Update update update~
Yuk yuk merapat! Siapa tau penasaran sama sikap Wonwoo ke depannya :')
Happy reading!^^
~°~°~
"Senang bertemu lagi denganmu, Half Blood."
Jantungku rasanya berhenti berdetak detik itu juga. Senyuman miring Jun dan wajah terkejut Wonwoo tampak begitu menyeramkan. Ohh astaga, aku benar-benar akan tamat!
"Half Blood?!"
Aku menggigit bibir bawahku dengan gelisah begitu mendengar pekikan Wonwoo. Mataku mulai berair ketika Wonwoo sepenuhnya berbalik dan menatapku. Suara tawa Jun yang mengerikan terdengar. Aku menoleh. Ia berjalan mendekat dan menarik Wonwoo menjauh dariku sehingga ia kini berhadapan denganku.
Ia tersenyum miring padaku lalu melirik Wonwoo. Ia tertawa dan menggeleng. "Wah, wah, wah ... rupanya saudaraku tidak tahu siapa yang coba ia lindungi."
Wonwoo menatap Jun tajam lalu menatapku dengan tatapan mengintimidasi, menuntut penjelasan dariku. Aku menunduk dan menggumam pelan dengan mata terpejam, "Maaf ...."
"Menarik," ujar Jun kemudian. "Aku sudah curiga kalau yang kemarin bersembunyi di balik punggung Wonwoo itu kau. Kaupikir aku pergi karena tidak menyadari kalau itu kau?"
Aku kembali menatapnya. Aku takut. Tapi kalimatnya barusan membuat ketakutanku berubah menjadi kebingungan.
Ia tersenyum miring lalu menyentuh daguku dan menariknya agar kami saling menatap dengan benar. "Aku bisa tahu kekuatan seseorang ketika melihatnya. Aku tahu wanita yang bersama Wonwoo kemarin adalah pengendali es. Di dunia ini, hanya ada dua pengendali es, kau dan Aurora. Wanita itu sudah mati. Artinya itu kau."
Wonwoo tiba-tiba saja menarik tubuh Jun menjauh dariku dan mencengkeram kerah kemeja hitamnya. "Aurora tidak mati! Dia akan terbangun!"
"Oww ... santai." Jun menepis tangan Wonwoo dan mendorongnya menjauh. "Urusanku dengannya, bukan denganmu."
Ia kembali mendekatiku dengan senyuman sinis. "Sampai di mana kita tadi, Half Blood?"
Aku melirik ke kanan dan ke kiri. Mencoba mencari celah untuk lari. Tapi, tampaknya ke mana pun aku berlari Jun pasti bisa menangkapku. Lebih buruk lagi, ia akan menahanku dengan lingkaran api yang tidak bisa ditembus dan membunuhku begitu saja tanpa sempat melawan.
"Ahh, ya." Jun mengangguk ketika terlihat mengingat sesuatu. Sudut bibirnya terangkat membentuk seringai. "Sampai sebenarnya aku tahu kalau yang kemarin itu kau. Kau tahu kenapa aku pergi saat itu?"
"Aku memikirkan sesuatu yang lebih menarik untuk menyelesaikan urusan kita yang belum selesai daripada membunuhmu di sana," lanjutnya karena aku tak kunjung menanggapi.
Jun meraih tanganku dan menarik sarung tanganku. Menatap lekat-lekat tanda busur dan anak panah yang terlihat di punggung tanganku. Tanda itu tidak menghilang karena aku tidak meminum ramuan yang Aron berikan. Ramuan itu ada di mansion Vernon. "Kaulihat kan?" Jun menarik tanganku dan memperlihatkannya pada Wonwoo. "Ini tanda Half Blood."
Wonwoo tampak terkejut meski sebenarnya kata maaf dariku sudah mengiyakan bahwa aku memang Half Blood. Tapi, ia terus diam dan tak melakukan apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood [Seventeen Imagine Series]
FantasyHighest rank - #31 on Fantasy 180803 #1 Vernon, #1 Halfblood Hidupku tidak pernah tenang. Sedetik pun tidak. Aku selalu merasa diawasi oleh sesuatu yang tidak terlihat. Atau mungkin, seseorang yang mampu menyamarkan dirinya dengan baik. Aku mampu me...