15. Menara Eiffel

413 28 10
                                    

Pagi yang cerah membuat Jifa dan lainnya semangat untuk menyusuri setiap tempat yang ada di kota Paris ini. Kini mereka sudah bersiap untuk berjalan-jalan seharian penuh ini.

Mereka menuju mobil masing-masing. Jifa yang bersama Athala berjalan lebih dahulu memimpin para mobil yang ada dibelakangnya. Jalanan dikota Paris tidak terlalu ramai dan udaranya yang sejuk.

"Sayang, hari ini beneran seharian full kita jalan-jalan?" tanya Athala yang menciumi tangan Jifa dan tetap fokus menyetir.

"Emang kenapa?" tanya Jifa sambil menatap Athala.

"Ya gapapa, cuman takut kamu capek." jawab Athala, sedangkan yang dikhawatirin hanya menggelengkna kepalanya.

"Lebay dasar." Athala mendelik sebal kearah Jifa. Athala kembali fokus menyetir kembali.

Kini mereka sudah sampai di menara Eiffel. Nazwa dan Nia segera berlari menuju menara Eiffel. Mereka segera mencari view yang bagus untuk berfoto. Sedangkan Bima, Yoga, Rizky, Fani, Athala dan Jifa hanya mengikuti Nazwa dan Nia dari belakang.

Mereka semua berjalan dengan berpisah. Athala berjalan disamping Jifa dengan kedua tangan mereka menyatu. Jifa sibuk dengan kamera yang ada ditangannya dang menjepret view yang bagus.

Athala melihat kesekelilingnya, banyak yang memerhatikan Jifa. Akhirnya Athala memeluk pinggang Jifa dengan posesif dan menatap orang-orang yang memerhatika Jifa dengan pandangan tidak suka.

"Kenapa?" tanya Jifa kepada Athala.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya tak suka kamu dipandang begitu sama orang lain." mendengar jawaban posesif dari Athala, jifa hanya bisa tersenyum dan mengacak-acak rambut Athala yang tidak memakai topi.

"Aku meminjam kameranya untuk memotret beberapa view yang bagus." Jifa mengasih kameranya kepada Athala dan berjalan dengan senyum mengembang diwajahnya.

Saat sedang melihat kearah lain. Tanpa sepengetahuan Jifa, Athala memotret Jifa dengan latar belakang menara Eiffel. Athala melihat hasil jepretannya dan setelahn ya ia tersenyum.

"Ayo kita ngumpul lagi. Sekarang sudah waktunya makan siang." Jifa mengangguk sebagai jawaban dan tak lupa Athala memeluk pinggang Jifa secara posesif.

Kini mereka sedang mencari restoran yang berada disekitar menara Eiffel. Dan akhirnya mereka menemukan restoran yang berada disekitar menara Eiffel. Athala memanggil pelayan dan yang lainnya melihat buku menu.

"kamu mau apa?" tanya Athala kepada Jifa.

"Hmm... Ratatoille sama Soupe a l'oignon, terus minumnya Citron Presse." jawab jifa dan diangguki oleh Athala.

"Gue Confit de Canard sama Bouillabaisse, minumannya Café au Lait sama Kir royale." ucap Rizky setelah melihat buku menu.

"Gue Coq au Vin sama Beef Burguignon, minumannya Café au Lait sama Chocolat L'ancienne." dan disahuti oleh Bima yang juga sudah melihat buku menu.

"Gue Escargot sama Cassoulet, terus minumannya Crème Brulee Cognac sama Citron Presse." dan tak lupa Yoga.

"J'ai commandè Ratatoille deux, Soupe a l'oignon deux, Confit de Canard un, Bouillabaisse un, Coq au Vin un, Beef Burguignon un et la boisson Citron Presse deux, Café au Lait trois, Kir Royale un, Chocolat L'ancienne un, Cognac un. Merci." ucap Athala membuat yang lain menatap Athala tidak percaya. (Aku memesan Ratatoille dua, Bawang sup dua, Bebek confit satu, Bouillabaisse satu, Rooster au Vin satu, Beef Burguignon satu dan Lemon drink dua, Kopi susu tiga, Kir Royale satu, Chocolat L'ancienne satu, Cognac satu. terima kasih)

Jif(A)thalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang