15. You Never Walk Alone

5.5K 701 13
                                    

"Sudah kau bereskan?" terdengar suara Taehyung yang tengah berbicara melalui ponselnya.

"Pastikan wanita itu tak melakukan hal-hal gila lagi." ucap Taehyung, setelahnya ia memutus sambungan.

Taehyung pov

Kim Taehyung, itu nama asliku. Orang-orang hanya mengetahui jika namaku adalah Jack. Aku pun tak ingin membuka kepada publik tentang nama asliku, hanya orang-orang terdekatku yang mengetahuinya. Namun, berbeda saat aku bertemu dengan seorang pelayan disebuah Club yang sering kudatangi. Entah apa yang membuatku menolongnya saat dia diperlakukan tak baik oleh beberapa wanita yang menggodaku. Kemudian, tanpa sadar aku mengajaknya untuk berkenalan tanpa ku tahu bahwa ceritaku dengannya dimulai dari sana.

Bukan keinginanku mengajak Jennie dalam kerjasama itu, awalnya aku hanya ingin menggodanya karena melihatnya salah tingkah sangat membuatku senang. Namun, tanpa kusangka Jennie ternyata mengikuti dengan patuh terhadap ide kerjasama itu.

Ah, bicara tentang Jennie tak puas rasanya jika tak membicarakan paras cantik dan imut perempuan itu. Aku sangat menyukai Jennie apabila ia tersenyum, menurutku dia sangat manis. Senyuman yang menampakkan gigi dan gusinya itu membuatku lemah. Gemas rasanya. Dan jangan lupakan tubuhnya yang molek bagaikan gitar spanyol itu, yang selalu berhasil membuatku lupa diri.

Aku menyukai Jennie, bahkan aku mencintainya dan tak ingin kehilangannya sejak aku membuat ide kerjasama waktu itu. Aku tak ingin Jennie terluka.

Tak akan kubiarkan siapa pun menyakiti Jennie, bahkan jika itu Ibu ku sendiri.

Kejadian kemarin membuatku untuk segera bertindak, Ibu yang berlebihan pasti tak ingin mendengarkan penjelasan dari Jennie membuat Jennie harus menerima sebuah tamparan dari Ibu.

Lamunanku terhenti saat menyadari Ibu menjatuhkan bokongnya disofa ruang keluarga ini. Ya, saat ini aku sedang mengunjungi Ibu untuk membicarakan tentang Jennie.

"Pelacur itu yang menyuruhmu mendatangiku?" ucap Ibu tanpa basa-basi membuatku tanpa sadar meneriakinya.

"Ibu! Berhenti memanggil Jennie dengan sebutan itu!"

Ibu hanya tersenyum sinis menanggapi teriakanku.

Kutarik nafas. Kemudian mulai berbicara kembali, "Jennie bukanlah seperti yang Ibu bayangkan, dia bekerja di Club karena untuk menambah penghasilannya. Tapi, ia hanya menjadi pelayan. Mengantarkan minuman dan mencuci gelas-gelas. Hanya itu."

"Kau pikir Ibu akan percaya?"

"Jadi, Ibu lebih mempercayai Sowon si wanita ular itu dari pada anakmu sendiri?" balas Taehyung.

"Taehyung, sampai kapan kau akan membela Jennie?!" bentak Ibu kepadaku.

Aku menatap Ibu sengit, "Sampai Ibu mau meminta maaf kepadanya."

Belum sempat Ibu menjawab, aku menyodorkan ponselku kepadanya.

Kuputarkan sebuah video dari cctv Club tempat Jennie bekerja.

Ibu menutup mulut terkejut melihat video itu. Setelah selesai, kuputarkan kembali sebuah rekaman suara yang terdapat suara Sowon didalamnya.

"Namjoon-ah, ayolah lakukan itu untukku ya?"

"Tidak, Sowon. Aku tak bisa, Taehyung temanku."

"Kau bilang kau suka padaku, menurutiku saja kau tak bisa!"

"Terserah kau saja."

"Namjoon, kau tahu kan jika aku tak suka pada sesuatu maka aku akan bertindak. Kau pilih mana? Aku mencelakai Jennie dengan tanganku sendiri atau kau membantuku dengan cara halus itu?"

Best Part × KTH [COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang