14

7.2K 1.2K 171
                                    

Nungguin kelanjutan pertarungan antar anak Dewa Penjaga Neraka?

Maaf telat dikit :')


Happy reading!^^



~°~°~



"Kalian pikir apa yang kalian lakukan hah?! Kalian bisa menghancurkan dunia ini! Apa kalian tidak belajar dari pengalaman?!"

Aku hanya mampu menunduk kala aku, Jun, dan juga Wonwoo harus terjebak di ruangan Aron dan diberi tatapan mengintimidasi. Aron sudah mempertanyakan perihal yang terjadi di taman tulip beberapa waktu lalu. Ia sudah melontarkan sekitar tiga sampai empat pertanyaan. Tapi, Jun yang masih tersulut emosi hanya mendecak dan memalingkan wajah dengan angkuh sementara Wonwoo memilih untuk bersikap seolah tidak mendengar apa pun.

Situasinya sangat tidak nyaman. Andai saja aku bisa berteleportasi, aku pasti sudah kabur tanpa peduli bahwa itu sikap yang tidak sopan.

"(Y/n) ...." Aku menoleh ketika merasa namaku terpanggil. Aron dengan tatapan tegasnya lurus menatapku.

"Ya?"

"Bisa kau jelaskan sesuatu?" tanyanya menuntut.

Aku menyempatkan diri untuk melirik Jun dan Wonwoo guna melihat reaksi mereka. Jun menyorotku dengan tatapan tajam sedangkan Wonwoo terlihat tidak peduli kalau aku membeberkan kejadian yang sebenarnya.

Aku menghela napas, lalu menunduk. "Aku punya masalah pribadi dengan Jun. Ia mengancam dan berniat menyerangku. Wonwoo mulai membalas serangan Jun untuk melindungiku karena aku tak berdaya. Itu saja."

Aku dapat mendengar suara decakan setelah itu. Tanpa menoleh pun aku sudah tahu siapa yang melakukannya. Dan lagi-lagi, aku memilih untuk diam serta membiarkan Aron bertindak. Apa pun itu, yang jelas tidak masalah selama aku aman di sini.

"Kurasa Jun tidak berada di sini ketika kau tiba beberapa waktu lalu. Kau juga menyinggung soal Jun dan Saera yang mengetahui identitasmu. Bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?"

Aku memainkan ujung gaunku. Mendadak merasa gelisah. Tapi bodohnya, dengan spontan aku menjawab, "Aku pernah hampir membuat Jun tertidur dalam sebuah pertarungan di rumahku, di Seoul, karena Jun tiba-tiba datang dan menyerang dan menyiksa Vernon di depanku."

Setelah itu terjadi keheningan. Aku tidak berani menengadah untuk melihat reaksi mereka satu per satu. Terlalu mengerikan untuk dibayangkan. Mungkin Aron juga akan merubah pemikirannya tentangku yang sebelumnya ia bilang tidak berbahaya padahal pernah melukai darah murni terkuat.

Astaga ... padahal berbohong saja sedikit.

"Jadi ... kau dan Saera turun ke bumi untuk mengincar Half Blood?" tanya Aron yang tentu saja tak mendapat jawaban apa pun dari Jun. Aku heran. Aron memiliki derajat tertinggi di sini. Tapi, bisa-bisanya Jun masih bersikap angkuh. Dia mengerikan.

Aron menghela napas berat. "Kurasa pertarungan ini bukan hanya soal masalah pembalasan dendam, kan? Kalian pasti memanfaatkan kesempatan untuk saling menyerang."

"Memang." Aku membulatkan mataku kala Wonwoo menjawab pertanyaan Aron secara terang-terangan. Aku melirik ke arahnya. Tapi, ia justru menatap Aron dengan wajah datarnya. "Kapan lagi aku bisa memberi pelajaran pada pembuat onar ini? Aku sudah lama mencari kesempatan untuk menyerangnya," lanjutnya.

Half Blood [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang