0.8

1.8K 267 16
                                    



Suasana diruang tamu sangat heboh. Karala gadis kecil itu sibuk tertawa keras melihat tingkah gemas hewan kesayangannya.

Disamping Karala ada Krystal yang memegang plastik berisikan cemilan khusus untuk hewan. Iya mereka berdua sedang memberi makan hewan kesayangan Karala.

"Namanya Momon tante. Papa yang ngasih namanya." Curhat Karala pada Krystal.

Krystal kembali teringat anak siapa Karala ini sebenarnya. Apa Karala dari anak perempuan Sooman yang berada diluar negri. Mungkin saja.

Tidak mungkin kalau Karala anaknya Kim Kai. Krystal yakin itu hal mustahil yang pernah ada. Lihat sendiri perbedaan Karala dengan Kai. Karala gadis kecil ini memiliki kulit putih pucat dan Kai yang gelap gulita sangat bertolak belakang.

Tapi anehnya Karala memiliki mata yang persis seperti Kai dan tampak sekilas wajah Karala seperti Kai. Tapi bisa sajakan mereka mirip karena paman dan keponakan.

Bukankah Karala ingin membutuhkan seorang ibu sepertinya? Apakah anak Sooman yang diluar negeri telah tiada. Astaga pikiran Krystal semakin melantur.

"Ini itu buku cerita Karala. Dulu setiap malam Papa bakal bacain cerita untuk Kara sebelum tidur. Tapi sekarang udah nggak pernah lagi." Ujar Karala menunjuk kumpulan buku yang tersusun rapi di rak.

"Kenapa begitu?" Tanya Krystal penasaran.

"Papa itu udah lama nggak tinggal sama Kara tante. Kata Papa dia ada urusan jauh diluar negeri." Ujar Karala sedih. Krystal menyesal menanyakan hal yang kembali membuat Karala sedih.

"Papa harus kerja biar bisa sekolahin Kara." Kata Krystal menenangkan.

Karala mengangguk. "Kata Oma dan Opa begitu juga, Tante." Jawabnya sambil tersenyum menggemaskan. Krystal tak kuat untuk tidak mencubit pipi gembul Karala.

"Aduh lucunya." Karala semakin menggebungkan pipinya dan Krystal semakin gemas dibuatnya.

Dua manusia yang lagi bercanda gurau itu terlihat seperti seorang ibu dan anak dimata dua paruh baya yang kini menatap dengan tersenyum haru.

Karala, cucu mereka sudah lama tidak tertawa sebahagia itu selama ini. Mungkin anak seusianya masih sibuk bermain tidak mengerti apa yang terjadi pada orang dewasa. Berbeda dengan Karala yang harus mengerti sebelum usianya.

"Udah dulu mainnya. Waktunya kita makan malam." Ajak Oma lembut.

Sontak Krystal melihat jam yang terpasang ditangannya. Gila, sudah hampir seharian ia bermain dengan Karala. Dan yang lebih membuat Krystal sedikit frustasi, ia tidak masuk kantor.

Pekerjaannya sangat banyak. Mengingat pakaian seluruh artis SM harus selesai lusa. Krystal meringis mengingatnya. Sepertinya ia harus kembali kekantor malam ini juga.

"Karala duduk dikursi sendiri. Tante Rey nggak bisa makan kalau Ala duduk dipangkuannya." Peringat Oma melihat tingkah Karala yang susah lepas dengan Krystal.

"Iya Oma." Ujar Karala sedih tapi tetap menuruti perintah sang Oma.

"Omong-omong, Krystal. Aku mendengar kau merancang seluruh pakaian artis SM untuk acara pesta kami?" Tanya Sooman memastikan.

Ah iya Krystal hampir lupa untuk sebenarnya seluruh pakaian yang dibuatnya. Pesta Ulang Tahun pernikahan Sooman dan istri.

"Iya, Pak. Saya sedang mengerjakannya." Jawab Krystal sopan.

"Apa itu bisa siap semua? Ini seluruh artis SM, tidak hanya satu atau dua artis." Tanya Sooman.

"Saya bakal berusaha sebisa mungkin. Bawahan saya cukup banyak untuk membantu dan SM sendiri mempunyai ruang produksi. Itu semua cukup membantu."

Crazy Boss! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang