5. Tertarik?

675 101 46
                                    

"Kamu hanyalah orang asing bagiku yang selalu datang secara tak terduga dan pergi tidak meninggal jejak untuk ku ingat"
-Jifa


Matahari telah terbit untuk menyapa dunia. Namun, seorang cowo masih nyaman untuk menutup matanya. Sianr matahari mulai masuk dari celah-celah gorden yang berada di kamar Athala. Ya, Athala masih enggan untuk membuka matanya. Jam sudah menujukkan pukul 06.10.

Ketukan dari luar kamarnya tak membuat Athala membuka matanya. Akhirnya yang mengetu pintu kamar Athala langsung membuka pintunya dan masuk kedalam kamar Athala. Athan masuk ke dalam kamar Athala dan menggelengkan kepalanya saat melihat adiknya belum bangun.

Ia berjalan menuju nakas yang berada di samping ranjang Athala dan mengambil remot AC, lalu ia matikan. Ia juga tak lupa untuk menyibakkan gorden yang membuat sinar matahari sepenuhnya masuk kedalam kamar Athala.

"Woi...kebo bangun ngapa, ett susah amat si dibangunin." ucap Athan yang berusaha membangunkan Athala dari tidur pulasnya.

"Athalaaaaaaaaaa bangun gak lo! Liat bodoh udah jam set 7." teriak Athan yang mulai kesal dengan Athala yang tak kunjung bangun. Kemudian Athala bangun dari tidurnya, karena merasa terganggu. Ia melihat sekilas siapa yang membangunannya dan Athala yakin sudah pasti Athan yang membangunkan dirinya.

"Ganggu," jawab Athala yang masih setengah sadar.

"Yehh, Masih mending gue mau bangunin lo, udah tau gue orang sibuk anjayy orang sibuk, gini-gini juga masih inget punya adek kampret kaya lo, yang kalo ngomong...-" saat sedang menjelaskan tiba-tiba Athala melempar bantal kearah Athan.

"Bacot," ucap Athala yang berlalu kekamar mandi.

"Nyesel gue bangunin lo pagi-pagi gini. Bukannya terimaksih lo, adek kampret memang!" kesal Athan yang usahanya tidak dihargai. Nyesek kalo katanya mah. Athan segera keluar dari kamar Athala dan menuju kebawah untuk sarapan.

Setelah selesai memakai seragam sekolah dan sneakers putihnya. Athala langsung turun kebawah untuk sarapan pagi bersama kedua orangtuanya dan tentunya bersama kakak laknatnya.

"Pagi." sapa Athala.

"Pagi sayang," jawab Muthia dan tersenyum kearah anaknya.

Athala dan yang lainnya melakukan sarapan bersama. Setelah selesai sarapan Athala langsung menuju garasi untuk mengambil mobil sport miliknya hadiah ulang tahun dari kedua orangtuanya.

Athala segera menancap gas dengan kecepatan diatas rata-rata. Tidak butuh lama bagi Athala yang hanya memerlukan 20 menit untuk sampai di sekolah. Semua murid SMA Bintang sudah tak kaget lagi akan setipa mobil sport yang datang dan memakirkannya di parkiran sekolah.

Saat Athala ingin keluar dari mobil sportnya, ia melihat kearah sebelah kanan dirinya. Terlihat Jifa yang juga baru sampai disekolah. Mereka berdua pun menjadi pusat perhatian para murid yang berada di sekitar mereka.

Jifa yang keluar dari mobilnya melihat kearah Athala yang sama sedang melihat kearah dirinya. Athala langsung memutus kontak mata terhadap Jifa, dan memalingkan wajah kearah lain. Sama juga halnya dengan Jifa dan setelah beberapa saat memutuskan kontak mata. Akhirnya mereka berjalan keluar dari parkiran menuju kelas mereka masing-masing.

*****

Kringg kringg kringg

''Lo ngapa Tha?" tanya Bima saat melihat muka Athala yang sedikit ditekuk.

Bukannya menjawab pertanyaan Bima, Athala beranjak dari kursi dan berjalan menuju toilet. Athala tidak jadi untuk ketoilet dan sekarang Athala berjalan menuju rooftop. Tempat yang nyaman untuk menenangkan pikiran.

Jif(A)thalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang