10:15
Setelah menghabiskan waktu 2 jam di butik tante Anne, gue sama Calum mau pergi makan dulu sebelum ke salon.
Oiya tadi, bajunya gue sama Calum dikasih secara cuma-cuma alias gratis. Kata tante Anne :
'Ini tante kasih aja biar cepat jadian'
Sebenarnya gak ada nyambung-nyambung nya sih, tapi yaudah dari pada gue sama Calum jadi gelandangan cuma buat bayar baju yang mahalnya gak ketulungan kita ngangguk-ngangguk aja.
Dan sekarang lagi on the way ke tempat mie ayam langganan kita.
Kita.
K i t a.
Aminin sama-sama ya gais,
Amin.
Lampu lalu lintas berganti menjadi merah menyebabkan mobil yang Calum kendarai berhenti.
"Ca," Gue noleh ngeliat Calum yang lagi ngeliatin gue.
"Apaan?" Bukannya ngejawab Calum malah mendekat kearah gue.
wah wah!
mau ngapain si bocah!
Gue yang ngeliat dia makin dekat aja cuma diam membeku. Jantung gue berdetak gak karuan.
Dan sekarang, jarak wajah gue sama Calum tinggal 1 centi.
Gue cuma menutup mata sambil menebak apa yang bakal terjadi.
"Lain kali sebelum pergi jangan lupa pakai seatbelt."
Setelah itu gue mendengar suara seatbelt terpasang dan mobil udah jalan lagi. Gue membuka mata sambil buang nafas.
Gue malu banget anjir, pipi gue panas.
Tai si Calum.
"Ciee yang udah geer mau gue cium!" Ledek Calum. Gue cuma buang muka dan ngeliat kearah jendela.
tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai tai
Calum tai.
"Jangan ngambek dong ca,"
"Ca!"
"Caca sayangg!"
"Caca cantik, ish nanti cantiknya ilang awas."
"Yaudah deh," Calum menepikan mobilnya dan berhenti.
"Lo mau ngapain si bege! Ini disampmhh—"
[]
ngapain itu woi si kelum!
bonus :
this is what we called 'calum hot'
bYe
KAMU SEDANG MEMBACA
Prom Night; cth
Short Storycalum namanya, gak romantis, gak peka, gak ada roti sobeknya, usil, ngeselin, tapi selalu bisa bikin gue bahagia. copyright © 2018 by kangpermen