"Pir, Pir, inget pesen gue yaa.. kalau sampe ada om-om buncit yang dateng ke rumah lo nanti, nggak peduli gimana pun caranya lo harus bisa kabur meskipun loncat dari genteng. Yah, walau akhirnya lo pasti 'koit' sih kalau gitu."Kinan mengerang saat mendengar tawa menyebalkan Kavika di ujung sana. Ingin mengumpat namun rasanya percuma. Toh, Kavika hanya memberikan saran yang err.. agak tidak masuk akal juga sebenarnya. Orang tua Kinan juga masih waras untuk tidak melakukan hal yang sedang mereka takutkan, bukan?
Tok.. tok..
Terlihat setengah kepala Kevan muncul di balik pintu. Melihat gelagat Kevan yang akan berbicara, Kinan mengacungkan tangannya di udara-pertanda meminta waktu sebentar- dan bergegas Kinan mengakhiri panggilannya yang sekali lagi disambut Kavika dengan tawa mengejek nan kencang. Dalam hati Kinan sudah membuat daftar nama lain berdasarkan spesies di kebun binatang untuk Kavika, dan ingatkan ia untuk membalas perbuatan anak itu saat mereka bertemu nanti. Ia berjalan menghampiri Kevan yang tengah membenarkan letak kacamatanya di depan pintu.
"Mana adek lo?" Tanyanya setelah memastikan bahwa Kevan benar-benar sendirian di depan pintu kamarnya.
"Katanya mau nyiapin hati, nggak sanggup ngebayangin lo pake dress." Jawaban datar Kevan yang seolah mulus seperti jalanan yang baru saja diaspal membuat Kinan sukses membelalakkan mata tak percaya.
"Gila?"
"Ehm.. nama tengah Kenan." Kevan menoleh pada Kinan yang tengah terkekeh kecil, lalu ia menarik lengan adik sepupunya itu untuk segera turun. Karena tadi Zila memberi amanat padanya untuk memanggil Kinan dan Kenan, tapi Kenan bilang ia belum siap jadilah Kevan hanya menjemput Kinan saja.
Suasana di ruang makan tampak ramai, membuat kegugupan Kinan berangsur-angsur mereda. Setidaknya ada aura bersahabat yang terdengar, dan bukan kekakuan seperti saat Danial bersama rekan bisnisnya yang tidak terlalu akrab. Mata Kinan memicing saat melihat postur tubuh seseorang dari belakang, yang kalau Kinan tidak salah adalah orang yang dekat dengannya selama ini, Keanu. Semua terjawab ketika tiba-tiba Zila menyuruhnya dan Kevan untuk mempercepat langkah sehingga membuat seluruh fokus teralih padanya. Dan benar saja dugaan Kinan, orang itu memang Keanu yang ditemani oleh kedua orang tuanya.
"Cantikk.. makin cantik aja kamu sayang!" Nuki berlari kecil untuk memeluk tubuh Kinan yang baru saja memasuki ruang makan.
Tanpa sungkan Kinan membalas pelukan hangat Nuki, oh, sudahkah ia bilang bahwa Nuki seperti orang tuanya sendiri? Karena dulu saat mereka bertetangga, Nuki sering membela Kinan yang bertengkar dengan Keanu. Hingga membuat cowok itu pernah marah besar karena Nuki lebih memilih membela Kinan daripada anaknya sendiri. Pelukan mereka terurai karena seruan heboh Kenan yang baru saja datang. Maka bertambah ramailah suasananya saat semua orang sibuk dengan obrolan mereka masing-masing yang membahas berbagai topik. Melihat situasi yang mulai ramai sekaligus seluruh peserta makan malam hari ini sudah lengkap membuat Danial langsung mempersilakan tamu serta anggota keluarganya untuk duduk, karena sedari tadi mereka lebih memilih mengobrol sambil berdiri.
Suasana mendadak hening saat mereka mulai menyantap hidangan yang telah tertata apik di atas meja. Bermenit-menit berlalu hingga akhirnya dentingan sendok dari Danial yang seolah memberi kode untuk meminta perhatian menyita fokus mereka semua.
"Minta perhatiannya sebentar, karna Om Kalvin mau bicara."
Serentak mereka mengalihkan pandangan ke arah Kalvin, "malam ini Om mau ngabarin berita yang udah basi tapi nggak pernah kami lupakan." Kalvin terkekeh setelah menyelesaikan kalimat pembukanya. Dapat ia lihat mata para remaja yang berada di ruangan itu tampak penasaran, termasuk anaknya sendiri. Berbeda dengan para tetua yang menampilkan ekspresi tenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Double K
Humor(SEQUEL OF STAY WITH YOU) Semuanya berawal dari rencana perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Kinan. Awalnya Kinan merasa tak masalah, toh yang akan dijodohkan dengannya adalah Keanu 'si teman masa kecilnya' , dan Kinan pikir belum tentu ju...