18. Kecelakaan

314 26 26
                                    

Sambil dengerin lagu di mulmed ya!!

*****

Sudah 3 minggu Jifa tidak pernah mendapatkan kabar lagi tentang Athala. Ada rasa khawatir dilubuk hatinya, tetapi egonya lebih berkuasa di dalam tubuhnya dibanding dengan hatinya.

Rasa kecewa tentu masih bersarang dalam hatinya. Ada rasa kecewa dan marah, Namun Jifa hanya bisa memendamnya. Pagi ini ia ingin berangkat menuju sekolahnya. Tak lupa ia membawa kotak yang akan ia kasih kepada Athala disekolah.

Kotak dengan semua isi kenangan yang tidak bisa ia lupakan untuk sekarang ini. Jifa segera menyambar tasnya dan turun menuju garasi. Ia segera melajukan mobil putih kesayangannya menuju sekolah.

Setelah ujian selesai, baru kali ini Jifa kembali menginjakkan kakinya di sekolah yang penuh dengan kenangan. Kenangan bersama sahabat dan bersama Athala tentunya. Ia tersenyum sendu jika mengingat kenangannya bersama Athala.

Jifa segera memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah dan berajalan menuju kelasnya. Ia juga tak lupa dengan kotak yang berisikin foto berdua dengan Athala saat mereka liburan ke Paris dan lainnya. Kenangan akan menjadi kenangan untuk selamanya, itu yang ada dipikiran Jifa.

Jifa segera ketaman belakang sekolah untuk menemui Athala. Untuk mengasih kotak itu kepada Athala. Jifa melihat Athala sedang duduk membelakangi dirinya.

'You can Jifa.' ucapnya dalam hati.

"Tha," panggil Jifa dan Athala langsung menengok kearah Jifa dengan mata yang memancarkan kerinduan terhadap sosok yang ada di hadapannya.

Saat Athala ingin merengkuh gadis yang ada dihadapannya. Dan saat itu juga Jifa memundurkan langkahnya.

"Gue cuman mau ngasih ini, semoga lo bisa nerima keputusan gue Tha." buliran air mata yang tadi Jifa tahan, akhirnya meluncur bebas di pipinya. Menandakan ia masih sangat kecewa dengan Athala.

"Aku gak mau kita putus gitu aja, Jif." ucap athala sambil memegang tangan Jifa, namun dihepaskan kembali oleh Jifa.

"Gitu aja gimana Tha maksudnya? Dengan aku liat kamu lagi sama cewe lain kamu kira gitu aja? Dan saat itu juga perasaan aku hancur Tha. Kepercayaan yang kasih buat kamu semuanya hancur Tha. Tau perasaan seseorang dalam hatinya disaat seperti ini? Nih aku kasih tau, disaat kita sudah mengasih kepercayaan kepada cowo itu, berarti kita juga akan harus menanggung semua kepercayaan itu jika suatu saat akan hancur. Dan ini yang aku tanggug Tha." jelas Jifa kepada Athala dengan air mata yang terus menerus turun tanpa mau berhenti.

"Ujian terberat bagi aku adalah, melepaskanmu untuk seseorang yang terbaik bagimu. Aku lelah Tha menjadi pemeran figuran yang hanya kamu butuhkan sesaat, bukan seperti pemeran utama yang selalu kamu butuhkan. Thank you for everything, I'm leaving." setelah itu jifa pergi meninggalkan Athala dengan perasaan kecewa. Ia segera menuju parkiran dan segera pergi dari sekolah.

Disisi lain, kembali tersenyum senang. Karena, secara perlahan misinya akan tercapai dengan sendirinya.

"Jifa sudah keluar dari sekolah, jangan buat di mati karna kecelakaan itu." setelah berucap dengan seseorang didalam telpon tersebut. Perempuan itu segera pergi menuju kelasnya.

"Fucking heart!" ucap Jifa didalam mobil sambil terus menangis.

Tinnn....

Jifa segera membanting stir mobilnya kearah kiri yang mengakibatkan ia menabarak pohon besar dengan keadaan yang tidak memungkinkan. Orang beramai-ramai menyamperi mobil Jifa dan segera menolong Jifa.

"Tugas selesai bos." ucap seorang kepada atasannya disebrang sana. Orang ini pun melajukan mobilnya meninggalkan kerumunan yang ramai.

*****

Jif(A)thalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang