7. Crazy Sexy Cool

8.7K 672 11
                                    

Vote dulu sebelum membaca.

"KANDANG BABI!" Sontak dua pria bersama Lalisa langsung menoleh ke arahnya.

Bagaimana Lalisa tidak menjerit melihat kondisi kamar laki-laki yang katanya nanti akan menjadi suaminya. Bisa dikatakan kandang babi mungkin itu benar.

"Jangan menghina kamarku, kau pikir setelah menikah nanti kau juga akan tidur di sini," kata Jungkook yang tiba-tiba datang, tanpa diundang.

Gadis itu mengernyitkan dahinya dan menatap kesal ke arah pria gila di depannya. "Kau gila, mana mungkin aku tidur di kandang babi bersamamu."

"Bicaralah yang benar, Nona, memangnya kau ingin tidur di mana dan dengan siapa, jika bukan diriku, Lalisa-ya." Pria bermaga Jeon itu berkacak pinggang dan menggelengkan kepalanya.

Lalisa membenarkan poninya dan kembali membalas ucapan Jungkook. "Kenapa kau memanggilku dengan sebutan itu?"

"Memangnya salah? Bukankah kau akan menjadi istriku, bersikaplah yang sopan."

"Jadi kau ingin aku memanggilmu ' Oppa' seperti itu, Jungkook-ssi?"

"Apa kalian akan bertengkar seperti ini selamanya? Dan kau Kookie bukankah aku menyuruhmu untuk masak?" Lagi-lagi Jungkook dibuat tersudut oleh teman-teman, jika Yoongi sudah bicara, maka tidak menutup kemungkinan untuk Jimin juga membela Lalisa.

"Aku sangat lelah, apa aku boleh istirahat di kamarmu Park Jimin-ssi?" tanya Lalisa membuat Jungkook kembali menatapnya.

"Tentu saja, dan bicaralah seperti biasa tidak perlu seformal itu denganku." Dengan santainya Jimin berkata dengan merangkul Lalisa.

Namun entah kenapa, Jungkook merasa kesal melihat gadis itu disentuh oleh pria lain.

"Terimakasih, sudah kuduga kau memang pria yang pengertian," kata Lalisa dengan menyindir Jungkook.

"Jadi kau menginginkan pria sepertinya, baiklah menikahlah dengannya." Pria bermarga Jeon seolah tidak terima dengan Lalisa, dan dari raut wajahnya sangat jelas ada rasa cemburu padanya.

"Iya, bukankah aku sudah katakan aku menikah denganmu karena ibuku."

Baru Lalisa dan Jimin ingin melangkah, seseorang menghentikannya.

"Lalisa, aku rasa kau istirahat saja di sini, dan aku menyuruh pelayan untuk membereskannya." Ucapan Yoongi membuat semua orang menatapnya bengong.

"Sudahlah hyung, jika dia tidak mau jangan dipaksa, dia memang calon istri durhaka, kenapa harus istirahat di kamar pria lain, seakan-akan dia tidak menganggapku ada." Entahlah apa Lalisa yang merasa, jika ucapan Jungkook adalah bentuk rasa cemburunya, namun tidak mungkin, pria itu tidak akan menyukainya.

"Jimin, sebaiknya kita keluar dari sini, biarkan mereka menyelesaikan masalah ini." Lalisa semakin kikuk saja saat Yoongi mengajak Jimin keluar dari kamar ini.

Deg...

Entah kenapa detak jantung Lalisa tidak beraturan saat Jungkook mencekal pergelangan tangannya.

"Biarkan aku ikut dengan mereka."

"Bukankah semuanya sudah jelas, kau membiasakan hidup denganku,"

"Kenapa kau bicara seakan-akan kita menikah karena cinta." Skakmat ucapan Lalisa membuat Jungkook harus berfikir seribu kali lebih cepat.

"Sudah kukatakan, belajarlah bersikap dewasa."

"Tidak perlu mengguruiku." Lalisa mengerucutkan bibirnya, dan berjalan mengambil selembar foto yang terjatuh di bawah nakas.

Saat ia ingin mengambilnya, tanpa sengaja ia menyentuh pecahan kaca figura.

My Playboy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang