Not The End A Perfect

7.7K 508 101
                                    

Selamat membaca endingnya aku harap kalian tidak akan kecewa setelah membacanya, kalau bisa sambil dengerin lagu yang romance.

●︿●

Kim Jisoo berjalan menuju ke arah Jungkook yang sedang menunggu di depan kamar rawat Lalisa. Terlihat sangat lelah sekali pria itu, Jisoo tau sejak proses persalinan Lalisa, pria itu belum istirahat sampai sekarang. Lalisa beruntung bisa memiliki Jungkook yang sangat menyayanginya.

"Aku akan pergi besok." Mendengar suara Jisoo membuat Jungkook menatapnya dengan senyum kecil.

Pria itu menggeser duduknya agar Jisoo duduk di sampingnya. Ia berhutang sekali dengan gadis di sampingnya, karenanya keluarganya menjadi sempurna.

"Terimakasih banyak."

"Semua ini karenamu, jika tidak maka aku akan kehilangan salah satu dari mereka."

"Ini tidak seberapa, aku terlalu banyak salah dengan kalian." Jisoo menundukkan ke bawah, gadis itu memang benar-benar menyelasi apa kesalahannya.

Hening beberapa saat tidak ada pembicaraan hingga beberapa detik. Pikirannya terfokus sendiri-sendiri, Jisoo yang memikirkan betapa bodohnya dirinya dulu telah menyia-nyiakan Jungkook. Jika saja waktu bisa kembali diputar. Sedangkan Jungkook yang ada di pikirannya hanyalah Lalisa dan bayinya.

"Aku harus pergi sekarang." Jisoo beranjak dari duduknya dan menunduk ke bawah dengan senyum.

"Semoga kau selalu bahagia," lanjut Jisoo dengan melangkah berjalan, namun terhenti saat Jungkook mencekal tangannya.

Pria itu mendekat ke arah Jisoo memegang tangannya, spontan memeluknya. Pelukan seorang sahabat tentu saja membuat Jisoo meneteskan air matanya.

"Kau bisa membuka hatimu kembali dengan Kim Taehyung, bukan?" Ucapan Jungkook langsung membuat Jisoo salah tingkah, gadis itu juga tersenyum malu.

"Kau bicara apa? Pria baik sepertinya mana pantas denganku seorang pem_" belum selesai Jisoo berkata Jungkook menghentikan ucapannya.

Pria itu menggelengkan kepalanya dan menutup mulut Jisoo dengan jari telunjuknya yang menyentuh bibirnya. Tentu saja debaran itu masih ada apa untuk sahabatnya itu, namun ia tidak ingin kembali berbuat jahat lagi.

"Jangan pernah mengatakan itu, kau adalah Kim Jisoo dosen muda yang cantik, kau juga sahabatku," kata Jungkook dengan senyum kecil.

Sekali lagi ucapan Jungkook kembali membuat hati Jisoo tersentuh. Pria di depannya memang benar-benar sangat manis.

"Kau selalu membuatku seperti ini Jungkook-ah." Jisoo tersenyum malu dan tersenyum lebar. "Aku harus benar-benar pergi."

"Jaga dirimu baik-baik, jika perlu cepatlah cari suami agar ada yang menjagamu." Kembali untuk kesekian kali Jungkook menggoda Jisoo.

Kim Jisoo benar-benar bahagia saat ini, kini hubungannya dengan Jungkook sudah kembali seperti sedia kala, tidak ada kebencian sama sekali.

"Hati-hati di jalan!" teriak Jungkook dengan melambaikan tangannya ke arah Jisoo yang sudah menjauh darinya.

Jungkook menghela napas dalam-dalam dan berjalan menuju ke kamar rawat Lalisa. Pria itu berharap istrinya itu sudah sadar dalam komanya yang terjadi paska melahirkan prematur itu. Beruntungnya saat itu Kim Jisoo memberinya pertolongan dengan mendatangkan dokter luar negeri yang sangat sering menangani kasus seperti Lalisa sehingga istri dan anaknya itu bisa keluar dengan selamat, sungguh keajaiban yang Jungkook tidak menyangka.

My Playboy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang