Air Mata

57 10 0
                                    


Lamunanku terusik di kala Hujan,


Bukan karena deru sang Hujan


Namun karena alunan sang Angin yang berlalu,


Bisikan yang mengingatkanku akan rintisan tiap peristiwa,

Tiap kilasan yang menghangatkan hati mungil dari dinginnya hawa sang Hujan,


Tiap tetesnya yang mempererat tiap bisikan sang Angin,


Ku pandang tiap bulir yang menukik,


Dan satu per satu peristiwa menari dibenakku,


Teringat akan senyuman manis untuk jiwa yang menangis,


Hingga sesak yang menekan tiap inci dadaku,


Bulir yang jatuh semakin banyak,


Perlahan ku tersadar itu bukan karena hujan,


Tapi aliran yang tak mampu kubendung lagi...

Kisah Dalam BenakWhere stories live. Discover now