DEMONIAC ✔

Marry me

Mungkin dilamar ditempat yang bagus dan indah dengan orang yang kita cintai adalah impian semua wanita.

Begitupun aku,

Nama ku Natifa. Aku mempunyai seorang kekasih bernama Denis. Dia orang yang tampan juga romantis.

Malam itu Denis mengajak ku ke bukit Bintang. Hanya sebuah bukit biasa, yang bikin istimewa adalah jika malam tiba lampu-lampu jalan yang menyala terlihat seperti Bintang-bintang dilangit.

Denis menatapku lalu memegang tangan ku. Ia mengeluarkan sebuah cincin dengan batu kecil berwarna biru laut di tengahnya.

"Will you marry me?" ucap Denis dengan suara nya yang rendah.

Aku pun sangat senang dan menerima lamarannya. Lalu Denis memeluk ku sambil terus berterima kasih.

Pernikahan kami diadakan seminggu lagi. Kupikir lebih cepat lebih baik.

Tapi... Tiga hari sebelum pernikahan, kami bertengkar hanya karena hal sepele.

Denis membentak ku, dan itu salah satu hal yang tidak aku sukai.

****

Malam sebelum pernikahan, aku duduk di samping Denis.

Aku bilang padanya bahwa besok adalah hari penikahan kami. Tapi ia hanya diam tak membalas ucapan ku.

Aku kesal karena tidak di gubris, aku heran kenapa akhir-akhir ini dia menjadi pendiam.

Aku pun memeluk Denis. Karena tubuhnya sangat dingin jadi aku selimuti dia agar dia tidak kedinginan.

Tapi keesokan harinya beberapa polisi datang dan langsung memasukan Denis ke kantung berwarna hitam lalu membawanya keluar. Aku pun langsung mencegah polisi itu. Aku tak mau mereka membawa kekasihku.

Tapi ibu datang dan langsung memelukku sambil menangis.
Lalu beberapa orang berbaju putih datang dan menyuntikkan sesuatu ke tubuhku.

Aku tersadar dan membuka mataku. Semuanya putih, dinding dan langit-langit putih. Aku tidak menemukan sebuah pintu atau pun jendela.

Ini kedua kalinya aku masuk ke ruangan putih ini, ini menyebalkan.

Aku sangat ketakutan dan mulai mengigiti jari-jari ku sampai berdarah.

Sejenak aku teringat kekasih yang aku sayangi. Aku ingat Denis, aku rindu dia. Aku ingin bertemu denganya dan meminta maaf karena sudah mendorong nya keluar jendela apartemen ku yang berada di lantai 15.

Kuharap dia tidak marah dan menjemputku. Aku yakin dia akan mengeluarkan ku dari ruangan putih yang menakutkan ini.

#QueenLabels