Yoon Jeonghan Pov
06.30
"Oppa, kenapa kau tidak bersiap-siap untuk bekerja?" tanya In Ha ketika ia akan berangkat ke sekolah.
"Oppa akan pergi ke Busan untuk menengok eomma".
"Kalau begitu, aku akan ikut. Aku akan menelepon temanku kalau begitu" dengan antusiasnya In Ha langsung mengambil ponselnya.
"Andwee! Emm maksud oppa, kau harus belajar untuk ujian, bukan? Jadi, lebih baik kau di rumah saja. Kalau kau ikut siapa yang akan menjaga rumah?" ucapku untuk melarang In Ha ikut.
Ya, aku melarang In Ha ikut ke Busan. Karena, memang sudah sejak 1 tahun yang lalu eomma kami selalu sakit-sakittan. Dan, eomma lebih memilih di rawat di tempat yang lebih sepi dari Seoul yaitu Busan.
Dan, tadi pagi aku dapat telepon dari rumah sakit. Bahwa, penyakit eomma tiba-tiba kambuh dan aku tidak ingin In Ha menjadi khawatir.
Beberapa bulan belakangan ini In Ha bekerja paruh waktu untuk menambah biaya pengobatan eomma kami yang cukup mahal. Padahal, aku sudah melarangnya tapi dia tetap memaksa.
Memang keras kepala...
Dan aku tidak ingin In Ha menjadi sedih. setelah, mengetahui soal penyakit eomma yang kambuh. Jadi, lebih baik aku diam.
"Eomma tidak apa-apa kan?" tanya In Ha dengan nada yang menginterupsi.
"Tentu saja, kau tau kan oppa selalu pergi ke Busan tiap akhir bulan? Kenapa kau malah kuatir?".
"Hanya saja perasaanku ..."
"Sudah pukul 06.40 kau harus cepat berangkat sebelum busnya berangkat. oppa akan sampaikan salammu untuk eomma" ucapku sambil mendorong In Ha untuk segera keluar dari rumah.
"Hati-hati Inha ya" ucapku sebelum In Ha jalan menjauh dan dia hanya tersenyum.
Mianhee Inha -ya ...
Yoon Jeong Han Pov END
...
Kringgg Kringg Kringg
Bel istirahat berbunyi dan semua murid langsung berhamburan keluar kelas.
"Inha ya ayo kekantin bersama" ucap Leechan dan Minhye disampingnya.
"Kalian duluan saja aku tidak lapar" jawabku singkat.
Sebenarnya, aku masih memikirkan kejadian tadi pagi ketika oppa dengan tiba-tiba akan pergi ke Busan. Biasanya, 3 hari sebelum menengok eomma oppa selalu bilang padaku. Tapi tidak dengan hari ini.
Dan, itu yang membuatku selalu memikirkannya.
"Yoon In Ha" terdengar suara seseorang memanggil namaku dan akupun lansung mengangkat kepalaku yang tadinya tertunduk.
Lagi-lagi pria itu Jeon Wonwoo. Apa dia tidak malu dengan kejadian di bus kemarin.
Mengingatnya saja sudah membuat pipiku merasa panas.
Sungguh memalukan.
"Waee?" tanyaku tanpa basa-basi.
"Apa kau mau ketaman belakang sekolah? Emm, maksudku aku ingin mengucapkan terimakasih karna kau sudah menolongku"
"Kau sudah mengatakannya kemarin, bukan?" ucapku untuk memperjelas maksudnya itu.
"Tetap saja, aku ingin mengatakanya lagi. Ikuti aku" ucap Wonwoo sambil berjalan dan tanpa menolak akupun mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy Wonwoo
Fanfiction"Seharusnya aku tidak menggenggam tangannya" Jeon Wonwoo-❄⛅