A/n:Aloha everyone!!! Daku balik membawakan angin segar buat yang masih menunggu cerita berdebu ini, ga berharap bnyk si bcs jadwal up ku yg sgt tdk konsisten but kalo masih ada unjuk gigi dulu dongggggg :D selamat menikmati..
•Double K•
Suara gaduh dari luar jendela kamar membuat Kinan mengerang tanpa sadar dalam tidurnya. Perlahan kelopak matanya membuka dan menyadari bahwa hari telah menuju senja. Terbukti dari sinar matahari yang tampak oranye dan langit yang mulai gelap. Kinan beranjak dari kasurnya, menuju jendela untuk melihat apa yang terjadi. Bukan kejutan besar, ternyata si kembar rusuh itulah yang sedang berulah di kolam renang. Entah apa yang mereka lakukan, namun sepertinya bukan hal yang normal mendengar betapa kerasnya mereka tertawa.
Segera Kinan mencuci muka dan membersihkan dirinya secara singkat, agar tidak terlalu nampak bahwa ia baru bangun tidur sebelum akhirnya menyusul Kenan dan Kevan. Setibanya di kolam renang terlihatlah mereka yang tengah berjalan berurutan di pinggiran kolam. Awalnya Kinan biasa saja, namun otaknya berpikir lebih cepat sehingga beberapa saat kemudian ia sudah tahu apa maksud dari kegiatan mereka. Mereka seolah tengah memperagakan model celana renang yang sedang berjalan di atas catwalk! Astaga, dari mana stok kepercayaan diri yang begitu tinggi itu berasal?
Tak mampu lagi dibendung, akhirnya tawa renyah meluncur bebas dari bibir Kinan. Membuat kakak beradik itu serentak mengalihkan perhatian mereka.
"Ngapain lo berdua, heh?"
Kevan mencibir dengan gerakan bibirnya, "gak pernah liat makhluk Tuhan lagi pamer ya lo? Sirik aja bisanya," sindirnya sinis dan seolah mengejek kepolosan Kinan yang tak biasa melihat pemandangan cowok topless.
"Iya kalo bagus, lah ini kerempeng gitu apa yang mau diliat?"
Ucapan Kinan itu membuat Kevan bersiap melayangkan sandal rumahannya kepada Kinan yang langsung Kenan cegat dengan segera. Cowok itu malah terlihat kalem sambil berjalan menghampiri Kinan yang berdiri tak jauh dari mereka. Ia merangkul bahu Kinan dengan sebelah tangannya yang memang basah sehabis berenang.
"Lagian, love.. badan gue emang bagus kok. Buktinya dulu gue pernah jadi model iklan produk susu buat cowok."
Kalau ada yang berpikir Kinan akan percaya dengan bualan konyol Kenan semudah itu, maka Kinan akan menghadiahkan jitakan manis untuknya. Karena sekarang yang Kinan ingin lakukan hanyalah membuat dirinya menang di hadapan si kembar, bagaimanapun caranya. Sangat tidak etis jika dirinya sampai kalah diperdebatan tak berguna macam ini, jadi ia harus menang walau dengan cara yang tidak halal sekalipun.
"Ken, kalo mimpi itu gausah muluk-muluk deh! Ada yang liat foto lo nggak muntah aja harusnya lo bersyukur.." ucap Kinan yang terdengar seperti sedang memberikan wejangan menuju senja pada Kenan.
"Gue 'kan terkenal, jadi gaada yang bakal muntah liat foto gue."
Kinan memutar kedua bola matanya malas, Kenan benar-benar terlihat menyebalkan dengan tingkah sok gantengnya. "Dih najis!"
"Loh? Harusnya lo malah bangga dong punya suami tampan dan membahana kayak gue?"
"Bangga dari Hongkong! Suami mata lo cendol! Ya kali ah gila lo.."
Melihat dua sejoli itu malah sibuk berdebat, sebuah ide muncul di kepala Kevan. Tanpa mereka sadari, Kevan berjalan menghampiri mereka lalu mengambil ancang-ancang agar rencananya berjalan dengan mulus. Ditambah strategisnya posisi mereka berdiri saat ini, membuat Kevan 100% yakin rencananya akan berjalan sempurna. Kemudian setelah dimulai dengan mengucap basmalah Kevan segera mendorong mereka sekuat tenaga hingga akhirnya terdengar bunyi debuman di air yang heboh. Ya, Kevan berhasil memasukkan keduanya ke dalam kolam renang. Siapa suruh berdebat tidak mengajaknya, Kevan 'kan jadi kesal.
Kepala Kenanlah yang pertama kali muncul di permukaan, ia menatap garang ke arah kakak tersialannya. "Bangsat emang ya jadi Kakak, gaada bagus-bagusnya lo anjir.."
Kevan tertawa riang sampai terbahak-bahak, ditambah dengan pemandangan memerahnya wajah Kenan yang mungkin sempat tertelan air membuatnya merasa manusia jahat terhebat abad ini. "Poor you, dude!"
"Ki, enaknya kita apain nih?" Kenan menoleh ke samping bermaksud meminta pendapat namun ia malah tidak menemukan keberadaan Kinan di sana. Detik itu juga matanya membulat, ketika sekelebat ingatan tentang masa kecil mereka hinggap di kepalanya. Kinan kecil yang tidak bisa berenang, jadi jangan-jangan..
Tanpa memedulikan ocehan tak bermutu Kevan lagi, ia bergegas masuk kembali ke dalam air guna menemukan posisi Kinan. Dan terlihatlah tak jauh darinya Kinan yang hampir menutup matanya tanpa adanya perlawanan berarti karena sepertinya Kinan sudah pasrah. Tentu saja Kenan panik, ia langsung menangkap tubuh itu lalu mendekapnya erat. Sekejap kemudian mereka telah muncul di permukaan lalu dengan sedikit usaha akhirnya berhasil sampai di tepian kolam renang.
"Lah, Kinan kenapa Nan?" Tanya Kevan bingung dan tampak tak mengerti apa yang terjadi.
Kenan hanya menatapnya tajam, lalu dengan suara beratnya yang jarang bahkan hampir tidak pernah Kevan dengar selama mereka bersaudara, Kenan berujar "minggir, bangsat! Kalo dia sampai kenapa-napa mampus lo." Setelah itu ia berlalu meninggalkan Kevan sembari membawa Kinan yang tergolek lemah di gendongannya.
•Double K•
Jika ada yang bertanya dimana Kenan dan Kinan sekarang, jawabannya adalah di kamar Kinan. Cewek itu meminta Kenan menemaninya setelah kejadian yang sempat membuat Kinan syok tadi. Tentu saja Kenan menyetujui, mengingat bagaimana khawatirnya Kenan tadi saat Kinan tenggelam namun tidak mengeluarkan suara apapun untuk menjadi pertanda bahwa ia tenggelam. Ditambah tidak adanya para orang tua yang kebetulan sedang ada urusan masing-masing membuat Kenan takut kalau sampai terjadi sesuatu pada Kinan.
Suara tv yang menyala menjadi satu-satunya sumber suara yang mengisi keheningan di antara mereka. Sampai akhirnya suara pintu yang diketuk mengalihkan fokus kedua insan tersebut. Rupanya di sana ada Kevan, mengetahui itu Kenan segera menatap tv lagi. Enggan berlama-lama menatap kakaknya yang entah kenapa hari ini terasa sangat menyebalkan.
"Ki, udah baikan?"
Kinan mengulas senyuman lebar, kemudian melambaikan tangannya pada Kevan seakan memberi kode pada cowok itu untuk menyuruhnya masuk. Tanpa diperintah dua kali, Kevan berjalan pelan menghampiri adik-adiknya yang tengah duduk menyandar di kepala ranjang. Tentu saja ia mengambil posisi di samping Kinan yang kosong, karena sama saja ia mendekati ajalnya jika berdekatan dengan Kenan di situasi seperti ini.
"Kenapa muka lo jadi hidup segan mati tak mau gitu sih?" Tanya Kinan heran sambil menatap wajah Kevan, penasaran ia juga menatap Kenan yang bungkam di sampingnya.
Tampak muka cowok itu juga kecut, bahkan melebihi kadar asamnya muka Kevan. "Ini juga bocah, kenapa sih?" Ucapan Kinan tersebut hanya dibalas dengusan malas oleh Kenan. Bahkan cowok itu tak mau repot-repot mengalihkan pandangannya dari layar kotak yang sedang heboh dengan adegan kejar-kejaran para tokoh kartun di depan mereka.
"Halo, bisa bicara dengan tembok? Kinan cuman mau nanya kenapa muka tembok kecut, tapi tembok sombong. Kalo kayak gitu Kinan gamau lagi ngomong sama tem-- hmpp.." bekapan tangan Kenan pada mulut mungil cewek itu berhasil menghentikan ocehan tak bermutu yang membuat telinga Kenan serasa disengat jutaan lebah.
"Asin, Ken! Lo kata gue lagi mau ngobatin gondok apa jadi dikasih yang asin-asin." Sungutnya kesal bukan main, gila saja cowok satu ini.
Namun setelahnya Kenan malah terus menatapnya, membuat Kinan mempelototkan matanya dengan maksud menanyakan makna dibalik tatapan Kenan. Lalu secara tiba-tiba cowok itu malah menyeringai dan beringsut mendekat padanya, "yang manis mah bibir gue, mau nyoba?"
Refleks Kinan terjungkal ke belakang, lebih tepatnya menimpa tubuh Kevan yang sedari tadi memperhatikan interaksi kedua adiknya. Setelah itu terdengar tawa lantang Kevan, lebih tepatnya setelah melihat wajah merah padam Kinan karena malu telah berhasil dikerjai Kenan.
"Bang Kevan ketawa aja, jadi manis deh! Temenin aku malam ini dong, Bang.." Kenan menatap Kevan sambil melambaikan sebelah tangannya, dan sebelahnya lagi berfungsi untuk mengelus rambut Kevan. Yang langsung dibalas cowok itu dengan pekikan nyaring
"GILA!!"
Namun diam-diam Kevan tersenyum dalam hati, dengan ini dinyatakan saudara Kevan bebas dari hukuman penjara dedek Kenan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Double K
Humor(SEQUEL OF STAY WITH YOU) Semuanya berawal dari rencana perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Kinan. Awalnya Kinan merasa tak masalah, toh yang akan dijodohkan dengannya adalah Keanu 'si teman masa kecilnya' , dan Kinan pikir belum tentu ju...