Double K

Double K - 4

Setelah adegan peluk-memeluk yang Kinan dan Keanu lakukan siang tadi, Kinan menjadi malas keluar rumah seperti mendadak tersengat virus badmood. Terbukti cewek itu hanya mendekam di kamarnya sejak pulang dari rumah sakit. Bahkan ia tak menghiraukan ajakan makan siang Zila, ataupun pesan yang dikirim Keanu. Dalam hati Kinan mengutuk dirinya dan segala tindakan refleksnya terhadap Keanu yang membuatnya jadi mati kutu seperti sekarang. Bagaimana kalau cowok itu berpikir bahwa Kinan menyukainya? Hah, yang benar saja!

Drrtt..

Kavikalong
Tapiiirrrrrrrrr
Elang sm Aldric sm" ngajak jln!!
Gmn donggg😭😭😭

Alis Kinan mengerut sesaat ketika membaca pesan dari Kavika. Yah, ia memang sudah menginterogasi cewek playgirl cap anoa itu. Dengan santainya Kavika menjawab..

"Gue emang baru taken sama Elang, tapi gak siap juga kehilangan Aldric. Jadi lo diem-diem aja ya nyet?" Diakhiri tatapan serta nada memelas, Kavika tentu saja berhasil membungkam mulut Kinan. Bukan rahasia lagi bagi Kinan perasaan Kavika terhadap Aldric sejak saat mereka pertama kali memasuki bangku SMA, bahkan sebelum kepindahan Keanu di semester dua yang membuat mereka berdua akrab karena sebelumnya Kavika hanya mengaguminya dalam diam. Namun entah ada alasan apa Aldric betah mengikat Kavika di status friendzone, sehingga cewek itu 'mencoba' melupakan dengan cara mencari yang lain.

Kinan
Pilih yg lbh bening aj mb💃🏼🙆🏼

Oh, tentu saja Kinan tidak benar-benar mengatakan hal tersebut mengingat Kavika pasti sudah memiliki jawabannya tersendiri, tapi mungkin Kavika ingin membunuh bosannya dengan merecoki hidup tentram yang sekarang sedang tidak tentram milik Kinan. Setelah itu ia melempar ponselnya secara asal saat mendengar panggilan serta ketukan pintu oleh Zila—ibunya di depan kamar. Sambil mengumpulkan semangat dirinya yang masih melayang-layang di luar angkasa, Kinan membuka pintu kamarnya. Terlihatlah sosok Zila yang telah rapi serta wajahnya dibubuhi dengan riasan tipis.

"Kinan mencium bau-bau mencurigakan nih—adaw!" Kinan mengelus lengannya yang sempat diberi hadiah 'manis' oleh Zila sesaat setelah ia berkata demikian.

Terlihat Zila melotot sambil berkacak pinggang, seperti ibu kos yang tengah menagih uang bulanan dari penghuni-penghuninya. "Itu mulut ceriwis banget udah kayak akun gosip," jeda sejenak saat Zila mengambil napasnya "cepetan turun! Ada Daddy di bawah."

Kinan mengangguk lalu kembali berjalan memasuki kamarnya. Selang beberapa detik kemudian cewek itu berbalik dan menjerit dengan keras, seolah baru tersadar siapa yang datang dari ucapan Zila padanya tadi. Seketika ia menerobos tubuh Zila yang masih di depan pintu sehingga membuat ibunya itu menggerutu karena merasa diabaikan oleh anaknya sendiri.

"Dasar daun muda kurang pait! Padahal gue emaknya, tapi kalo ada yang bening aja nyosor.."

Sesampainya Kinan di ruang tamu dapat ia lihat 'daddy' yang dimaksud oleh Zila tadi sedang asik mengobrol bersama Danial—ayah Kinan. Serta ada dua orang remaja cowok yang entah siapa karena Kinan tidak memedulikannya duduk tak jauh dari daddy-nya. Mulut Kinan sampai menganga saking tak percayanya dengan pemandangan yang ia lihat sekarang.

"DADDYYY!!!" Pekiknya nyaring sehingga fokus semua orang disana teralihkan seketika, bahkan Zila yang baru datangpun menutup kedua telinganya menggunakan tangan. Kinan dengan kadar ke-toa-annya memang bukan hal asing bagi keluarga mereka.

Yang dipanggil daddy tersebut lantas mengukir senyum di wajah tampannya, ia berdiri dan merentangkan tangan seakan meminta Kinan masuk ke dalam pelukannya yang tentu saja dituruti Kinan dalam hitungan detik. Pria berumur itu adalah Brian, kakaknya Danial (di SWY ada disebut kalo Danial punya kakak ya^^) yang selama 5 tahun belakangan ini tinggal di Adelaide, Australia.