Double K - 12

263 30 5
                                    

Ada kalanya hidup dan besar di keluarga yang minim perempuan membuat Kinan merasa sangat amat beruntung karena bisa berlaku sesuka hati, seperti apa yang akan ia lakukan sekarang misalnya. Kinan sedang berbaring di kursi panjang yang terletak di bagian pinggir kolam renang rumahnya. Bibirnya bersenandung riang seolah baru saja mendapat undian uang tunai sebesar dua milyar secara cuma-cuma di siang hari nan terik ini. Ditambah pesan masuk dari Kevan yang mengatakan bahwa ia sebentar lagi akan sampai di rumah benar-benar berhasil membuat bibirnya nyaris robek saking lebarnya senyum yang Kinan unjukkan, meskipun tak ada yang melihat senyuman itu.

Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan suara kasak-kusuk nan heboh yang Kinan yakini milik Kevan dan kembarannya. Kinan menolehkan kepalanya, dan senyuman yang sejak tadi ia pamerkan berangsur-angsur luntur. Kemudian berganti dengan seringai iblis yang membuat siapapun tahu dan bisa dengan mudah menyimpulkan bahwa cewek itulah dalang dibalik semuanya. Kevan melepaskan cekalan tangannya pada kerah baju bagian belakg Kenan setelah mereka benar-benar sampai di hadapan Kinan, lalu ia menatap sepupunya itu jengah seolah berkata 'gue-udah-ngelakuin-yang-lo-suruh' tanpa suara. Sangat bukan Kevan sekali untuk menuruti semua keinginan Kinan, karena biasanya itu adalah tugas adiknya yang sialnya sedang jadi pokok permasalahan hari ini.

"Bocah banget tau nggak sih?" Protes Kenan sambil membenarkan letak bajunya yang sebenarnya tidak kenapa-napa itu, beberapa kali terdengar decakan tak suka dari bibirnya.

"Ya, emang. Masalah buat lo?"

Baru saja Kenan akan menjawab ucapan Kinan, kepalanya sudah digeplak oleh kakaknya. Seperti tengah menyadarkan dirinya bahwa tujuan mereka menghampiri Kinan bukan untuk itu.

"Sakit, kampret! Lembut dikit bisa nggak?"

"Banci," sahut Kevan datar.

Kali ini Kenan hanya bisa mendengus keras, mengingat bahwa ia harus segera minta maaf pada Kinan sebelum lebih banyak pihak yang bertindak. Pertama, Adam. Cowok itu sengaja mengajaknya bertemu di pagi hari pada saat tanggal merah seperti sekarang hanya untuk menjitak kepalanya karena menurutnya sudah berlaku bodoh. Saat Kenan bertanya apa kesalahannya Adam dengan mudah menjawab, Kinan. Kedua, Kevan alias kembarannya sendiri. Ia sampai rela menghampiri Kenan yang sedang membeli snack di minimarket dekat rumahnya dengan berjalan kaki, setelah itu tak segan-segan kakak kembarnya itu malah meninju rahangnya sekali. Ia juga bertanya apa yang sudah Kenan lakukan pada Kinan sampai anak itu menangis histeris di kamarnya tengah malam yang sempat dikiranya hantu dan membuat tangis Kinan makin kencang. Intinya, Kenan kapok mencari masalah dengan Kinan. Bodyguardnya si drama queen itu banyak.

"Maaf."

Kinan rasa sepupunya yang bernama Kenan ini sudah gila. Bukan hanya kata sekadar kata maaf yang ia butuhkan, tapi penjelasan kenapa orang idiot ini memperlakukannya seperti orang tak dikenal selama dua hari belakangan.

Dapat ia lihat Kenan menggaruk ujung hidungnya sambil meringis tanpa suara. "Hm.. lo ngerusak Lexi sih, jadinya gue emosi dan gue juga nggak mungkin nonjok lo karna lo cewek."

Sekarang giliran Kinan yang meringis, ia mengingat Lexi. Sebuah miniatur serigala yang terbuat dari kaca. Itu adalah benda kesayangan Kenan sejak mereka masih kecil, karena itu juga pemberiannya saat ulang tahun Kenan dulu. Dan kemarin setelah dari kamar Kevan untuk menumpahkan segala kekesalannya Kinan memang tidak langsung kembali ke kamar. Melainkan menuju kamar Kenan yang masih ditinggal penghuninya pergi. Ia berdiam cukup lama di sana, sampai akhirnya telinganya mendengar suara klakson mobil Kenan yang biasanya pertanda ia meminta asisten rumah tangganya membuka gerbang. Kinan bergegas keluar karena takut ketahuan dan tanpa sengaja menyenggol si Lexi, Kinan yakin bahwa Lexi hanya retak sedikit. Namun ia tidak pernah menyangka bahwa Kenan akan menyadarinya.

Double KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang