Penyangkalan Rasa

128 7 0
                                    

Aku terus memikirkan perkataan Lyla tapi entah kenapa aku tak merasa sedikitpun terkejut mengetahui hal tersebut. Aku merasakan ada sedikit keanehan dengan perasaanku sendiri, ada rasa yang tak biasa. Rasa yang sudah lama aku tak merasakanya.

Hari ini aku satu shift dengan Rika, aku putuskan untuk menanyakan kebenaran perkataan Lyla padanya.
"Blis." Kataku saat saat kutahu hanya tinggal aku dan dia saja saat itu di ruang loker.
"Apa?" Sahutnya.
"Emm.. kamu.."
"Apa?" Katanya sambil sedikit memajukan wajahnya kearahku. Seketika jantungku berdetak lebih cepat. Kupalingkan pandanganku kearah kancing bajuku dan berpura-pura membenarkanya.
"Kamu katanya pernah cium temen cewekmu ya?" Tanyaku smbil tetap menunduk.
"Kata siapa?"
"Bukan kata siapa-siapa koq."
"Lyla kan? Aku udah pernah bilang kan ke kamu jangan terlalu dekat sama dia. Dia udah ngomong apa ajah ke kamu?"
"Gak ngomong apa-apa koq."
"Iya aku belok. Iya aku perna dicium sama temen kerjaku dulu. Dicium ya bukan nyium."
"Oh." Jawabku singkat. Tak kusangka dia akan mengaku padaku secepat itu.
"Kamu mau tau apa lagi tentang aku?" Tanyanya.
"Oh, gak ada koq."

Tak ada kata-kata yang ingin aku ucapkan lagi. Bagiku pengakuanya saja sudah membuatku cukup terkejut. Tapi entah kenapa aku merasa cukup lega dengan semua jawabanya.

Mulai ada yang berubah dalam hatiku, entah apa itu. Aku mulai sering memperhatikan Rika. Mulai ingin tahu semua tentangnya.

Hari ini aku pergi ke sebuah toko sepatu, aku ingin membelikan Rika sepatu. Terakhir kali aku melihatnya memakai sneaker kesayangannya yang sudah mulai dekil membuatku ingin membelikanya yang baru. Entah dia menyukainya atau tidak aku tak peduli, aku hanya ingin membelikanya sepatu yang baru. Kupilihkan warna biru untuknya karena katanya Rika suka warna biru saat aku menanyakanya pada Ika. Ya, aku memang tak menanyakan langsung padanya, aku malu.

Malamnya saat dirumah aku tak bisa tidur memikirkan apa yang akan aku katakan saat memberikan sepatu itu. Hati ku gugup hanya untuk memberikan sepatu pada seseorang. Oh Tuhan, ada apa sebenarnya denganku? Ada apa dengan hati ini?

Aku Kamu dan DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang