Sepuluh

3.2K 213 43
                                    


Enjoy the story~

A/N: Sorry typo~ typo everwhere :))

Kring ... kring ... kring ...

Bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas.

Fatih menegakkan badannya kemudian berjalan keluar kelas. Pada saat di pintu keluar kelas, Fatih menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Radit yang masih berdiam diri di tempat duduknya.

"Woyy... cepat!!"ujar Fatih.

"Kamu bicara sama aku?"tanya Radit sambil menunjuk dirinya.

"Bukan. Sama hantu. Emangnya ada orang lain selain lo di sini hah?!"jawab Fatih kesal.

Tidak ingin membuat Fatih marah, Radit langsung berdiri dari kursinya lalu menghampiri Fatih.

"Mau ngapain kita nih... uhmm, Tih?"tanya Radit hati-hati.

"Ck goblok banget sih lo! Udah lupa lo kalau tuh guru tadi nyuruh gue bawa lu keliling sekolah?!"jawab Fatih kasar.

"Ah, uhm.. iya."gumam Radit setelah mengingat kembali perkataan gurunya tadi.

"Lo gue peringatin! Jangan sampai elo ngelaporin apa yang udah gue lakuin sama Meghan tadi di gudang!! Awas aja kalau lo ngelaporin gue, bakal gue bikin hidup lu sengsara di sekolah!!!"ujar Fatih dengan tegas.

Mendengar ultimatum dari Fatih, membuat Radit menjadi takut. Dia tidak ingin mencari masalah di sekolah barunya. Dia hanya ingin belajar dengan tenang. Dia tidak ingin mencari musuh. Maka dari itu dia akan mengikuti perintah Fatih.

"Uhm... Ok"balas Radit pelan.

Setelah mendengar jawaban Radit, Fatih menjadi lega. Fatih sebenarnya juga takut,kalau sampai berita itu tersebar sampai ke telinga guru, bisa mati dia. Karena, secara otomatis guru bakal ngelaporin ini ke orang tuanya. Dikarenakan kelakuannya tersebut, nama orang tua Fatih akan tercoreng dan semua fasilitasnya bakal ditarik oleh Ayahnya. Tentu saja dia tidak mau hal itu sampai terjadi. Walaupun orang tua Fatih merupakan donatur terbesar di sekolahnya, tetap saja dia tidak boleh semena- mena.

Akhirnya mereka berdua berkeliling sekolah. Fatih menunujukkan fasilitas- fasilitas apa saja yang ada di sekolah dan dimana saja tempat- tempat penting di sekolah mereka.

"Ini toilet. Kalau lo mau kencing, berak atau mau coli sekali pun, di sini tempatnya. Tapi jangan sampai meninggalkan jejak."jelas Fatih.

"Ini perpustakaan, ada wi-fi nya di sini...

"Yang itu Lab...

"Ini ruangan komputer...

"Yang ini musholla...

"Lalu di sana ruang para guru dan disampingnya ruang tata usaha...

"Terus... ini... itu... kalau itu... kalau ini... lalu itu...

Setelah puas berkeliling sekolah, Fatih mengajak Radit ke lapangan indoor sekolah.

"Ini fasilitas yang terakhir... lapangan indoor sekolah. Kalau lapangan outdoor di belakang. Kalau olahraga, turnamen, kompetisi atau lomba makainya lapangan indoor. Lapangan outdoor biasanya di pakai untuk acara 17-an dan lain- lain. Udah jelaskan?!"jelas Fatih panjang lebar. kalau bukan karena rahasianya, dia gak bakal mau ngelakuin ini. Malas banget.

Lalu dijawab oleh Radit dengan anggukan kepala dan ucapan terimakasih. "Terimakasih, Tih."ucap Radit.

"Hmm..."balas Fatih dengan gumamannya.

Mr. CEO Or My Bestfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang