Pernahkah dirimu melangkah?
Dalam tiap langkah yang kita ambil, tentu kita akan menemukan sesuatu yang kita sebut sebagai pilihan. Terkadang kita harus memilih, jalan mana yang akan kita tempuh ketika kita melangkah. Tentu tiap langkah memiliki konsekuensinya masing-masing. Ada keinginan, maka ada jalan. Namun dalam jalan, pasti ada percabangan. Mana yang akan mengantarkanmu kepada keinginanmu tersebut? Pilihlah dengan bijak kawan.
Suatu keinginan pasti akan luntur suatu saat, terlebih ketika dirimu menemukan suatu keinginan yang baru. Ada yang tau mengapa? Manusia adalah makhluk yang tak pernah puas, tak jarang mereka menginginkan sesuatu yang lebih besar dari sebelumnya. Bahkan lebih besar dari keinginan sebelumnya yang belum tercapai, ironis? Hidup tak semanis coklat bung.
Ibaratkan saja keinginanmu adalah tempat wisata yang ingin kamu datangi, kamu memacu kendaraan dengan penuh semangat. 50 menit adalah waktu yang ditampilkan oleh mbah gugel pada layar mungil si android. Tapi apa? yang kamu temui di jalan adalah kemacetan, jalan ditutup karena kondangan, atau bahkan ada razia yang membuatmu harus memutar. Capek di jalan? Lelah dalam perjalanan? Bosan tak kunjung sampai? Ada perempatan kok nanti di jalan, bisa puter balik atau lanjut lagi hehehe. Pasti pernah begitu kan? Ah mampir aja udah di kafe deket sini, lumayan ngopi bentar daripada kena macet tak kunjung sampai. Atau lanjut saja karena sudah jalan sejauh ini. Toh nanti ada belokan lain untuk menepi hehehe. Kalau udah seperti ini gimana???
Nah apasih yang menjadi landasan dalam melangkah mencapai keinginanmu? Banyak pilihan dadakan dan keinginan baru yang akan muncul ketika dirimu menemukan masalah, iya kan? Yakin kuat? Engga ketemu doi 3 hari aja udah nangis darah wkwkwkwk, apalagi perjalanan yang susah.
Oke-oke, cukup intermezzonya. Mungkin jawabannya bagi saya adalah Komitmen dan Tanggung Jawab. Basi banget ya jawabannya? Ya karena memang begitulah jawabannya. Jika kalian menuruti keinginanmu yang tak pernah puas ya tentu tujuan awalmu akan kamu tinggalkan dan berusaha meraih tujuan yang lebih besar. Komitmen adalah kuncinya, kamu sudah melangkah begitu jauh untuk mencapainya, yakin mau berhenti? Lihat kembali segala sesuatu yang sudah kamu lalui deh demi meraih tujuan kecilmu ini. Percaya deh, kalau nanti tujuan itu sudah tercapai semuanya pasti akan indah dan benar-benar terasa sepadan. Tanggung Jawab juga menjadi kuncinya. Kamu yang memilih jalanmu bro, bukan orang lain. Ini kisahmu bukan kisah orang lain. You are the narrator of your own story, you are the actor, you are the editor. Sudah menjadi tanggung jawabmu untuk melanjutkannya.
Coba deh bayangin, kamu udah berani memulai langkah kecilmu untuk meraih keinginanmu masa untuk menuntaskannya kamu tidak berani? Dimana tanggung jawab dan komitmenmu bro?! Bayangin tiap keringat yang telah keluar, tiap rasa yang kamu jumpai dalam perjalananmu, tiap halangan yang udah kamu lewati. Apa sepadan untuk menyerah? Memang pasti ada suatu keinginan baru dalam tiap belokan. Mungkin memang akan ada saat dimana kamu akan merasa jika dilanjutkan malah tidak sepadan. Tapi ingat selalu kawan, dalam tiap langkah kita akan menemui ilmu dan pelajaran baru. Tiap ilmu yang kita dapat itu tak pernah menjadi sesuatu yang tak berguna, pasti akan ada gunanya kelak. Lalu buat apa berhenti atau berubah pikiran? Jalani aja kawan, kamu yang memulai maka kamu yang harus mengakhiri. Percayalah jika kamu sudah KOMIT DAN BERTANGGUNG JAWAB, pasti ada jalan lain untuk meraihnya ketika ada cobaan baru, urusan gagal mah belakangan. Yang penting selesaikan apa yang sudah kamu mulai dan yakini itu.
-"BANYAK JALAN MENUJU ROMA"-
YOU ARE READING
Kisah Dalam Benak
Historia CortaPermainan kata yang kupilih dalam menyatakan tiap pesan dalam benakku. Mungkin terdengar berantakan, seberantakan hati yang kelam ini. Mungkin kelak hati ini akan terbang lagi, tapi ntah kapan. Maka izinkan aku untuk menikmatinya sejenak.