6

27 5 0
                                    

"udah-udah kita atur ulang aja" saran ami

nampaknya kali ini dia yang akan mengatur ulang kelompok kami

"alfin lo sama yuda,reno lo sama felli dan tya,biar gue yang sama ni anak"

"lo yakin mi?" tanya felli khawatir

"gue yakin" jawab ami tanpa merasa terbebani

'bukannya tadi dia takut banget ama tu anak kenapa sekarang malah nawarin diri untuk pergi bareng tu anak?' tanya ku pada diri sendiri

"fin ayo" ajak yuda yang membuyarkan lamunanku

"hmmm" jawabku seadanya

aku bersama yuda pergi menyusuri ruangan di sebelah kanan kami. sedangkan reno,felli,dan tya pergi ke ruangan sebelah kiri,dan yang terakhir ami bersama gadis kecil yang bahkan namanya tidak kuketahui sampai sekarang padahal gadis itu sudah lama di mobil nersama kami, sebelum akhirnya tiba di paviliun ini.


Ami POV

aku pergi ke ruangan atas bersama seorang anak perempuan yang kami temui di pinggir jalan tadi

alfin bilang,anak ini tersesat jadi kami membawanya ke paviliun ini bersama kami.awalnya aku kira dia bukan manusia tapi setelah dilihat-lihat dia sama seperti gadis kecil pada umumnya.

dia memakai dress berwarna biru sepanjang lutut dan membawa sebuah boneka

"dek,kamu ngak takut berada di paviliun ini" tanyaku pada anak perempuan yang berjalan lebih dulu dariku

dia menggelengkan kepalanya tanpa bicara ataupun membalikan badannya

aku tidak merasa aneh saat itu malah aku kembali bertanya

"dek,kamu percaya ngak sama hantu?"

kali ini dia hanya menganggukan kepalanya

"tuh kan anak kecil aja percaya sama hantu" gerutu ku pelan

"kakak tidak takut dengan ku " tanya anak itu sembari terus berjalan

aku meneguk ludahku

"eng... gak kok" jawab ku agak takut

"benarkah?" tanyanya lagi

kali ini dia membalikan badannya

"dek kepala kamu kenapa?" tanyaku khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dek kepala kamu kenapa?" tanyaku khawatir

kepala anak itu berdarah,sejak kapan?aku tidak melihatnya tadi,apa kepalanya terhantuk sesuatu?

"dimana?" tanyanya pelan

"itu di dahimu" jawabku sembari menunjuk luka yang ada di dahi anak itu

entah mengapa gadis itu memegang erat tanganku,mendekatkan telunjukku ke luka yang ada di dahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

entah mengapa gadis itu memegang erat tanganku,mendekatkan telunjukku ke luka yang ada di dahinya

"Aaaaaa" teriakku keras saat telunjuk
ku merasakan sesuatu yang aku duga adalah bagian dalam kepala gadis itu.

luka di dahi gadis itu bukan luka biasa,dahinya bolong seperti luka tembakan.

saat aku refleks mengeluarkan jari telunjukku dari dalam kepalanya,gadis itu menghantam dinding lalu mengeluarkan banyak darah di kepalanya seperti orang yang terkena tembakan

"Aaaaaaa" teriakku semakin menjadi-jadi.

Ami POV off



aku dan yuda mendengar suara teriakan ami yang begitu keras di atas

"ami kenapa tuh?" tanya yuda padaku

"mana gue tahu?" jawabku

"mendingan kita samperin aja" saranku yang agak khawatir

"yuk" jawab yuda

kami pun bergegas menuju lantai atas






__________________________




25 Mei 2018

I believe a ghostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang