"udah-udah kita atur ulang aja" saran ami
nampaknya kali ini dia yang akan mengatur ulang kelompok kami
"alfin lo sama yuda,reno lo sama felli dan tya,biar gue yang sama ni anak"
"lo yakin mi?" tanya felli khawatir
"gue yakin" jawab ami tanpa merasa terbebani
'bukannya tadi dia takut banget ama tu anak kenapa sekarang malah nawarin diri untuk pergi bareng tu anak?' tanya ku pada diri sendiri
"fin ayo" ajak yuda yang membuyarkan lamunanku
"hmmm" jawabku seadanya
aku bersama yuda pergi menyusuri ruangan di sebelah kanan kami. sedangkan reno,felli,dan tya pergi ke ruangan sebelah kiri,dan yang terakhir ami bersama gadis kecil yang bahkan namanya tidak kuketahui sampai sekarang padahal gadis itu sudah lama di mobil nersama kami, sebelum akhirnya tiba di paviliun ini.
Ami POV
aku pergi ke ruangan atas bersama seorang anak perempuan yang kami temui di pinggir jalan tadi
alfin bilang,anak ini tersesat jadi kami membawanya ke paviliun ini bersama kami.awalnya aku kira dia bukan manusia tapi setelah dilihat-lihat dia sama seperti gadis kecil pada umumnya.
dia memakai dress berwarna biru sepanjang lutut dan membawa sebuah boneka
"dek,kamu ngak takut berada di paviliun ini" tanyaku pada anak perempuan yang berjalan lebih dulu dariku
dia menggelengkan kepalanya tanpa bicara ataupun membalikan badannya
aku tidak merasa aneh saat itu malah aku kembali bertanya
"dek,kamu percaya ngak sama hantu?"
kali ini dia hanya menganggukan kepalanya
"tuh kan anak kecil aja percaya sama hantu" gerutu ku pelan
"kakak tidak takut dengan ku " tanya anak itu sembari terus berjalan
aku meneguk ludahku
"eng... gak kok" jawab ku agak takut
"benarkah?" tanyanya lagi
kali ini dia membalikan badannya
"dek kepala kamu kenapa?" tanyaku khawatir
kepala anak itu berdarah,sejak kapan?aku tidak melihatnya tadi,apa kepalanya terhantuk sesuatu?
"dimana?" tanyanya pelan
"itu di dahimu" jawabku sembari menunjuk luka yang ada di dahi anak itu
entah mengapa gadis itu memegang erat tanganku,mendekatkan telunjukku ke luka yang ada di dahinya
"Aaaaaa" teriakku keras saat telunjuk
ku merasakan sesuatu yang aku duga adalah bagian dalam kepala gadis itu.luka di dahi gadis itu bukan luka biasa,dahinya bolong seperti luka tembakan.
saat aku refleks mengeluarkan jari telunjukku dari dalam kepalanya,gadis itu menghantam dinding lalu mengeluarkan banyak darah di kepalanya seperti orang yang terkena tembakan
"Aaaaaaa" teriakku semakin menjadi-jadi.
Ami POV off
aku dan yuda mendengar suara teriakan ami yang begitu keras di atas
"ami kenapa tuh?" tanya yuda padaku
"mana gue tahu?" jawabku
"mendingan kita samperin aja" saranku yang agak khawatir
"yuk" jawab yuda
kami pun bergegas menuju lantai atas
__________________________
25 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
I believe a ghost
KorkuAwalnya aku tidak percaya dengan hantu,sesuatu yang berbau mistis,atau sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal gaib. Aku percaya bahwa hantu hanyalah halusinasi yang muncul dari rasa takut yang berlebihan,tapi setelah mereka menampak-kan dirinya,aku...