0.3

2.1K 266 12
                                    


"Apa-apaan ini?!" Teriak Krystal.

Semua penghuni ruangan terkejut mendengar teriakan sang atasan. Baru beberapa menit disuguhi dengan amukan Ahra dan kini Krystal si wanita galak kembali keluar.

Ahra yang mendengar amukan Krystal hanya menatap lurus kedepan.

"Ahra! Apa ini?!" Tanya Krystal penuh tuntutan. Ia mendatangi kemeja Ahra dengan emosi yang ia tunjukan.

"Kau bisa baca sendiri, bukan?" Jawab Ahra seadanya yang memancing Krystal menatap horor dirinya.

"Sudah lama aku ingin bertatap muka dengan Bos sialan itu! Baiklah kalau ini yang ia mau." Kata Krystal dengan seringai yang dapat membuat orang bergedik ngeri melihatnya.

"Jam 8 Krys, tolong jangan sampai telat jika kau tidak ingin menambah masalah." Nasihat Ahra.

Ia yakin jika Krystal akan memainkan sang Bos besar dengan ulah Krystal yang kadang bisa membuatnya celaka sendiri.

"Kita lihat saja nanti." Senyum licik Krystal.

"Jangan main-main Krystal! Ini Kim Kai bukan Tuan Ong yang bisa kau bentak seenaknya." Teriak Ahra berang.

"Tenang saja. Aku akan membalaskan dendam seluruh karyawan padanya. Sedikit di ajar agar tidak kurang ajar memang sangat menarik untuk Boss kita, bukan?"

"Terserahmu. Ini Kim Kai pria keras kepala dan tak memiliki perasaan yang sangat persis dengan dirimu. Sama-sama gila. Jadi jangan main-main dengannya, Krys." Kata Ahra kembali menasihatkan Krystal kembali.

"Aku tunjukan nantinya mana yang lebih gila. Aku atau Kim Kai itu, huh." Dengan senyum kesombongan Krystap menatap yakin Ahra.

Ahra hanya pasrah melihat sahabatnya yang sangat keras kepala. Ahra hanya tidak ingin sesuatu yang tidak ia inginkan terjadi.

"Yang penting aku sudah mengingatkanmu. Jangan mengamuk denganku jika terjadi apa-apa, Krys." Ahra hanya mewaspadai.

Ia menatap arloji kaget. Jarum sebentar lagi akan menunjukan waktu yang sudah ditentukan oleh Kim Kai untuk Krystal menghadap keruangannya.

"Krys! Segera keruangannya sekarang juga." Kata Ahra sedikit mendorong Krystal.

"Tidak mau." Kata Krystal datar.

"Krys sekarang bukan waktu untuk bermain-main kembali." Ujar Ahra geram.

"Siapa yang bermain?" Tanya Krystal acuh.

Ahra melotot menatap Krystal frustasi. "Argh..... Krys waktumu hanya tersisa 15 menit lagi. Ayolah sekali ini hilangkan dulu sifat keras kepalamu itu." Kata Ahra sabar.

Ahra sepertinya patut di beri penghargaan untuk wanita yang sabar menghadapi atasan yang kurang ajar seperti Krystal ini.

Dengan pandangan yang sangat memalas Ahra menatap Krystal memohon. Krystal hanya diam dengan muka datarnya. Selalu begitu ekspresinya. Datar, dingin, marah, frustasi. Tidak ada ekspresi ramahnya sedikitpun.

"Baiklah. Baiklah. Datang tepat waktu ke ruangan neraka itu tidak masalah sekali-kali." Kata Krystal akhirnya. Ahra langsung bernafas lega mendengar ucapan Krystal.

"Ini minum dulu teh dengan perasan lemon untuk menghilangkan sedikit grogi nantinya melihat Kim Kai." Kata Ahra menyodorkan secangkir teh kepada Krystal.

Setelah meneguk habis teh tersebut Krystal menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkan pelan. Krystal meyakinkan diri untuk siap menerima ocehan boss besar dan sedikit diberi ajar nantinya.

Crazy Boss! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang