DEMONIAC ✔

Friend's

Nama ku Riza, umur 16 tahun. Disekolah aku selalu dikucilkan karena aku anak diluar nikah.

Mereka selalu mengejek dan bertanya siapa ayah kandungku, jujur itu membuatku muak.

Disekolah ada satu grup anak perempuan yang cantik-cantik, mereka berjumlah empat orang dengan ketua nya bernama Sisil.

Mereka anak-anak orang kaya yang pintar dan cantik. Aku menyukai semua hal yang mereka pakai, aku ingin sekali menjadi salah satu dari mereka.

Suatu hari mereka menghampiriku dan bilang bahwa nanti pulang sekolah mereka akan menunggu di belakang sekolah.

Sisil bilang ini syarat jika aku ingin menjadi temannya, lalu aku pun menuruti perkataannya.

Sepulang sekolah aku bergegas menuju halaman belakang.

Sisil dan kawan-kawan nya sudah menunggu. Aku menghampirinya lalu mereka menyuruh duduk.

Tiba-tiba dua teman Sisil memegang tanganku dengan erat. Aku terkejut dan langsung berontak berusaha melepaskan diri.

Lalu Sisil datang dengan membawa se-ember air kotor dan langsung menumpahkan ember itu tepat diatas kepala ku. Seluruh tubuhku basah dan bau.

Tak hanya itu, mereka membuka semua kancing bajuku hingga pakaian dalamku terlihat lalu merekamnya dengan ponsel sambil sesekali tertawa.

Seharusnya sejak awal aku tidak mempercayai kata-kata mereka. Aku sangat kesal dan marah, ingin ku pukul mereka tapi satu lawan empat orang, mana mungkin.

Setelah mereka puas membully ku, mereka semua pergi meninggalkan ku dengan pakaian basah dan bau.

Sisil bilang jika aku berani mengadu dia akan menyebar video itu ke seluruh sekolah.

Keesokan hari nya, karena aku sangat menyukai gaya Sisil dan kawan-kawan nya.

Aku berniat mengundang mereka untuk makan malam di rumah ku sebagai perayaan anggota baru di geng mereka, dan mereka setuju.

Malam ini aku membuat pesta kecil di rumah, aku akan beri mereka kejutan.

Mereka pun menikmati makan malam yang ku sajikan, mereka semua tertawa bahagia.

Tapi tiba-tiba tawa mereka berhenti saat aku menghampiri Sisil yang duduk dikursi sedangkan teman-teman nya berlari dan berdiri di pojokan.

Aku bilang pada Sisil bahwa aku menyukai mata nya. Dan dia tidak keberatan untuk membaginya dengan ku.

Dia berteriak saat aku mengambil kedua matanya, kupikir dia berteriak karena bahagia.

aku bilang pada teman-teman nya Sisil agar mereka tidak usah pulang malam ini. Aku mengijinkan mereka untuk menginap dirumah.

Keesokan paginya aku berangkat sekolah seperti biasa, tapi suasana di sekolah tidak biasa.

Aku melihat orang tua Sisil dan orang tua teman-temannya Sisil. Mereka bilang anaknya tidak pulang semalaman.

Lalu ku katakan pada mereka bahwa anak mereka menginap dirumah ku. Dan mereka sedang tertidur pulas....

Di gudang bawah tanah rumahku.

Setelah mereka melihat anak-anak mereka. Pak polisi langsung membawaku masuk ke dalam mobilnya.

Aku heran mengapa saat aku sedang bahagia polisi selalu datang dan membawaku kedalam mobilnya.

Hmm.. mereka memang aneh.

#QueenLabels