16 | Crazy Boss!

1.3K 155 15
                                    


Berada dalam dekapan Kai dipagi hari terasa begitu nyaman hingga membuatnya melupakan jika matahari sudah terbit beberapa jam yang lalu.

Krystal menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kai yang masih terlelap. Mereka berdua sama-sama enggan untuk bangun dari posisi tidur yang sangat sempit di sofa ruang tamu.

"Good Morning." Kai hanya mengintip sebentar dibalik kolapak matanya dan mengecup pelan ubun-ubun Krystal.

Perlakuan sederhana tersebut mampu membuat jantung Krystal berdetak kuat. Ia mengingat kembali kejadian tadi malam yang hampir saja dirinya kehilangan mahkota jika tidak Krystal menahan Kai untuk tidak melakukannya lebih jauh.

Pipi Krystal memerah.

"Kau malu?" Tanya Kai yang masih menutup kedua-matanya.

Krystal hanya terdiam. Mencoba menetralisirkan rasa gugupnya dari pertanyaan Kai.

"Padahal aku tadi malam sudah melihat semuanya." Goda Kai membuat Krystal memukul dada Kai sedikit keras.

"Bangun! Kau harus bekerja." Krystal mencoba melepaskan pelukan Kai dari tubuhnya.

"Tidak mau."

Krystal mendesah. "Kai sebentar lagi anakmu akan berteriak melihat tidak ada siapapun dikamar." Krystal mencoba sabar.

"Morning kiss dulu." Kai membuka matanya mendepati Krystal yang sudah setengah duduk karena pelukan Kai yang masih menghalang.

"Tidak ada! Lepaskan aku harus membuat sarapan." Krystal berusaha melepaskan tangan Kai dari pinggangnya.

Kai tetap teguh dengan pendiriannya untuk tidak melepaskan Krystal. Ia semakin memeluk Krystal kuat walaupun pukulan kecil menghantam tubuhnya.

"Tidak ada yang bisa dimasak." Kata Kai akhirnya membuat Krystal akhirnya mengalah.

Benar saja, disini sama sekali tidak ada yang bisa dimakan. Membiarkan Kai kembali tertidur dipelukkannya hingga kedua anak Kai terbangun.

Mengingat siapa Kenan, hati Krystal kembali terhantam. Fakta yang seharusnya tidak ingin ia tahu memaksanya untuk berada di lingkungan yang lagi-lagi akan menyakitinya. Bayangan Jessica yang sedang menggila melihatnya berada ditengah-tengah keluarga Kai semakin menghantui.

Kini alasan jelas Krystal tetap berada disini hanya karena kedua ponakannya. Alasan lainnya mungkin terletak pada pria yang sedang memeluknya erat.

Salahkah hatinya menaruh harapan kepada pria ini?

"Apa yang kau pikirkan, Krys?" Tanya Kai melihat Krystal yang tiba-tiba mengeratkan pelukan.

"Salahkah aku mengharap lebih dari ini, Kai?" Mata Krystal memerah.

Hatinya mencoba untuk tidak lemah, namun logikanya berkat jika semua ini sudah tidak benar.

"Krystal, aku mengerti maksud ke khawatiranmu. Bisakah kau bersabar dan tetap terus berada disampingku?"

Krystal hanya diam, hati dan logikanya sedang berperang. Ia nyaman dengan keadaannya sekarang bersama Kai dan anak-anaknya. Tapi tetap saja ini semua tidak benar, Krystal sadar siapa dirinya. Ia adalah adik Jessica ibu dari anak-anaknya Kai, wanita yang telah merusak hati pria dihadapannya dan meninggalkan luka kepada dua anak kembar yang masih terlelap.

"Aku berjanji setelah semuanya berakhir, aku akan membawa kalian pergi dari negara ini." Nafas Kai kian memberat.

"Kau tau ini terasa menyakitkan untukku?"

"Maksudmu?"

"Mencintai seseorang yang seharusnya tidak bisa untuk aku milikku."

Kai terperanjat. Ucapan Krystal memang belum tentu untuk dirinya, namun Kai bisa melihat jika pengakuan Krystal memang tertuju kepadanya.

Crazy Boss! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang