When I Wake Up (Kaisoo Ver.)
-Enjoy it-
Kami duduk di sebuah lorong yang tidak jauh dari tempat kami berdiri tadi.
"Duduklah nona" ucap orang itu sambil menepuk tangannya diatas bangku sampingnya
"Begini, sebelumnya kenalkan namaku Oh Sehun, rekan kerjanya. Kami berdua adalah seorang detektif" jelas orang itu -Sehun- yang mengenalkan dirinya
"Ah, jadi kalian itu detektif? Umm, aku Do Kyungsoo"
"Iya, dan kau sepertinya bukan berasal dari sini?" tanyanya
"Aku dari Busan, aku hanya ingin berjalan-jalan di Seoul--"
'--tapi gagal' lanjutku dalam hati
"Oh, begitu.. Maaf ya telah merepotkanmu, Kyungsoo-ssi" ujarnya dengan nada penyesalan
"Tak apa, Sehun-ssi. Jika ada yang harus kutolong, kenapa tidak" ucapku sambil tersenyum
"Tak perlu terlalu formal padaku, panggil oppa saja tak apa"
"Huh? Tapi sepertinya kita seumuran, berapa umurmu?" tanyaku
"Hmm, sekitar pertengahan 20" ucapnya sambil meletakkan telunjuknya di dagu seperti sedang berpikir
"Yasudah jika tak mau memberitahu" jawabku ketus
"Hey! Kenapa jadi membahas umur? Bahkan ada yang lebih penting dari itu saat ini" ucap Sehun mulai serius
"Ah ya, aku hampir lupa. Memang sepenting apa itu, Sehun-ssi?" tanyaku dengan mempertajam penglihatanku
"Tatapanmu biasa saja, bisa kan?" ujarnya dengan nada menyindir
"Sudah biasa, cepat katakan"
"Baiklah-baiklah. Jadi begini, temanku itu sedang dalam sebuah tugas tersembunyi. 5 tahun lalu, ia bertengkar dengan appanya, dan setelah pertengkaran itu ia pergi meninggalkan rumahnya. 3 tahun setelahnya, ia berniat untuk kembali ke keluarganya itu. Mungkin ia merasa bersalah, jadi ia ingin meminta maaf pada keluarganya" jelas Sehun
"Sebentar, kenapa ada kata mungkin di akhir kalimatmu, Sehun-ssi?"
"Karena ia tidak menceritakan alasannya padaku, Kyungsoo" jawabnya
"Baiklah, lanjutkan ceritamu"
"Ia pergi ke alamat rumah lamanya, tapi ia tidak menemukan keluarganya. Rumah itu sudah berubah menjadi sebuah restoran kecil. Sejak saat itu, ia putus asa karena tidak tahu kemana keluarganya. Beberapa hari lalu, tiba-tiba ada seorang laki-laki mendatanginya dan mengaku sebagai adiknya. Saat itu kami sedang makan malam di kedai sebrang kantor"
Aku hanya mendengarnya dengan seksama karena aku juga penasaran dengan pria itu dan juga kenapa Sehun meminta tolong padaku.
"Laki-laki itu berkata jika ia sedang dalam keadaan yang sulit, keluarganya sedang dikejar-kejar orang yang tidak menyukai appanya. Aku dan temanku sedikit bingung, kenapa laki-laki ini menceritakan masalahnya kepada kami. Dan, puncaknya ia memberi alamat rumahnya kepada kami dan ia juga memberikan nama appa dan eommanya. Setelahnya, ia pergi dengan terburu-buru tanpa kami tahu namanya dan alasan ia mengaku sebagai adik dari temanku itu. Karena temanku tidak percaya dengan apa yang dikatakan laki-laki tadi, ia menyuruh beberapa bawahan kami untuk menyelidiki laki-laki tadi. Dan hari ini mereka baru menemukan identitasnya" jelas Sehun panjang lebar
"Dan saat ia mendapat kabar itu, ia langsung berlari tanpa menyadari sekitarnya, begitu?" aku mendecih pelan
"Karena ia benar-benar berharap jika laki-laki itu adalah adiknya, nona. Sebenarnya aku curiga kecelakaan ini adalah ulah seseorang yang kami kenal. Karena 2 hari yang lalu, tak lama setelah laki-laki tadi menghampiri kami, dia meminta izin pada atasan kami untuk mencari tahu tentang keluarganya itu dan memakai fasilitas kantor yang biasa kami gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kami. Namun diluar dugaan, ternyata atasan kami tidak menyetujuinya dan malah marah besar. Dan sepertinya hari ini dia tahu jika kami tetap melakukan pencarian itu"
"Jadi Sehun-ssi, disini apa yang perlu dibantu dengan kehadiranku?" Tanyaku penasaran karena Sehun belum menjelaskan apa yang harus kubantu
"Bukan sesuatu yang berat, aku hanya ingin memintamu menjaga temanku. Aku akan menjalankan misi ini beberapa hari yang akan datang. Untuk beberapa saat aku harus vakum dalam misi ini. Jika ia sadar, tolong beritahu aku. Segala sesuatunya sudah kuurus, kau hanya tinggal menungguinya. Jika dia membuka matanya nanti, jangan biarkan dia pergi. Aku beritahu kau, dia sangat keras kepala dan sangat sulit untuk dikendalikan jika ada yang menghalanginya. Jadi, aku mohon bantuanmu nona Kyungsoo" Sehun menjelaskannya dengan nada serius sekaligus memohon dengan menatap ke bola mataku yang membuatku terpana sesaat, tapi setelahnya aku ingat permohonannya dan seketika membuatku bingung
"Tapi Sehun-ssi, aku--" aku baru akan menjelaskan keadaanku tapi ada suara langkah kaki menuju ke arah kami
Sebenarnya, aku sudah mendengarnya beberapa saat lalu tapi aku tidak mempedulikannya. Aku sungguh sangat menyesal sekarang
"Maaf tuan dan nona, apakah anda kerabat pasien bernama Kim Jongin?" Tanya perawat itu
'siapa Kim Jongin?'
"Maaf, siap--"
"Ya, betul itu kami. Ada apa sus?"
"Pasien sudah selesai operasi. Dan kami akan memindahkannya ke ruang rawat inap karena lukanya tidak terlalu parah" jelas perawat itu
"Aku minta dia dipindah ke ruang vip, dan kira-kira berapa hari dia akan sadar sus?" Ujar Sehun
"Sekitar 4-5 hari lagi karena kami memberikan obat bius dalam dosis tinggi, dan kami menyadari jika pasien sepertinya kurang istirahat sebelumnya"
"Ah, baiklah sus. Terima kasih infonya. Lakukan pekerjaan anda dengan baik, sekali lagi terima kasih" Sehun menundukkan badannya sedikit, dan menyenggolku juga agar peka untuk menunduk juga
Dan perawat itu pergi setelah menerima salam kami
"Jadi.. namanya Kim Jongin?"
Yang tebakannya bener, angkat kaki 😄 Ada yang bisa ngasih saran, atasannya siapa?
See you on next chapt ya WakeUp-ers!
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Wake Up [Hiatus]
Fantasy[Kaisoo GS] Ketika aku terbangun dari komaku yang entah berapa lama, tiba-tiba saja aku dapat membaca dan mendengar apa yang dipikirkan orang-orang Up setiap Jumat