Baru update lagi :')
Maaf ya guys lagi bolak-balik terus nih banyak yang diurusin, work juga banyak jadi nulisnya harus gantian. Semoga part ini gak mengecewakan :')
Btw mulmed cuma mau berbagi efek kejut wkwkwk
Happy reading!^^
~°~°~
"Cobalah untuk konsentrasi."
Aku mengangguk ketika Aron mulai memberi instruksi. Aku mengambil sebuah titik fokus sembarangan di depan sana, mencoba mengosongkan pikiranku dan hanya fokus pada titik itu.
"Sudah siap?" tanya Aron.
Aku mengangguk, benar-benar siap untuk mulai berlatih. Aku tidak bisa membiarkan diriku terus melihat masa depan. Meski yang kulihat adalah hal baik, itu tetap mengganggu.
"Apa ini akan berhasil?"
Suara Vernon yang tiba-tiba terdengar membuat pipiku menjadi panas. Aku menghela napas dan segera menutup wajahku dengan tangan. Aku selalu merasa malu karena Vernon membuatku ingat tentang masa depan yang kulihat di malam itu.
"(Y/n) ... kau baik-baik saja?" tanya Vernon panik. Aku dapat merasakan sentuhannya di bahuku. Tetapi aku segera menepisnya.
"Bisakah kau tunggu saja di luar? Aku kehilangan konsentrasi kalau kau di sini," pintaku tanpa menoleh.
"Tapi-"
"Sebaiknya kau menunggu di luar, Vernon. Yang terpenting sekarang adalah mengendalikan kemampuan baru (y/n)."
Vernon menghela napas. Ia mengusap kepalaku sebelum beranjak dan keluar dari ruangan Aron. Aku kembali bersikap normal dan menatap Aron dengan senyuman tipis.
"Terima kasih untuk membelaku, Aron. Aku telah melihat sesuatu tentang Vernon. Aku tidak bisa menahan diri ketika mengingat itu," jelasku.
Aron mengangguk dan tersenyum. "Aku tahu. Sekarang, cobalah untuk kembali fokus."
Aku mengangguk dan segera kembali pada titik fokusku. Aku menyingkirkan Vernon dari pikiranku. Aku bahkan menyingkirkan pemikiran bahwa aku berada dalam bahaya karena Saera mungkin saja berada di luar sana.
"Sudah siap?"
Aku mengangguk. Aron menyentuh bahuku. "Coba untuk terpejam dan katakan apa yang kau lihat."
"Ini gelap," ujarku. Tapi, tak lama setelah itu, aku melihat sebuah cahaya berwarna merah.
"Tunggu ... aku melihat cahaya merah," ujarku cepat.
"Sekarang tanamkan dalam pikiranmu kalau kau tidak ingin melihat itu. Coba katakan kalau kau hanya ingin melihat sesuatu jika kau siap, jika kau ingin, dan jika kau membutuhkannya," ujar Aron.
"Apa ini seperti menanamkan sugesti pada pikiranku?" tanyaku.
Kurasa Aron mengangguk ketika menjawab, "Mari mencoba seperti itu. Darah murni yang bisa melihat masa depan biasanya hanya melihat ketika mereka ingin atau jika keadaan darurat terjadi."
Aku akhirnya mengangguk. Lalu mencoba lebih berkonsentrasi dan menanamkan sugesti yang telah Aron katakan.
Aku tidak ingin melihat masa depan apa pun ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood [Seventeen Imagine Series]
FantasyHighest rank - #31 on Fantasy 180803 #1 Vernon, #1 Halfblood Hidupku tidak pernah tenang. Sedetik pun tidak. Aku selalu merasa diawasi oleh sesuatu yang tidak terlihat. Atau mungkin, seseorang yang mampu menyamarkan dirinya dengan baik. Aku mampu me...