Mobil sport kesayangan saya melaju cepat, berniat untuk menyombongkan keahlian mengemudi saya. Berharap dia akan terkagum – kagum pada saya, anehnya saya selalu berbuat hal – hal yang kekanakan ketika saya bersamanya.Bersama wanita tercantik dan terbaik bagi saya. Tidak ada penggantinya. Hari itu saya akan membawanya ke rumah saya. Mengenalkannya pada keluarga besar saya.
“Kalo kamu ga pelanin mobilnya, aku loncat nih” ancamnya dengan nada kesal
“Oke – oke, saya pelankan”
“Yah ga sepelan ini juga! Kapan nyampenya? Ihh, kamu rese ah” katanya
“Hehe, iya iya”
Saat – saat itu sangat membahagiakan saya. Saat dimana saya bisa menjadi diri saya sendiri tanpa harus menggunakan topeng. Dimana saya bisa marah, sedih, tertawa sesuai perasaan saya sendiri. Sampai saat itu tiba, saat dimana saya akan menjadi orang yang berubah 1800.
“Selamat datang Mila! Silahkan duduk” ucap nenek angkat saya dengan nada riang
“Ayo Mila, anggap saja rumahmu sendiri” ajak Lena berusaha ramah
“Iyah, terima kasih” jawab Mila tak kalah ramah
“Eh, hati – hati.. ini kursi mahal, lo pasti ga pernah kan duduk di kursi semahal itu” ucap Lena sembarangan
“Apaan sih Len! Santai aja Mil” ucap saya kesal
“Gue cuma mau ingetin dia aja, biar dia tau diri Vin!” bentak Lena lebih kesal
“Lagian kamu Vin, udah bagus – bagus kamu sama Lena.. malah nolak” ucap ibunda Lena asal sambil mengunyah makanannya
“Kalian bisa kan makan dengan tenang? Ini rumah saya, kalian tidak berhak berpendapat asal seperti itu! Kamu Vin, bawa kekasihmu itu keluar, saya merasa sangat malu melihatmu dengan wanita dari kelas rendah begitu!” ucap nenek angkat saya kasar
Sejak hari itu, saya sangat membenci keluarga saya yang ternyata hanyalah keluarga palsu. Mereka melakukan semua kegiatan yang dilakukan keluarga secara palsu. Semua itu palsu. Sejak saat itu pula, hari Mila menjadi kacau. Lena selalu melakukan hal yang mengerikan pada Mila.
“Vin, aku udah ga kuat Vin! Mending kamu jauhin aku, aku ga papa kok” amarah Mila pada saya
“Saya tidak akan membiarkan kamu lepas dari saya.. sampai kapan pun, kamu dan saya akan selalu bersama! Kita lalui ini semua bareng – bareng”
“Aku ga kuat Vin” ucapnya sambil menangis
Saya selalu berusaha untuk membuatnya jauh dari keluarga saya. Mereka tidak ada henti – hentinya mencabik kehidupan Mila dengan kasar. Mereka membuat Mila dipecat dari kantornya, padahal Mila adalah seorang direktur. Bahkan mereka belum berhenti disitu, mereka membeli apartemen Mila secara paksa. Hingga aku terpaksa membiarkan Mila tinggal di rumahku untuk sementara waktu.
Hingga pada saatnya, puncak kekesalan Lena pada Mila. Saat Lena masuk rumah saya berniat memberikan surprize untuk hari ulang tahun saya yang ke-21. Saat itu, Lena melihat Mila keluar dari kamar mandi. Mila jalan sembari mengeringkan rambutnya, dan Lena yang kesal melihatnya mulai menghampiri Mila dengan emosi.
“Lo! Ngapain lo disini?! Dasar, cewek murahan!” racau Lena dengan emosi
Mila hanya terdiam. Terkejut mungkin. Lena pun pergi tanpa melakukan hal lain lagi selain menjambak rambut Mila dengan kasar. Jambakan yang merupakan kode bahwa hidup Mila akan semakin jelas tamatnya. Tidak pernah terlintas di benak saya untuk kehilangannya dengan cara yang seperti itu.
Lena mengakhiri hidup Mila dengan cara membuat Mila menjadi pecandu narkoba. Dia menghasut Mila melalui teman dekat Mila sendiri yang telah disuap oleh Lena. Saya tidak bisa tinggal diam membiarkan Mila terus – menerus membutuhkan obat terlarang itu. Saya mengikat tubuh Mila dengan tali putih, tetap dengan memberinya makan minum bahkan mengajaknya ngobrol.
Sesekali Mila meminta saya untuk membiarkannya mencicipi lagi obat terlarang itu, tapi saya benar – benar tidak bisa menoleransi itu. Saya tidak memberikan itu pada Mila. Setelah sekian lamanya, akhirnya Mila sembuh. Dia benar – benar menunjukkan kesembuhannya pada saya. Di depan saya dia selalu bersikap baik – baik saja. Ternyata, di belakang saya dia tetap menggunakan obat itu. Hingga akhirnya Mila mengalami over dosis.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEVIN is MINE
Teen Fiction"Mereka hanya ingin tahu, tanpa peduli", ucap Kevin padaku.