14 | Crazy Boss!

1.9K 256 74
                                    


"Kara juga mau beli mainan Papa."

"Tidak."

"Kenapa Abang Kenan saja yang boleh beli mainan?" Tanya Karala dengan mata berkaca.

Kai masih bertahan dengan pendiriannya untuk tidak menuruti kemauan Karala. "Karena mainannya baru saja hilang. Apa mainan Kara hilang juga?"

"Tidak, mainan Kara semuanya ada dirumah." Jawab Karala polos.

Kai sebenarnya tak tega untuk bersikap keras kepada putrinya. Namun bagaimanapun Karala harus belajar untuk tidak boros dan menghamburkan uang.

"Berarti mainan Kara masih banyak. Tidak perlu membelinya lagi. Paham?" Karala mengangguk lesu dan merengut kesal kepada Papa-nya.

Sementara Krystal sibuk menemani Kenan memilih mainan yang sesuai dengan keinginan bocah laki-laki itu. Sesekali Krystal memperingatin Kenan yang memilih terlalu banyak mainan.

"Ini boleh ya tante?"

"Itu mainan perempuan. Ayo letakkan ditempatnya kembali." Kata Krystal memperingatin lagi.

Kenan menatap Krystal. "Ini untuk Kara, boleh ya tante?" Ujarnya memohon. Mata bocah itu mengedip lucu hingga Krystal tak mampu untuk menolak.

"Boleh. Tapi, letakkan satu mainan Kenan sebagai gantinya. Deal?" Kenan mengangguk semangat dan berlari semangat meletakkan mainan tersebut ke tempat semula.

Sedangkan Kai dan Karala berdiri di depan pintu masuk toko dengan Karala yang masih merajuk kepada Kai.

Hingga mata elang Kai menangkap pergerakan Krystal yang sedang merogoh tas mencari sesuatu untuk ia keluarkan.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Krystal kaget ketika Kai memberikan kartunya terlebih dahulu. Tentu saja Krystal sangat tidak menyukai perbuatan Kai barusan.

"Apa lagi selain membayarnya." Kata Kai dengan angkuh. Krystal hanya menghela nafas kasar.

Lagi dan lagi Kai bersikap semena-mena.

"Kirimkan nomer rekeningmu, aku tidak ingin punya hutang padamu." Gumam Krystal saat sudah keluar dari area toko.

"Ini bukan apa-apa Krys, jangan kelewatan." Desis Kai geram melihat Krystal yang menurutnya sangat berlebihan.

Ayolah, itu hanya membayar mainan yang harganya tak berarti apa-apa untuk seorang Kim Kai.

"Masih tidak mau kalah, huh?" Tanya Kai mencolek bahu Krystal.

Krystal mendelik tak suka. "Kau yang selalu semena-mena." Lalu Krystal berjalan cepat meninggali Kai.

Kai hanya terkekeh melihat kelakuan Krystal yang menurutnya sedikit menggemaskan.

"Ayo kita kejar tante galak kalian." Kata Kai sambil menggendong Kenan dan Karala sekaligus.

Pemandangan itu sontak mencuri perhatian sekitar. Dengan pakaian kantor yang masih melekat, Kai mengendong dua bocah yang begitu menggemaskan.

Siapa yang mau melewatkan pemandangan langka tersebut?

"Krys!"

"Tante Rey!"

"Tunggu Abang!"

Krystal yang masih kesal dengan Kai semakin mempercepat langkahnya. Dan Kai masih tetap mencoba mendekati Krystal yang masih merajuk dengannya.

Crazy Boss! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang