0.1

3.3K 317 7
                                    


Krystal menatap layar laptopnya frustasi. Design yang seharusnya telah ia selesaikan beberapa hari ini. Harus dirancang kembali untuk sebuah boy group yang sedang dinaungi agency besar tempat ia bekerja ini.

Setiap ada acara apa saja para designer seperti dirinya wajib merancang pakaian untuk para artis. Dan yang lebih menyiksa lagi, pekerjaan Krystal tak hanya terpaku pada laptop atau sebuah pensil. Tetapi dia harus ikut andil memasangkan hasil design yang ia rancang.

"Krys, Red Velvet lusa ada acara penghargaan. Apakah kau yang mengurusnya?" Tanya Ahra. Sahabat dan rekan kerjanya yang cukup terkenal dikalangan artis yang sedang dikontrak oleh SM.

"Ah tidak. Aku kebagian untuk EXO." Jawab Krystal sekenanya.

"Ah jadi siapa yang ditugaskan kali ini untuk Red Velvet. Jangan katakan Cun-ha. Yang benar saja, dia membuat celana pun masih kelonggaran." Ucap Ahra frustasi.

"Aku tau dia mampu untuk menghasilkan yang terbaik. Jangan terlalu meremahkannya Ra."

"Tapi Krys, dia hanya mengacaukan saja. Dia lebih cocok jadi artis dari pada menjadi designer artis." Ketus Ahra.

Krystal tersenyum mendengar Ahra yang sangat frustasi. Cun-ha designer muda yang diterima karena kecantikannya yang mirip artis korea. Bakat yang hampir 0 yang ia punya menjadi musibah untuk Krystal dan Ahra.

Krystal adalah leader dari perancang busana yang dinaungi oleh SM dan Ahra designer muda yang merangkap menjadi sekretaris Krystal berhak menyuruh bawahan untuk melakukan ini itu. Tapi beda dengan Cun-ha, ia hanya berada ditingkat yang rendah dari Krystal dan Ahra namun pembawaannya dapat menutupi itu semuanya.

Krystal melihat jam yang terpasang ditangan kirinya. "Kau panggil saja dia terlerbih dahulu untuk mengetahui hasil kerjanya sudah siap atau perlu kita bantu. Aku harus keruang produksi sekarang." Ujar Krystal.

"Ya kau benar. Bukankah semua rancanganmu telah siap?" Tanya Ahra.

Krystal mengangguk. "Aku membuat rancangan kedua untuk EXO di awards lusa." Jawab Krystal.

"Maksudmu mereka akan melakukan 2 sesi penukaran baju?"

"Ya kau benar anak pintar."

"Krystal yang benar saja! Jangan coba-coba! Bawahanmu hanya tersisa 5 orang dan kau berani mengambil resiko yang cukup besar ini?" Tanya Ahra cemas.

"Ahra, semuanya telah kupikirkan dengan matang. Aku telah merekrut beberapa designer muda yang berbakat. Kau tenang saja."

"Huft, terserahmu. Semoga tidak terjadi apa-apa yang akan merugikan kau sendiri."

"Tenang saja. Yak, aku harus keruang produksi sekarang juga. Bye." Krystal melangkah keluar dari ruangannya.

Krystal berjalan menuju lift dengan senyuman merekah dibibirnya. Para staff SM tersenyum ramah menyapa. Krystal menunggu lift dengan sabar, matanya menatap lurus kearah lift yang tidak kunjung terbuka.

Bunyi deringan handphone membuyarkan pandangan Krystal. Dengan cepat ia mengangkat pangilan tersebut.

"Hallo?"

"Ada apa, tuan Ong?"

"Yak kenapa aku harus ikut?"

"Tapi tuan saya banyak pekerjaan yang masih menanti untuk diselesaikan. Melihat seleksi itu hanya membuang waktu saya."

"Baiklah. Saya akan kesana."

Krystal meremas kuat handphone canggih miliknya tersebut. Tuan Ong tak lain orang kepercayaan tuan besar secara langsung menghubungi Krystal sendiri. Cukup aneh memang yang biasanya melalui sekretaris pribadi Krystal ataupun lewat Ahra.

Crazy Boss! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang