5. Embarrassed

6.3K 785 64
                                    

Kembali ke rutinitasnya, Jennie sedang bekerja di Pumpkin Club. Jam kerja perempuan ini dimulai dari jam 10 sampai dengan jam 1 malam. Dan sekarang hari telah menunjukkan tengah malam, tepat jam 12. Masih satu jam lagi, pekerjaannya akan berakhir.

Jennie sedari tadi sibuk mengantarkan minuman kepada muda-mudi yang menghabiskan malam mereka di Club tersebut.

"Jen, antarkan ini ke ruangan VIP no. 3 ya!" ucap sang Bartender.

Jennie mengangguk, lalu membawa nampan berisi minuman tersebut. Berjalan cepat agar tidak mengecewakan pelanggan, Jennie tak lama sampai ke ruangan yang dimaksudkan oleh sang Bartender.

"Permisi, ini pesanan kalian." ucap Jennie. Selanjutnya dirinya menuangkan minuman tersebut kedalam gelas-gelas kecil diatas meja.

Jennie merasa canggung karena ruangan tersebut diisi oleh lima orang pria. Lalu, ketakutan Jennie pun terjadi saat salah seorang pria yang duduk dekat dengan posisi Jennie, menyentuh pinggang Jennie.

"Hei manis, maukah kau menemaniku menghabiskan malamku?" ucap si Pria.

Jennie hanya diam, tak mau melawan karena tak ingin pekerjaannya terancam.

"Aku permisi, Tuan-tuan."

"Hei, buru-buru sekali manis."

Jennie terkejut bukan main, si Pria menariknya membuatnya terjatuh diatas pangkuan sang Pria.

"Lepaskan!" ucap Jennie.

"Tidak, kau sangat manis juga sexy. Aku ingin mencicipimu"

Jennie berontak, sekilas memperhatikan semua teman-teman si Pria. Tak ada yang peduli dengan teman gilanya yang satu ini. Tak ada yang mau menolong Jennie juga, Jennie benar-benar ketakutan.

"Sialan." suara seorang Pria yang Jennie kenal menginterupsi niat jahat yang akan dilakukan oleh pria gila yang mengukung Jennie.

"Namjoon, lepaskan dia!"

"Aku baru saja menemukan gadis dengan tubuh menggoda sepertinya mengapa kau suruh aku melepaskannya?" tanya si Pria bernama Namjoon tersebut, namun pergerakannya mulai melepaskan Jennie.

Jennie langsung berlari dan menghambur memeluk Taehyung.

Namjoon dan teman-teman lainnya terkejut.

"Tae? Tidak biasanya kau peduli dengan wanita.. apalagi dia pelayan" ucap salah satu pria.

"Ya, itu benar. Mengapa Hyung?" tanya salah satunya lagi.

Sedangkan yang lainnya masih sibuk sendiri, ada yang tidur, main game pada ponselnya, bahkan ada yang sudah mabuk.

"Sudahlah, jangan banyak tanya." ucap Taehyung.

Kemudian, dirinya berlalu keluar dari ruangan tersebut seraya memeluk Jennie yang masih saja terlihat ketakutan.

Taehyung pun mendudukan Jennie diatas sofa ditengah Club. Kemudian, dirinya juga duduk disebelah Jennie.

"Hei, sudahlah. Jangan takut."

"Aku hanya... malu."

"Malu, kenapa?"

"Aku... orang-orang pasti memandang buruk kepadaku.. Aku, selalu direndahkan. Aku tau diriku hanyalah seorang pelayan, tetapi aku bukanlah seorang pelayan yang seperti kalian pikirkan.. Aku tidak seperti itu.. Aku hiks.." Jennie terisak. Taehyung kembali memeluk Jennie, mengusap rambut Jennie.

"Tidak, tidak. Tidak semua orang memandangmu seperti itu. Aku memandangmu sebagai dirimu kok. Bukan dari pekerjaanmu ataupun tempat kerjamu." ucap Taehyung menenangkan Jennie.

Jennie melepaskan pelukannya pada Taehyung, menyapu airmata pada wajahnya lalu tersenyum.

"Kau pintar menenangkan wanita."

"Aku bahkan baru pernah berurusan dengan wanita saat bersamamu."

"Bohong! Ya sudah karena kau telah membuatku tenang, ayo kutraktir minum!" seru Jennie, kemudian menarik Taehyung kearah meja bar.

"Hei, Jaebum! Berikan aku vodka!" ucap Jennie.

"Woah, siapa yang kau bawa Jennie?" ucap Jaebum yang tak dihiraukan oleh Jennie.

Taehyung melongo, "Vodka? Kau serius? Kukira kau sangat polos, tapi ternyata! Heol!" seru Taehyung.

Jennie terkekeh, "Jadi kau mau pesan apa?"

"Samakan saja denganmu."

"Jaebum, dua vodka ya!"

"Siap, Jen!"

Setelahnya, mereka berdua sibuk dengan minuman mereka.

"Tae, sepertinya aku...tidak bisa pulang.. aku pusing." ucap Jennie terbata-bata.

Taehyung menatap Jennie, "Aku kira dirimu tahan dengan alkohol, ternyata perkiraanku bahwa kau benar-benar polos benar adanya." gumamnya.

Jennie menghadap Taehyung, "Tae, kau tampan." tangan Jennie menyentuh pipi Taehyung membuat jantung Taehyung tanpa sadar berpacu cepat.

"Ayo, kuantar pulang."

"Aku tidak bisa berjalan, Taehyung" rengek Jennie.

"Ya sudah ayo ku gendong!"

"Tunggu dulu, aku mau minum lagi"

"Minumanmu sudah habis, Jennie"

"Ada... ini." ucap Jennie seraya mengambil gelas dengan isi setengah disamping tempat duduknya. Yang entah milik siapa.

Jennie menenggaknya habis, membuat Taehyung menepuk dahinya heran dengan perbuatan ajaib Jennie.

"Ayo, gendong aku!" ucap Jennie.

Taehyung pun menggendong Jennie ala bridal style.

-----

Mereka telah sampai diapartement Taehyung. Ya, apartement Taehyung karena jelas Taehyung tidak mengetahui dimana tempat tinggal Jennie. Maka, yang ia lakukan adalah membawa Jennie ke apartementnya.

Taehyung merebahkan Jennie diatas kasur king size miliknya. Baru saja Taehyung berbalik ingin mengganti pakaiannya, Jennie merengek membuat Taehyung mengurungkan niatnya.

"Uughhh Taehyung... panas!" rengek Jennie.

Taehyung menatap kondisi ac- kamarnya. Lalu, menatap Jennie kembali "Ac ku menyala, dan aku tidak merasa kepanasan. Kenapa kau malah kepanasan?"

"Uhhhh, panas Taehyung panas!"

Taehyung mengerutkan keningnya bingung. Apa yang terjadi dengan Jennie? Pikirnya.

"Hei, sadarlah. Kau kenapa?" Taehyung menunduk, mendekatkan dirinya dengan Jennie sambil menepuk-nepuk pipi Jennie.

Belum sempat Taehyung memulai pertanyaan selanjutnya untuk Jennie, Jennie telah menarik tengkuknya. Memeluk leher Taehyung, lalu mencium bibir Taehyung kasar. Melumat dengan tergesa, seperti tiada hari esok baginya.

Taehyung hanya dapat terkejut.

------

Lagi rajin nih :( gimana dong? apdet terus aku ya, ga marah kan liat notif dari aku terus? :( heheeee lub yaaa guys♡

Best Part × KTH [COMPELETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang