Enjoy the story~
A/N : Sorry typos everywhere~
Pict di atas itu cast Ayahnya Radit.
-----------------------------------------------------------
"Mana nih busnya? Kok belum lewat juga."ucap Radit murung.
Sudah lama ia menunggu bus di halte depan sekolahnya itu tapi angkutan umum itu yang diinginkan pun tak kunjung datang.
Tin... Tiin... Tiiin...
"Eh iya Ayamm... ayammm..."latah Radit sambil memejam matanya dan mengangkat kedua tangannya ke atas kepala.
"Hahaha... ternyata kamu latah ya, Dit?!"ujar Akbar sambil menertawakan ekspresi konyol Radit.
"Astaufirullah... ternyata kamu. Aku pikir siapa tadi. Bikin kejut orang saja kamu ini."ucap Radit kesal.
"Hahaha... sorry sorry... maaf deh. Eh ngomong- ngomong kenapa kamu belum pulang?"tanya Akbar sambil mematikan motor ninjanya.
"Aku lagi nunggu bus, Bar."jawab Radit lesu.
"Percuma kamu nunggu di sini. Gak akan ada bus atau angkutan umum lainnya yang bakal lewat di sini."ucap Akbar.
"Lho kenapa? Kan di sini ada halte gak mungkin mereka gak lewat ke sini. Lagi pun tadi pagi aku naik bus kok."tanya Radit bingung.
"Iya, memang biasanya bus atau angkutan lain bakal lewat ke sini. Tapi tadi di depan, di jalan mau masuk ke kawasan sekolah kita, terjadi suatu kecelakaan. Lalu jalan masuk ke sini di tutup sementara, makanya mereka gak bisa lewat ke sini."jawab Akbar.
Mendengar jawaban yang diberikan oleh Akbar membuat Radit tambah lesu. Itu artinya dia harus berjalan ke halte depan supaya bisa mendapatkan angkutan umum yang ia inginkan. Bukannya apa- apa, hanya saja berjalan dari halte sekolah ke halte depan itu jaraknya 1 Km. Apalagi sekarang lagi panas- panasnya.
"Baiklah, makasih atas infonya. Aku pergi dulu, duluan ya."ucap Radit tak semangat.
"Eh tunggu kamu mau kemana?"tanya Akbar.
"Mau jalan ke halte depan. Biar bisa pulang."jawab Radit.
"Ngapain jalan ke halte depan. Naik aja sini. Aku anterin."ucap Akbar sambil menepuk jok belakang motornya.
"Gak deh, Bar. Aku ngak mau ngerepotin kamu."balas Radit.
Sebenarnya Radit ingin sekali menerima tawaran Akbar. Tapi ia berubah pikiran ketika melihat jok motor Akbar. Taulah jok belakang motor ninja itu gimana. Dan lagi stang belakangnya gak ada. Apa yang mau ia pegang nanti. Dia tidak ingin dibilang homo lagi jikalau nanti saat berada dalam perjalanan, secara tiba- tiba ia memeluk Akbar karena takut jatuh dari jok motor yang tinggi itu. Seperti kejadian tadi pagi, saat Fatih bertanya bahwa dia homo atau tidak. Untung saja Radit tidak harus menjawabnya karena tiba- tiba Meghan kembali dengan membawa seragam baru untuk Fatih. Radit pun sebenarnya masih belum tau tentang orientasi seksualnya. Apakah benar dia seorang gay? Radit belum bisa menjawabnya dia masih mencarinya.
"Gak ngerepotin kok. Itung- itung sebagai ucapan terima kasih aku karena kamu udah bantu aku tadi pagi. Lagi pun kamu yakin mau jalan? Jauh lho. Apalagi sekarang lagi panas- panasnya."ucap Akbar berusaha untuk meyakinkan Radit agar mau diantar pulang olehnya. Entahlah Akbar tidak tau kenapa dia bisa jadi begini. Sebelumnya dia tidak mudah dekat dengan seseorang seperti ini. Tapi ntah mengapa dengan Radit menjadi begitu berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. CEO Or My Bestfriend?
RomanceSeorang pemuda yang pernah dijual ayahnya kepada seorang pria yang tak dikenalnya. Dan entah bagaimana ia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya yang merupakan seorang pemilik restoran terkenal. Setelah itu, pemuda itu tinggal bersama sahabatnya dan...