Aku terkejut mendengar suara Park ssaem yang tiba-tiba marah itu.
Bagaimana tidak? Sejak tadi suasana kelas terlihat tenang-tenang saja. tetapi, ketika ada suara pintu terbuka Park ssaem tiba-tiba marah.
"Jwosohabnida, aku tidak akan mengulanginya lagi ssaem"
"Baiklah, kali ini saya maafkan! cepat duduk ditempatmu sebelum saya berubah pikiran" ucap park ssaem tentu saja dengan nada marahnya.
Dan setelah itu kualihkan pandanganku ke arah orang yang tadi dimarahi oleh park ssaem. dan ternyata, dia duduk di barisan yang ada di depan tempatku duduk.
"Eohh, bukankah dia orang yang kulihat dihari pertama itu?"
"Benar, dia orang yang menabrakku dan dengan anehnya mengataiku gila!"
"Ternyata dia sekelas denganku"
"Aishh, apa aku sudah gila? kenapa aku bicara sendiri"
Daripada aku memikirkannya , akupun melanjutkan tugas yang diberikan oleh park ssaem.
...
Kringg Kringg Kringg
Bel istirahat sudah berbunyi dan semua murid pun berhamburan keluar. tetapi, tidak denganku yang masih dengan setianya berada didalam kelas. karena memang aku tidak tau dimana letak kantin sekolah ini.
"Apa kau mau kekantin bersamaku? kau pasti lapar kan?" aku langsung menengok dan mencari darimana arah suara itu. ternyata dia seorang perempuan.
"Panggil saja aku Min hye, Kau perlu tau aku ini orang baik tidak seperti mereka" lanjutnya lagi, karena aku tidak kunjung menjawab pertanyaanya.
"Lalu, apakah mereka semua jahat?"
"Bukan itu maksudku haha , jadi kau mau kekantin atau tidak?"
"Baiklahh"
"Kajja!" ucapnya yang langsung keluar kelas. lalu, aku mengikutinya.
Di Kantin
Kami berdua sedang makan dan tiba-tiba saja terdengar suara bisikan dari para gadis yang ada dikantin. dan setelah kulihat-lihat ternyata mereka sedang membicarakan seorang pria yang sedang berjalan melewati mereka.
"Siapa dia itu? mengapa semua orang membicarakannya?" tanyaku penasaran pada Min hye.
"Kau tidak tau? dia itu satu kelas dengan kita yang tadi dimarahi oleh park ssaem karena terlambat"
"Aku tau. maksudku, kenapa semua orang membicarakannya?" tanyaku lagi.
"Kau perhatikan saja penampilannya, dia sangat tampan dengan tatapan matanya yang tajam itu tentu saja menambah ketampannya dan gadis mana yang tidak terpesona dengannya"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tetapi dari semua gadis yang menyukainya ia tidak pernah membalas satupun perasaan mereka. Bukankah sangat menyedihkan?"
"Dan juga ia tidak suka bergaul dan lebih suka menghabiskan waktunya sendiri" ucap Min hye panjang lebar dan antusiasnya.
"Wuahhh, bagaimana kau bisa mengetahuinya dengan sangat baik Min hye ya?" tanyaku penasaran.
"Asal kau tau. bahkan, penjaga sekolahpun tau siapa itu Jeon Wonwoo karena ketampanannya"
"Hahahaha" kami hanya tertawa dan melanjutkan makan siang kami yang tertunda lalu kembali ke kelas.
...
Kali ini semua murid sibuk dengan urusannya masing-masing. Bagaimana tidak, sekarang ini pelajaran sejarah sedang berlangsung dengan cerita-cerita masa lalunya yang bagiku juga sangat membosankan.
"Baiklah, anak-anak tugas untuk minggu depan kalian akan merangkum sejarah tentang korea selatan dari buku yang ada di perpustakaan, dan ssaem akan sebutkan siapa pasangan kalian dalam kelompok" ucap Kim ssaem yang langsung disambut ucapan malas dari murid lainnya.
Satu kelompok ternyata terdiri dari dua orang dan semua murid memperhatikan Kim ssaem untuk mengetahui siapa pasangan mereka.
"Dan yang terakhir adalah, Jeon Wonwoo dan juga Yoon In Ha" ucap Kim ssaem bersamaan dengan tatapan sinis para murid perempuan padaku.
Dan pria yang bernama Jeon Wonwoo itu dia bahkan tidak menengok kearahku sedikitpun. Menyebalkan.
...
Bel sudah berbunyi tandanya semua siswa sudah diperbolehkan untuk pulang.
Begitu juga denganku, dan sekarang aku sedang menyusuri koridor sekolah untuk segera pulang ke rumah.
"Bukankah itu Wonwoo?" gumamku sendiri.
Tadinya aku ingin membicarakan tentang tugas Kim ssaem saat bel keluar kelas. tetapi, dia langsung pergi begitu saja dan akhirnya sekarang aku melihatnya.
Setelah aku melihatnya aku segera berlari untuk menghampirinya. Karena jaraknya yang cukup jauh dariku.
"Jeon wonwoo, wonwoo-ssi" teriakku karena dia yang terus berjalan menjauh.
Dan ketika dia menoleh kearahku tiba-tiba saja aku terpeleset.
Dan dengan sigap wonwoo menahanku sebelum terjatuh kelantai.
Duggggg
Dan dengan tak sengaja kepalaku ini mengenai dadanya. Karena memang ia lebih tinggi dariku.
Aku terkejut.
Tentu saja aku terkejut. Bagaimana tidak posisi kami saat ini sangat dekat. Bahkan terlalu dekat untuk orang yang bahkan belum saling mengenal satu sama lain.
"Apa yang sedang kau lakukan?" ucapnya yang langsung menyadarkanku dan akupun langsung menjauh darinya.
"Ituuu... ituu.. Oiya.. tugas dari Kim ssaem kau satu kelompok denganku kan?"
"Apa kau mau pergi ke perpustakaan denganku?" dengan bodohnya aku berkata seperti itu. Oh Yoon In haa apa yang barusan kau katakan.
"Nanti saja ..." ucapnya seraya pergi meninggalkanku.
"Mwooo? Nanti saja?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.