⠀ ⠀ ⠀Jihoon rasa ada yang meledak dalam dirinya, perasaan itu membuatnya bertingkah aneh. Ibunya bertanya-tanya apa yang terjadi sampai Jihoon terus menerus tersenyum.
⠀ ⠀ ⠀Malam setelahnya ia jadi tak bisa tidur membayangkan senyum menggemaskan Mina. Benar kata Woojin.
⠀ ⠀ ⠀Jatuh cinta bisa bikin gila.
⠀ ⠀ ⠀Mina masih sama, gadis yang mandiri. Jihoon barusan ditolak setelah mengajaknya pulang bersama, maka berakhirlah mereka didalam bus yang ramai.
⠀ ⠀ ⠀Jihoon meninggalkan mobiknya di parkiran sekolah dan memilih berdiri dibelakang Mina berdesakkan, menjaga tubuh kecil gadis itu terlindungi.
⠀ ⠀ ⠀"Kapok nggak?" Gadis itu terkekeh ketika turun dari bis. Mereka berjalan di sekitar Sungai Han untuk mencapai mini market tempat selanjutnya Mina bekerja.
⠀ ⠀ ⠀Jawabannya adalah ia mengangguk, mengiyakan perkataan sang dara yang kini sedang tertawa.
⠀ ⠀ ⠀"Makanya nggak usah sok ide," katanya.
⠀ ⠀ ⠀"Makanya mulai besok pulang sama saya terus aja."
⠀ ⠀ ⠀"Nggaklah. Memang saya siapanya kamu?" Ia terkekeh.
⠀ ⠀ ⠀Memang saya siapanya kamu?
⠀ ⠀ ⠀Sebuah kode yang tak terbaca oleh Jihoon. Cowok itu cuma mengusap tengkuknya tak memberi jawaban, sampai mereka berdiri di depan mini market.
⠀ ⠀ ⠀"Kamu mau balik ke sekolah lagi?"
⠀ ⠀ ⠀"Enggak, Woojin yang bawa pulang mobilnya. Dia sepupu saya," Jihoon menjelaskan, Mina mengangguk-angguk.
⠀ ⠀ ⠀"Jihoon," Mina menggerakan tangannya, meminta Jihoon mendekat. Ia akan membisikkan sesuatu, maka didekatkannya kuping dengan wajah Mina, "makasih," kata Mina kemudian dibubuhkan sebuah ciuman singkat di pipi.
⠀ ⠀ ⠀Setelah melakukannya, Mina berlari kedalam mini market melakukan pekerjaannya, meninggalkan Jihoon yang wajahnya memerah.
⠀ ⠀ ⠀Pria itu memegang dadanya, merasakan degupan jantung yang sepertinya akan meledak. Kemudian melirik kedalam, mencari Mina. Sosok itu sudah dibalik kasir dengan seragam lengkapnya, menatap Jihoon malu-malu.
⠀ ⠀ ⠀Satu degupan jantung kemudian, Jihoon melayangkan sebuah kedipan.
⠀ ⠀ ⠀Setelahnya degup jantung Mina tak normal lagi, ia hampir menjerit namun menjaga agar tubuhnya tetap stabil hingga Jihoon berbalik badan untuk kembali ke rumah.
⠀ ⠀ ⠀Jihoon sadar, dengan menurunkan sedikit saja egonya, ia bisa sangat bahagia. Bahagia dengan Mina, bahagia dengan orang-orang di sekitarnya.
⠀ ⠀ ⠀Setelah hari itu, setiap pulang ke rumah, Jihoon selalu merencanakan hal-hal yang akan dilaluinya bersama Mina.
[]
Aku udah ready sama part terakhirnya, tapi masih agak ragu. Jadi maaf mungkin agak molor karena masih mempertimbangkan :')
YOU ARE READING
Absensi Bulan ; Jihoon, Mina.
FanfictionI used to never wait for tomorrow. But you became the reason for me to take one more step. aeluro, 2018.