8- Tempur

3 0 0
                                    

Calon istri gue emang cantik..

Tak beberapa lama sahabat sahabatnya datang dengan masing-masing membawa dua mangkok mie ayam dan satu kresek minuman dan satu kresek camilan.

"Taro taro" kata tika pada sahabatnya itu.

"Iyee tik" timpal Bobi si cowok tampan yang terkenal playboy.

Tika mengeluarkan ponselnya lagi

*sini bego!* send

"Tik makan, main hp mulu lo" panggil indra yang sudah mulai menyuapkan mienya.

"Ngomen aja!"

Tika duduk dan bergegas menikmati santapan makan siangnya, sampai sipeganggu yang diundang datang..

"Hei bro"

"Wihh sini gi sini" seru makhluk-makhluk yang kelaparan itu.

"Jadi gimana nih strategi kita kali ini" bobi menanyakan itu dengan mulut yang penuh mie ayam dan atomatis langsung di potong oleh raga.

"Najis jorok lo!"

"Pokoknya kita harus menang lagi."

"Pasti" balas yogi enteng

"Yang tawuran yang?"

Goda yogi sambil menaik turunkan alis tebalnya. Sedangkan yang lainnya malah senyum-senyum tidak jelas karena sudah tau tingkah yogi.

"Hmm"

"Yaelah ko hmm doang sih" kata yogi sambil mencoleh dagu tika genit.

Tika yang diganggu kegiatan makannya menarik tanggan yogi dari dagunya, plintir dan bugghh yogi didorong sampai terjengkang padahal tika menggunakanya dengan satu tanggan.

"Aw tangan gue."

"Gila si bos"

"Macem-macem aja siii lu sogii" kata teman-temannya.

"Sakit beneran nih kampret berisik aja lu pada" omel yogi sambil mengurut urut tangannya

Tap... tapp.. tap.  Terdengar derap langkah kaki menuju meja tempat mereka makan. Ehh itu pak agus guru fisika kilerr, mati gue matii

"Ngapain kalian dikelas ini?" Tanya pak agus galak

"Silaturahmi pak hehe" balas raga dengan cengiran khasnya.

"Si bege dasar."

"Terserah kalian sajalah, tika kamu wakilin sekolah kita untuk olimpiade bulan besok"

"Oke" sambil menyatukan telunjuk dan tangannya membentuk huruf O.

"Baik kalau begitu belajar dengan keras tika"

Tika ngangguk-ngangguk saat pak agus berbicara dan akhirnya pamit.

"Tika hebatt bisa ikutan olimpiade" teriak nazwah cewek berkacamata bulat itu.

"Lo juga hebat nazz."

"Lo hebat." Yogi mengusap rambut tika lembut.

"Dari dulu gue hebat."

"Mantap boss"

"Bentar lagi bel, kasih tau anak-anak yang lain. Kita tempur hari ini" perintah tika.

Brummm...brumm brumm
Mobil sport yang tidak memiliki atap itu terparkir di sudut belakang sekolah karena parkiran di depan warung mang acong sudah sangat penuh oleh motor motor sport.
Turun cewe dengan pakaian seragam lengkap hanya saja roknya ia ganti dngan celana, rambutnya terombang ambing sempurna saat angin menerpanya dengan kaca mata hitam brendit bertengger manis dihidungnya sangat sempurna. Sangat cantikk

DentingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang