⠀ ⠀ ⠀Jihoon merasa beruntung memiliki teman semacam Woojin yang tingkat pekanya luar biasa. Dia tak perlu ditanya bisa langsung memberi Jihoon jawaban.
⠀ ⠀ ⠀Kata Woojin, Mina jatuh dari motor saat mengantarnya ayam pesanannya. Ia sampai di rumah Woojin dengan lutut berdarah, jadi Woojin menyempatkan diri untuk mengobati.
⠀ ⠀ ⠀"Kasian deh. Tapi lucu dia kalau lagi kesakitan gitu dahinya ngerut-ngerut lo harus liat deh, gemes."
⠀ ⠀ ⠀"Lah, bodo?"
⠀ ⠀ ⠀"Anaknya baik juga," soal ini Jihoon tau tapi tak menanggapi.
⠀ ⠀ ⠀Di dalam hati, ia merutuki Mina yang tak berhati-hati menggunakan motornya. Sedikit rasa sangsi muncul.
⠀ ⠀ ⠀Mina saja bisa menyelamatkan nyawanya, sedangkan dia menyelamatkan lutut gadis itu saja tak bisa. Terlebih lagi Jihoon tak tau apa-apa soal insiden itu.
⠀ ⠀ ⠀"Jadi sekarang temenan sama Mina?" Tanyanya setelah Woojin bercerita.
⠀ ⠀ ⠀"Wait, Mina siapa?" Woojin menatap langit-langit mencoba berpikir, "nona pengantar ayam itu Mina yang sering kau ceritakan?"
⠀ ⠀ ⠀Jihoon menautkan alisnya, "kupikir kau tau."
⠀ ⠀ ⠀Setelahnya Woojin heboh sendiri, mengetahui fakta yang luar biasa ini. Sebenarnya Jihoon juga tak tau kenapa Woojin harus seterkejut ini.
⠀ ⠀ ⠀Yang lain sudah pulang, Woojin juga. Tapi Jihoon tetap disana. Menunggu Mina mungkin?
⠀ ⠀ ⠀Siapa yang tau, Jihoon juga tak akan mengaku.
⠀ ⠀ ⠀Tau shift Mina sudah selesai, ia keluar lebih dulu. Menunggu gadis itu keluar.
⠀ ⠀ ⠀"Saya pikir kamu udah pulang," sapa Mina begitu keluar dari café.
⠀ ⠀ ⠀"Kamu temenan sama Woojin? Udah punya temen sekarang?"
⠀ ⠀ ⠀Jihoon bertanya dengan nada sarkas, cowok itu sendiri merasa gila. Ia tak bisa mengontrol nada yang keluar dari bibirnya setiao berbicara dengan Mina.
⠀ ⠀ ⠀"Karena Tuan Muda Park yang ini menolak, jadi saya cari yang Tuan Muda Park lainnya," Mina tertawa tapi Jihoon tak tau bagian mana yang lucu.
⠀ ⠀ ⠀"Pulang sama siapa?" Pertanyaan ini keluar begitu saja setelah jeda cukup lama dan keduanya saling diam.
⠀ ⠀ ⠀Ia memindai Mina. Mungkin Jihoon langsung hapal detail wajah dan senyum Mina di hari pertama bertemu. Tapi tidak dengan pakaiannya, saat itu cukup gelap untuk memperhatikan.
⠀ ⠀ ⠀"Lagi diet, jalan kaki," katanya.
⠀ ⠀ ⠀Mata Jihoon menangkap tali tas Mina yang putus dan disambung dengan peniti disembunyikan dengan cara di genggam. Kemudian sepatu snag gadis yang menganga, disembunyikan dibalik kaki lainnya.
⠀ ⠀ ⠀Bagaimana bisa Mina pulang jalan kaki dengan sepatu seperti itu?
⠀ ⠀ ⠀"Oh, yaudah."
⠀ ⠀ ⠀Hei Jihoon, mobilmu kan masih luas. Kenapa tak coba antar dia?
⠀ ⠀ ⠀Jihoon diam, tangannya dimasukkan kedalam saku celana.
⠀ ⠀ ⠀"Kalau begitu saya permisi," Mina menunduk hormat kemudian pergi meninggalkan Jihoon.
⠀ ⠀ ⠀Jangan harap Jihoon mengejar dan menahannya. Ia membiatkan Mina jalan begitu saja kemudian pergi ke lapangan parkir mengambil mobilnya.
[]
YOU ARE READING
Absensi Bulan ; Jihoon, Mina.
FanfictionI used to never wait for tomorrow. But you became the reason for me to take one more step. aeluro, 2018.