0.5

1.9K 239 5
                                    


Sesuai dengan jadwal yang disusun kemarin oleh Luna. Apalagi kalau bukan meeting dadakan yang harus segara dilaksanakan membuat kehebohan karyawan yang berada di bagian staff designer artis seketika menyumpahi Krystal.

Ruangan rapat mendadak memadat ketika satu persatu para karyawan memasuki ruangan dengan penasaran mengapa adanya meeting dadakan dipagi buta.

Tidak hanya dihadiri oleh staff dan designer muda naungan Krystal. Para staff produksi ikut andil dipanggil dalam rapat kali ini. Mendadak semuanya samakin bingung dengan meeting tersebut.

Luna yang sebenarnya staff penanggung acara ikut berada di ruangan rapat. Dan Ahra yang menjabat sebagai designer dan sekaligus sekretaris Krystal sibuk menyiapkan berkas yang akan dibahas nantinya.

Hingga kehebohan seketika menjadi sepi sebab Krystal telah duduk di kursinya. Semua tertunduk takut saat melihat wajah Krystal yang datar. Tidak ada yang bisa menebak seperti apa suasana hati Krystal pagi ini.

Di ujung rapat tersebut seluruhnya menggeleng pasrah mengetahui maksud dari inti meeting pagi ini. Yang paling menyedihkan lagi waktu yang diminta Krystal hanya hitungan hari lagi.

"Saya tidak ingin ada kecacatan sedikitpun. Bagi saya 3 hari cukup untuk menyelesaikan seluruh design. Dan lakukan fitting seluruh artis 2 hari sebelum hari H. Dan finis produksi harus selesai dengan jadwal yang telah ditentukan. Satu lagi, saya tidak ingin karena hal ini kewajiban kalian yang lain terbengkalai." Ujar Krystal.

Mendengar titah Krystal seluruh karyawan hanya mengangguk mengiyakan walaupun dalam hati mereka ingin berteriak untuk menentang hal tersebut.

Bayangkan saja apa cukup mengerjakan puluhan baju dalam waktu 3 hari. Mungkin kegilaan ini hanya berlaku di SM saja. Tak lupa Krystal yang menjabat sebagai Pemimpin dibagian Design. Atau biasa disebut Leader. Merupakan penunjang gilanya SM sendiri.

"Sepertinya tidak ada yang bertanya. Saya tutup rapat hari ini." Krystal mengakhiri dengan sendirinya. Membiarkan para bawahan yang masih belum puas dengan hasil rapat yang dikemukakan tadi.

"Apa kalian tidak ingin keluar?" Tanya Ahra ketika Krystal telah berjalan meninggalkan ruangan. Ahra yang merasa aneh karena seluruh karyawan hanya diam dikursi masing-masing.

Semuanya menatap Ahra dengan lesu. "Apa waktu 3 hari cukup untuk mengerjakannya? Aku rasa tidak." Salah satu dari mereka bersuara.

Ahra yang mendengarnya hanya bisa tersenyum. "Aku yakin kalian semua mampu. Dulu saja kalian pernah diberi waktu 45 menit untuk menyelesaikan baju yang ditolak oleh perusahaan. Apa kalian ingat kalian mampu menyelesaikannya?" Tanya Ahra.

"Tapi itu hanya satu baju. Ini puluhan baju dan untuk seluruh artis. Jelas sangat berbeda." Jawab mereka semakin mengotot.

"Apa Krystal Jung tidak ingat dia telah kena SP karena terlalu semena-mena." Ketus salah satu dari mereka lagi.

Ahra yang mendengarnya langsung terdiam. Mukanya memerah menahan amarah yang bergejolak tiba-tiba dihatinya. Yang ia tahu, bukan Krystal yang salah disini. Luna dan dirinya sepakat untuk membujuk Krystal menerima tawaran tersebut.

Apa maksud mereka menyalahkan Krystal? Dan setan mana yang mengingatkan Ahra dengan SP yang diterima Krystal minggu kemarin.

"Tutup mulut sampahmu. Dia atasanmu dan aku atasanmu. Jaga sikapmu didepanku bahkan Krystal. Jika kau tidak ingin ditendang dari sini." Peringat Ahra dengan mata yang memanas. Karyawan tersebut terkejut dengan amarah Ahra yang jarang sekali ia tunjukan.

Biarpun Ahra terkadang sependapat dengan mereka bagaimana Krystal suka semena-mena. Tapi mengingat kembali disini siapa yang salah sebenarnya sukses menyalut emosi Ahra. Bagaimana pun juga setengah hati Ahra sangat menyayangi Krystal sebagai seorang sahabat. Sedikit tak terima sahabat dikatai didepan muka sendiri, itu manusiawi, bukan?

Crazy Boss! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang