9. Angry

7.9K 601 8
                                    

3600 detik Lalisa menghabiskan waktu bersama Kim Taehyung, walaupun hanya sekedar mengobrol dengan ditemani secangkir kopi. Bukankah itu cukup untuk melepas seseorang yang sangat berarti untuk gadis itu.

Kini mobil pria bermarga Kim itu berjalan menuju parkiran kampus.
Lalisa menghela napas, sebelum ia mengucapkan selamat tinggal.

"Aku__" Mulutnya kembali tertutup oleh jari laki-laki itu.

"Mencintamu," lanjut Taehyung.

Hingga akhirnya sepasang kekasih itu saling tertawa, seakan-akan ini adalah hari terakhir mereka. Ya mungkin itu benar.

"Ayo, aku akan mengantarkanmu ke kelas." Lalisa hanya diam mematung, saat laki-laki di sampingnya berjalan memutar arah, membukakan pintu untuknya, hingga menggandeng tangannya.

Lalisa tidak peduli dengan statusnya saat ini yang sudah tersebar luas. Mempedulikan ucapan orang yang hanya berkomen tanpa mempraktekkan.

"Lalisa," langkah gadis itu terhenti saat suara yang tidak asing memanggilnya.

Gadis itu memutar tubuhnya ke belakang, segera ia melepaskan tangan Taehyung saat melihat pria sialan itu datang. 

Pria bermarga Jeon itu berjalan di antara Lalisa dan Taehyung. Menatap tajam ke arah Lalisa sebentar lalu tersenyum kecik.

"Aku rasa kau pergilah sekarang, aku bisa ke dalam sendiri." Tanpa mempedulikan tatapan mata calon suaminya. Lalisa memeluk tubuh pria di depannya.

Sangat erat, hingga air mata itu mengalir begitu saja. "Jaga dirimu baik-baik, Oppa."

Taehyung tersenyum kecil, pelan-pelan ia melepaskan pelukan gadis itu, mungkin suatu saat ia akan sangat merindukannya.

Lagi-lagi langkah Lalisa terhenti oleh Jungkook yang mencekal tangannya.
"Jadi aku rasa kau Tuan Kim belum mendapatkan kabar baik."

Demi apapun rasanya Lalisa ingin menghampar mulut comel Jungkook dengan sepatunya.

"Lalisa Sayang, kau belum memberinya undangan pernikahan kita?" Tanpa menunggu jawaban dari gadis itu, Jungkook mengambil sebuah undangan pada tas Lalisa.

Laki-laki itu berjalan lebih maju ke depan, hingga tumbuhnya sangat dekat dengan Taehyung. Terlihat sedang memeluk, namun bukan. Pria bermarga Jeon itu membisikan sesuatu.

"Aku harap kau tidak akan melupakan janjimu, Lalisa akan aman denganku, jika kau menepati janjimu." Ucapan Jungkook, membuat Taehyung mengeraskan rahangnya, tangannya sudah mengepal.

"Untukmu, lupakan Lalisa," lanjut Jungkook dengan memberikan undangan itu.

"Hentikan, Jeon Jungkook, dan kau Taehyung pergi dari sini," teriak  Lalisa lalu berjalan pergi.

"Jika kau sekali saja menyakiti Lisa, aku tidak akan diam." Jungkook hanya tersenyum kecik, lalu berjalan mengejar gadis itu.

"Lalisa! Berhenti!" teriak Jungkook yang berhasil mencekal tangan gadis itu.

"Mianhae,"  ucap pria itu dengan lembut.

"Bukankah, kau sudah setuju dengan pernikahan kita? Lalu ada masalah apa?"

Lalisa menghela napas, dan menatap berkaca-kaca ke arah pria itu. "KARENA AKU TIDAK MENCINTAIMU!"

Entahlah, Jungkook merasa aneh, ketika mendengar kata itu.
"Kau pikir aku mencintaimu? Aku terpaksa, semua ini aku lakukan untuk permintaan mendiang ibuku." Ya, walaupun ini bukan alasan utama, namun sepertinya berhasil membuat gadis itu luluh.

Lalisa mematung saat melihat jari-jari pria itu menghapus air matanya. "Aku tidak akan melarangmu setelah menikah nanti, kau masih boleh bermain seperti ini."

My Playboy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang