anggota kelompok yang Wonwoo ceritakan pasti sangat feminim.
Aku terus melirik ke kanan dan ke kiri, mencoba mencari keberadaan Mingyu atau René yang mungkin saat ini tengah mencari keberadaanku karena kemarin hilang. Tapi, meski sudah dua kali mengelilingi sekolah ini mereka sama sekali tidak terlihat. Aku jadi khawatir kalau Vernon benar-benar terluka parah sehingga mereka sibuk mengurusnya dan tidak sempat datang ke sini sementara aku tidak tahu di mana keberadaan mereka.
Ohh wow! Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dan ke mana aku harus pergi.
"(Y/n)."
"Hmm?" Aku menoleh ke arah Wonwoo ketika ia memanggil namaku. Ia tersenyum.
"Mau mencari di arena tarung?"
Aku menghentikan langkahku dan berdiri menghadap Wonwoo. Aku diam sejenak, mencoba untuk berpikir jernih. "Kurasa mereka tidak akan pergi ke sana di waktu genting seperti ini," ujarku ragu. Tentu ragu karena aku tidak tahu bagaimana kebiasaan mereka sehingga aku tidak bisa menebak keberadaan mereka.
Wonwoo menghela napas. "Jika untuk menonton pertandingan, tentu saja tidak mungkin. Tapi, bisa jadi mereka mencarimu di sana."
Aku mengerjap pelan. "Aku tidak berpikir ke arah sana."
"Kau harus bersyukur karena aku memikirkan itu. Ayo!" Wonwoo meraih tanganku dan menuntunku menuju arena tarung. Aku hanya bisa mengikuti langkahnya dengan pasrah. Sungguh, aku tidak tahu lagi ke mana harus mencari mereka.
Pintu menuju arena tarung terbuka ketika aku dan Wonwoo hampir mencapainya. Seorang wanita berparas cantik nan anggun keluar dari sana.
René...
"(Y/n)!" Ia memekik dan berlari ke arahku tepat ketika aku hendak memanggilnya. Ia menyadari keberadaanku dengan cepat, juga sampai di hadapanku secepat kilat. Aku dibuat takjub dengannya yang masih bisa berlari normal dengan gaun panjang yang mengganggu itu.
"Kau ke mana saja? Aku dan Mingyu mencarimu ke mana-mana!" serunya lalu bergerak memeluk tubuhku. Ia menyentuh kedua bahuku dan memperhatikanku dengan seksama. Tatapannya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.
"Kupikir kau kembali ke mansion Vernon terlebih dahulu. Tetapi, ketika Mingyu ke sana tempat itu kosong. Aku khawatir sesuatu yang buruk terjadi padamu," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood [Seventeen Imagine Series]
FantasyHighest rank - #31 on Fantasy 180803 #1 Vernon, #1 Halfblood Hidupku tidak pernah tenang. Sedetik pun tidak. Aku selalu merasa diawasi oleh sesuatu yang tidak terlihat. Atau mungkin, seseorang yang mampu menyamarkan dirinya dengan baik. Aku mampu me...