Double K - 5

672 53 2
                                    


Jika biasanya para pelajar akan berhibernasi total pada saat weekend, maka nasib buruklah bagi Kinan kala hari ini ia tak mempunyai waktu untuk itu. Buktinya saja sekarang ia tengah digandeng erat oleh Zila sambil berjalan di lorong-lorong panjang khas rumah sakit. Katanya, hari ini Kalvin alias ayah Keanu sudah diperbolehkan untuk pulang. Oleh sebab itulah orang tua Kinan sepakat mengajaknya ke rumah sakit guna membantu persiapan kepulangan Kalvin yang keadaannya sekarang berangsur-angsur membaik. Tadinya Kinan berniat memilih menghabiskan waktu bersama si kembar menyebalkan, namun sayang mereka dan Brian harus mengurus sisa-sisa berkas kepindahannya yang kalau dijelaskan pun Kinan juga tidak akan mengerti apa maksudnya. Di keadaan terdesak itulah akhirnya Kinan tak bisa mengelak saat Zila memaksanya.

"Ntar kamu balik duluan sama Keanu ya.." bisik Zila sambil menepuk-nepuk sebelah pundak Kinan.

Jelas saja Kinan melotot horor, bagaimana bisa Zila menyuruhnya untuk pulang bersama Keanu? Lagipula kenapa ia harus bersama Keanu saat ada orang tuanya disini? Zila tidak tahu saja kalau anaknya ini sedang berusaha menyembunyikan rasa malunya di dasar kedalaman samudra pasifik untuk menemui Keanu di rumah sakit, lalu seandainya mereka disuruh pulang bersama harus dimana lagi Kinan menyembunyikan rasa malunya? Di dalam atom penyusun inti bumi?

"Nggak! Ya gila sih Ma.. Kinan menolak titik."

"No, seorang putri nggak bisa melawan titah ratu sayang.." Zila mengukir senyuman lebarnya, senyuman yang dulu sering ia gunakan untuk memutuskan hubungan dengan mantan-mantannya. "Lagipula kami mau nongki dulu dong, udah lama yakan nggak ngopi manja gitu.."

Dongkol.

Kinan sukses dibuat dongkol oleh ibunya sendiri, berharap bisa dapat bantuan malah semakin dijebak. Ia jadi ragu sebenarnya Zila sudah tahu tragedi Kinan memeluk Keanu waktu itu, sebab dari tindak-tanduknya yang memaksa Kinan ikut terasa mencurigakan.

Sesampainya di ruang inap Kalvin terlihatlah keluarga kecil itu tengah bercengkrama hangat. Ditemani beberapa orang yang Kinan ketahui sebagai tante dan omnya Keanu. Sementara cowok itu sendiri tengah duduk di pojok ruangan sambil memainkan ponselnya. Grr.. melihat wajah Keanu saja rasanya Kinan malu. Tolonglah.. ini seperti bukan Kinan! Ya jelas saja, bagaimana bisa dirinya tidak malu jika selama berapa tahun mereka berteman, itu pertama kalinya Kinan maupun Keanu melakukan kontak fisik selain berpegangan tangan.

"Wah, si cantik dateng juga.. apa kabar sayang?" Nukilah orang pertama yang menyambut kedatangan Kinan dengan pelukan, wanita berumur yang tetap terlihat memesona itu mengukir senyuman lebar di wajahnya.

"Baik dong Tan.."

"Temenin Keanu ya? Soalnya para orang tua mau
ke suatu tempat dulu abis ini.." Ingin rasanya Kinan berteriak menjawab, iya gue udah tau! Tapi sayang ia masih sangat menghormati Nuki.

Alhasil Kinan hanya tersenyum kecut lalu berpamitan untuk menghampiri Keanu. Ia harus membujuk cowok itu agar mereka tidak harus pulang bersama, dengan usulan Kinan bisa menaiki taksi atau alternatif lainnya.

"Nu, gue balik naik taksi aja ya?" Tanyanya pelan, mencoba bertanya tanpa mengusik ketenangan cowok itu.

Keanu menatap Kinan aneh, alisnya terangkat sebelah seolah mempertanyakan kejelasan kalimat yang Kinan lontarkan tadi. "Napa dah lo?"

Iya, menyebalkan memang nama tengah Keanu.

"ISH! LO ITU YA—"

Double KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang