4. Gadis Aneh

8.9K 817 12
                                    

#Alangkah baiknya vote dulu sebelum membaca.

Lalisa berjalan cepat menuju ke kelasnya, namun ada yang aneh pada tatapan teman-temannya. Apa yang terjadi sehingga teman-temannya menyebut-nyebut namanya.

Bruk...

Lalisa menepuk jidatnya sendiri, saat mengetahui bahwa yang ditrabak adalah salah satu dosennya. Yang Lalisa tambah kesal adalah, ia harus extra  sabar ketika dosennya bicara.

"Lalitsa!" Saat dosen itu bicara Lalisa langsung menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Kenapa harus seperti itu?

Ya, Oh Sehun, selain bicaranya cadel adalah jika bicara selalu mengeluarkan meteor-meteor.

"Sebentar, Prof." Lalisa mencegah Sehun yang akan bicara, lalu mengambil masker pada tasnya dengan tujuan ia akan terhindar dari semprotan meteor.

Melihat kelakuan mahasiswinya, membuat Sehun semakin jengkel saja.

"Silahkan lanjutkan, Prof!" Dengan santainya Lalisa bicara, tidak lupa menampilkan sederet gigi putihnya.

"Litsa, apa yang kau__" Lagi-lagi Lalisa kembali mencegah ucapan dosennya itu.

"Tunggu sebentar, Prof, biar aku benarkan, namaku L-A-L-I-S-A pakai 'S' bukan 'TS', mengerti?" Lalisa segera menutup kembali mulutnya, apa yang dia katakan.

"Lista! Kau ini, ujian nanti bapak tidak akan meluluskanmu di mata pelajaranku," kata Sehun dengan sangat kesal.

Segera Lalisa memohon, menyatukan kedua tangannya. "Professor, jangan lah bercanda."

Lalisa mengembangkan senyumnya dan berusaha merayu dosennya itu.
"Memangnya Professor berani, dan tidak takut, jika aku melaporkan ke Miss Seolhyun?" lanjut Lalisa dengan wajah apa adanya.

Sedangkan Sehun semakin geram, dosa apa sehingga ia harus mempunyai mahasiswa seperti Lalisa?

"Kau yang akan aku laporkan, jangan mentang-mentang kau kekasih Kim Taehyung, kau bisa sesuka-sukamu." Ucapan Sehun yang sangat cepat membuat Lalisa membuka matanya lebar, lalu tersenyum.

"Apa yang lucu?" teriak Sehun sekali lagi dengan geram.

"Prof, manggil nama saya tidak bisa, tapi kalau ngomong lancar, keajaiban dunia." Sehun semakin menggelengkan kepalanya, melihat Lalisa.

Lima menit lebih lama di sini, semakin membuatnya gila.
Lebih baik ia pergi, daripada Lalisa semakin membuatnya gila.

"Sudahlah, kau bisa membuatku gila." Sehun menggelengkan kepalanya, dan menarik dasinya, lalu berjalan meninggalkan Lalisa.

Sedangkan Lalisa tertawa terbahak-bahak, setidaknya ia berhasil terhindar mendengarkan ocehan dosennya itu.

Saat ia ingin membalikan badannya, tubuhnya menabrak tubuh seseorang. Lalu memutar bola matanya dengan malas saat seseorang itu berdiri dengan sombong.
Siapa lagi, jika bukan calon suaminya.
"Untuk apa kau masih di sini? Kau mau mengawasiku? Kau takut, jika calon istrimu ini berbuat yang tidak-tidak dengan pria lain?" tanya Lalisa dengan sangat kesal.

Sedangkan Jungkook menatap Lalisa dengan menggelengkan kepalanya.
Dosa apa sehingga ia harus dipertemukan dengan gadis di depannya.

"Berisik!" Jungkook berkata dengan membekap mulut Lalisa.

Tentu saja membuat Lalisa susah nafas, lalu Lalisa menginjak kaki Jungkook.

"Kau menyakitiku! Apa kau tidak puas, telah merusak hidupku?" lanjut Lalisa dengan menatap tajam Jungkook.

My Playboy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang