8. Ragu

610 77 22
                                    

"Kini aku dan kamu menjadi kita disuatu hubungan"
-Athala

*****

Sampai lagu terakhir dinyanyikan, semuanya masih tenggelam dalam setiap bait pada lagu.

"Pergi saja engkau pergi dariku. Biar kubunuh perasaan untukmu. Meski berta melangkah. Hati ku hanya tak siapa terluka.
Beri kisah kita sedikit waktu. Semesta mengirim dirimu untukku. Kita adalah rasa yangn tepat. Diwaktu yang salah. Diwaktu yang salah."

Suara riuh tepuk tangan mengiring akan akhir dari lagu tesebut. Perlahan-lahan dan satu persatu orang mulai bubar. Memberi kisah yang menyenangkan bagi anggota osis. Karena, acaranya lancar tanpa adanya sesuatu yang membuat acara itu gagal. Mereka mulai merapihkan semuanya.

"Osis dimohon berkumpul," ucap Jifa melalu mic yang ada diatas panggung setelah melihat semuanya bersih dari acara ini.

Kini semua anak osis sudah terkumpul semua diruangan osis. Mereka semua bangga akan kerja keras diri mereka sendiri, karna berhasil membuat acara ini cukup disenangi oleh para warga SMA Bintang atau pengunjung lainnya.

"Makasih untuk kerja keras kalian semua. Dan makasih juga karna kalian lebih mengutamakan acara hari ini. So, thanks for today." setelah itu semuanya bersorak senang, karna, tidak ada hukuman untuk mereka.

"Kalian boleh bubar." semua anak osis keluar dari ruangan osis, kecuali Jifa, Fani, dan Rizky.

Namun, tiba-tiba Athala datang dengan menggendong tas ransel disebelah kiri dan tangan kanan yang ia masukan kedalam kantong celana.

Mereka berempat saling berpandangan satu sama lain karna tidak tau maksut dari semua ini. Jifa mengangkat alisnya satu dan menatap Fani bingung, yang ditatap juga sama bingungnya.

"Kamu pulang bareng aku, gak baik cewe pulang sendiri." ucap Rizky yang ada disamping Fani.

"Ya, tapi aku bareng Jifa." Fani kembali memandang kearah Jifa untuk memberi persetujuan.

"Nope." jawab Jifa sambil menggendong tasnya dan berlalu untuk keluar dari ruang osis. Namun, tangannya dicekal oleh Athala dan Jifa reflek langsung menghempaskan tangan athala kasar. Jifa langsung menengok kearah Athala dengan tatapan tajamnya.

"Lo pulang sama gue!" Jifa berpikir tentang ucapan Athala barusan. Sebenarnya itu perintah atau ajakan?

Saat Jifa ingin menolak ajakan Athala, tetapi Athala sudah mengambil kunci mobil yang ada ditangannya dan berlalu dari sana.

'Damn it!' batin Jifa.

Mau tak mau Jifa akhirnya menerima ajakan Athala. Walaupun ia menerimanya dengan amat terpaksa. Jangan lupakan Fani dan rizky yang masih berada didalam ruang osis sambil memerhatikan Jifa dan Athala.

Jifa berjalan menuju parkiran dengan malas. Fani dan Rizky mengikuti Jifa dari belakang dengan tangan mereka saling bertautan. Entahlah mereka sudah mempunyai hubungan atau belum. Fani sendiri  pun belum buka suara untuk berbicara tentang kedekatannya dengan Rizky.

Jifa masuk kedalam mobil putih miliknya dan menghempaskan bokongnya kasar di kursi penumpang yang ada disebelah Athala. Tiba-tiba Athala melihat kearah Jifa dengan memutar bola matanya malas.

Athala memajukan tubuhnya kearah Jifa. Jifa yang melihat Athala seperti itu langsung memundurkan tubuhnya. Namun, Athala menahan tangannya agar tidak mundur. Setelah itu Athala memasangkan sabuk pengaman kepada Jifa dan kembali ketempatnya.

"Lain kali jangan kaya gitu." ucap Athala kepada Jifa dan segera menyalakan mobil jifa untuk meninggalkan parkiran sekolah.

"Hmm..." Jifa hanya menjawabnya dengan deheman.

*****

Kini Athala sudah sampai dirumahnya setelah mengantar pulang Jifa. Sekarang ia bimbang kembali dengan perasaannya. Ia bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia mulai mencintai Jifa? Atau hanya sekedar kagum dengannya? Entahlah Athala tidak mau ambil pusing.

Athala berjalan menuju balkon kamarnya. Udaranya yang sejuk membuat bebannya sedikit menghilang untuk saat ini.

Malam temani aku dalam kesendirian disini. Aku hanya butuh teman dalam kesunyian. Bulan tolong jaga dia dari atas sana, aku hanya takut untuk kehilangan dia. Bintang tolong bisikan pada mimpi agar ia tidur nyenyak malam ini dan pertemukan aku dan dia dialam mimpi. Angin tolong jangan buat ia kedinginan, karna hembusanmu dan sampaikan padanya bahwa aku disini menyayangi dirinya.

Sebuah kata yang tertulis dipikirannya. Saat ia masih tenggelam dengan pikirannya, tiba-tiba Rizky, Bima, dan Yoga datang membuyarkan lamunannya.

"Woy tha, ngelamun ae lo." ucap Bima yang masuk kekamar Athala dan diikuti oleh Rizky dan Yoga.

"Awas kesambet lo," sambung Yoga.

Jif(A)thalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang