Fatih Pov
Aku terkejut saat Radit menanyakan hal itu padaku. Aku tidak tau kapan perasaan ini mulai muncul. Jujur aku menyukai Radit, bahkan sangat menyukainya. Aku tidak tau kapan perasaan ini mulai muncul. Seharusnya aku tidak memiliki perasaan seperti ini kepada Radit karena dia laki- laki sama sepertiku. Aku belum berani mengungkapkan perasaanku. Ntah kenapa aku belum mau mengungkapkannya.
Aku sempat terdiam karena pertanyaan yang dilontarkannya itu. Dan tak berapa lama dia kembali mengejutkanku sambil tertawa mengejekku, karena pertanyaan yang dilontarkannya hanya untuk mengerjaiku saja.
Huft... untung saja.... kalau Radit menanyakan yang hal yang sebenarnya, aku akan bingung menjawabnya dan kurasa waktunya pun juga tidak tepat karena suasana yang tak mendukung di sini.
Karena ia masih terus tertawa aku berencana untuk membalasnya dan pasti ini akan membuat dia juga terkejut sama sepertiku tadi.
"Sebenarnya aku....... sebenarnya aku menyukaimu."kataku.
"HAAA....???!"sudah ku duga ia pasti akan terkejut, bahkan lebih parah dari padaku. Wajahnya sampai pucat seperti sedang melihat hantu.
"HAHAHA....."sekarang giliranku yang tertawa karena berhasil mengerjainya.
"Liat itu wajahmu sampai pucat begitu... HAHAHA...."kataku sambil tertawa.
"FAAATIIIHHH...."teriaknya. Aku langsung kabur karena tidak mau terkena pukulannya. Walaupun tubuh Radit kecil tapi pukulannya itu tidak bisa disepelekan.
***
Radit Pov
Uuuhhh.... Fatih, ternyata ia membalasku dengan mengerjaiku balik. Kalau ditanya perasaan aku tentang Fatih... aku akan menjawab bahwa aku sangat nyaman berada dengannya dan aku menyukainya..... aku menganggapnya sebagai kakakku. Tapi aku gak tau kedepannya gimana perasanku kepadanya.
Oh iya aku lupa pesanan Zavi. Pasti dia udah nunggu lama karena aku belum juga menyajikan makanannya.
.
"Maaf lama...."ucapku meminta maaf pada javi sekaligus menyajikan makanan yang di pesannya.
"Tak apa... lagi pula waktu makan siangku masih ada."ucapnya.
"Baiklah selamat menikmati makanannya... "ucapku.
"Ya, terima kasih..."ucapnya.
"Saya mohon undur diri untuk kembali bekerja."ucapku kembali ke dapur untuk melayani dan menyajikan pesanan pelanggan.
"Baiklah... bolehkah kita bertemu lagi di lain waktu."tanyanya kepadaku.
"Ya, jika takdir mempertemukan kita kembali... pasti kita bertemu..."ucapku.
***
Restoran fatih, pukul 17.00
Tak terasa sudah sore hari dan berakhirnya jam kerjaku di restoran fatih pada hari ini.
"Ayo kita pulang dit"kata Fatih mengajakku masuk ke mobilnya.
"Bukannya pagi tadi kita berangkat mengendarai motor?"tanyaku padanya.
"Ya memang, tadi aku pulang dulu sebentar dan aku memutuskan untuk mengendarai mobil ke restoran karena cahaya matahari sangat terik."jawabnya.
"Oooh-
"Ayo cepat kita pulang"potongnya.
"Ya baiklah..."ucapku sambil masuk kedalam mobil dan bersiap menuju rumah.
***
Zavi Pov
Ntah kenapa aku selalu memikirkannya. Semenjak aku bertemu kembali dengannya secara tidak sengaja setelah sekian lama.
"Pak...."
"Ya... ada apa?"jawabku kepada sekretarisku yang baru saja mengejutkanku dari lamunanku.
"Apakah bapak tidak pulang?"tanyanya.
"Ya saya akan pulang sebentar lagi. Kau boleh pergi."jawabku padanya.
"Baik pak."ucapnya setelah itu berlalu keluar dari ruanganku.
Tak berapa lama pun aku bergegas keluar dari ruanganku menuju ke parkiran untuk segera pulang ke rumah.
.
"ZAVIIII......"
Huft pasti dia lagi. Kenapa dia tidak bosan-bosanya mengikutiku.
"Kenapa kau ke sini? Bukannya kita sudah selesai!"ucapku datar kepadanya.
"Tolong maafkan aku sayang... aku menyesal meninggalkanmu... ternyata laki-laki itu hanya seorang pembohong. Dia bilang dia bisa memberikanku segala yang kuinginkan tapi ternyata tidak, dia ternyata hanya seorang pegawai biasa... aku menyesal meninggalkanmu... kalau aku tau lebih cepat pasti aku akan memilihmu."ucapnya panjang lebar kepadaku.
Cih... Matrealistis, itulah kata yang tepat untuk wanita di sebelahku ini. Aku tidak habis pikir ntah kenapa aku bisa menjalin hubungan dengannya dahulu. Mungkin aku baru menyadarinya bahwa wanita yang bergelayutan di lenganku ini adalah seorang matrealistis.
"Sudah aku katakan berapa kali bahwa aku tidak ingin berbalikan denganmu!"jawabku sambil menahan amarahku karena sudah tidak tahan dengannya.
"Kenapa? Bukannya saat itu kau yang memohon kepadaku untuk tidak meninggalkanku. Kenapa sekarang kau menjadi seperti ini?"tanyanya.
"Itu saat hari dimana kau memutuskanku dan saat itu aku juga sama sekali tidak tau kelakuan burukmu. Jadi aku tegaskan sekali lagi jangan pernah kau menampakjan dirimu lagi dihadapanku. Kau dengar itu!"bentakku kepadanya sudah tidak tahan lagi.
"Kenapa kau sekarang berubah? Kau dulu tidak pernah kasar kepadaku. Pasti ada seseorang yang sudah mulai mendekatimu dan merubahmu menjadi seperti ini kepadaku. Aku tidak akan membiarkannya."ucapnya padaku.
"Hhaahh... sudahlah percuma berbicara kepadamu. tidak ada gunanya."ucapku kasar kepadanya. Setelah itu aku berlalu meninggalkannya.
"AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN ORANG LAIN MEREBUTMU DARIKU. AKAN AKU LAKUKAN BERBAGAI CARA UNTUK MENDAPATKANMU KEMBALI. LIAT SAJA NANTI." Teriaknya kepadaku.
***
Rumah Fatih, pukul 19.00
Terlihat dua lelaki sedang duduk di sofa yang tak lain adalah fatih dan radit sambil berbincang-bincang.
"Jadi bagaimana rasanya bekerja di restoranku sebagai pelayan?"Tanya seorang pemuda bertubuh besar sambil tersenyum terhadap pemuda yang bertubuh kecil di sebelahnya.
"Yah... kau tau... lelah. Tapi tak apa aku tidak mau merepotkanmu terus."jawab pemuda bertubuh kecil tersebut.
"Sudah ku katakan berapa kali kepadamu tidak perlu bersikap seperti itu. Aku sudah berjanji kepada diriku untuk selalu menjagamu dan melindungimu dari orang- orang yang akan menyakitimu."ucap sang lelaki yang bertubuh besar tersebut kepada lelaki yang bertubuh kecil sambil memegang bahunya.
"Terima kasih Fatih."ucap sang lelaki bertubuh kecil tersebut lalu menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan lelaki bertubuh besar yang bernama Fatih tersebut.
"Akan ku lakukan semuanya untukmu Radit... semuanya... yang terpenting kau bahagia... dan agar kau selalu berada didekatku terus. Aku tidak ingin orang lain merebutmu dariku. Aku tidak akan melepaskanmu untuk orang lain. Kau hanya milikku! Milik seorang Fatih!"lirih Fatih, pemuda bertubuh besar itu sambil mengeratkan pelukannya kepada pemuda bertubuh kecil yang berada di dekapannya seolah tidak ingin dia pergi menjauh dari sisinya.
TBC
Hai.... lama tidak berjumpa... aku ingin berterima kasih bagi orang yang telah baca cerita aku ini...
Sampai jumpa di chapter depan....
See you next time....
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. CEO Or My Bestfriend?
RomanceSeorang pemuda yang pernah dijual ayahnya kepada seorang pria yang tak dikenalnya. Dan entah bagaimana ia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya yang merupakan seorang pemilik restoran terkenal. Setelah itu, pemuda itu tinggal bersama sahabatnya dan...