bonchap👏

1K 144 19
                                    

"Yang," Panggil Calum membuat gue yang lagi memasak telur dadar menoleh kearahnya.

"Apa cal?"

Setelahnya gue merasakan sebuah tangan kekar memeluk gue dari belakang, Calum. Dia juga meletakan dagunya di bahu sebelah kiri gue membuat gue sedikit geli.

Kalau kalian ngira gue sama Calum tinggal satu rumah, kalian salah. Kemarin jam 9 malam dia dateng kerumah, dan yang bukain pintunya mama.

Terus tadi pagi gue mau mandi, tiba-tiba Calum keluar dari kamar mandi, setelah itu dia meluk gue dan ceritain semua yang terjadi tadi malam.

Calum bilang tadi malam dia ditanya-tanyain sama mama-papa gue. Gue ketawa ngakak liat wajah nya pas lagi curcol.

Dan sekarang, mama sama papa gue lagi pergi ada acara reunian katanya. Tinggalah gue berdua dengan bopunk kesayangan lu pada.

"Kangen." Rengeknya sambil mengeratkan pelukan ditubuh gue.

hilih qintil

"Kan udah ketemu nih sekarang, masih kangen juga?" Calum menganggukan kepala nya yang berada dibahu gue.

Kemarin, Bandnya Calum '5 Second of Summer' adain tour.

Band mereka sekarang udah terkenal di seluruh dunia. Calum senang banget, dan gue ikut senang karena hal itu.

proud of him.

kembali ke laptop,

Jadi, mereka tour selama 6 bulan dan gue sama Calum LDR-an. Awalnya dia minta gue buat ikut, tapi gue nolak karena gue yakin kalau gue ikut dia gabakalan fokus, maka dari itu gue memutuskan untuk gak ikut.

Dia sempat ngambek, tapi gue kekeuh buat gak ikut. Dan akhirnya dia ngalah.

"Cacaaa, your man need your cuddle, let's cuddle pwease," Rengekan Calum semakin menjadi-jadi, karena takut telinga gue harus berujung ke THT, jadi gue ngalah dan ninggalin masakan yang masih setengah jadi.

"Yaudah ayo, tapi lepasin dul—"

Kalimat gue terpotong karena Calum menggendong gue ala Bridal style dan membawa gue ke sofa ruang tengah.

Dengan perlahan dia menurunkan gue lalu memeluk gue dan meletakan kepala gue di dada bidangnya.

"I MISS YOU SO DAMN MUCH!"

Dia memeluk gue benar-benar erat sampai gue susah buat nafas.

"CAL—UM A—NJING G—GUE SUS—AH NAFAS BEGH—EH!" Terus dia lepasin gue dan nyengir sambil ketawa ngakak.

calum kamu sehat kan?

"Lo mau bunuh gue ya? Kuat banget susah nih gue nafasnya."

"Maafin Calum ya sayang, kan Calum kangen." Gue mengangguk lemas lalu kembali meletakan kepala gue di dada bidangnya.

Dia memeluk gue lagi, tapi kali ini pelukannya lembut.

Kami berdua sempat terdiam beberapa saat, menikmati film home alone yang lagi main di tv, gue mendengar hembusan nafas Calum yang sangat tenang dan detak jantungnya yang berdetak tak beraturan.

"Ca," Gue mengadah keatas untuk menatapnya. "Hm." Dia tersenyum lalu mengelus rambut gue lembut.

"Nikah kuy, mau kan?"

Gue kaget, dia kalau bercanda suka gak mikir dulu ya, ga mikir bakal gimana jantung gue nantinya.

"Lucu lo," Dia menyerngitkan dahinya.

"Aku serius sayang, jadi istri aku ya?" Tanya nya sekali lagi. Gue tatap matanya untuk mencari candaan yang tersirat.

Dan hasilnya nihil,

Dia serius.

"Kamu serius cal?" Dia mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Gak ada romantis-romantisnya ish," Dia terkekeh pelan lalu kembali mengusap rambut gue.

"Buat apa romantis tapi gak pasti, Mending gak romantis tapi pasti." Dia menatap gue dalam membuat gue terhipnotis dengan kedua bola mata coklat itu.

"Hm mau gak ya," Lalu gue liat dia memanyunkan bibirnya dan mengkerutkan dahinya.

"Yaudah deh mau, kasian kamu kalo aku tolak nanti gak ada yang mau sama kamu."

Senyumnya semakin lebar dan dia meloncat setelah gue menjawab pertanyaannya yang tadi.

"Kamu serius kan!" Gue mengangguk
lalu dia berdiri memeluk gue dan memutar-mutarkan tubuh gue.

"I love you Marsha Neela soon to be Hood!"

Prom Night; cthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang