•Nine

729 114 5
                                    

When I Wake Up (Kaisoo Ver.)

-Enjoy it-

Jongin POV

Sudah 2 minggu aku dirawat di rumah sakit, dan aku juga ditemani oleh seorang gadis yang kurasa kadang menyebalkan, tapi ada kalanya dia menyenangkan meskipun hal itu jarang sekali.

Seperti pagi ini, kulihat dia sedang melamun. Dan kurasa ada sesuatu yang sangat ia pikirkan, dan kutebak pasti menyangkut keluarganya. Karena sedari aku sadar sampai detik ini, tak pernah kudengar ia meminta ijin padaku untuk pulang atau sekedar mengambil baju ke rumahnya. Karena penasaran, aku sedikit berteriak agar dia tersadar dari lamunannya itu

"Do!" teriakku

"Aish, ya! Apa-apaan kau ini! Bisakah kau tidak berteriak di kupingku?!" ucapnya sambil mengelus kupingnya pelan, hal itu membuatku sedikit menahan kekehan karena dia cukup lucu saat marah

Karena penasaran, aku mencoba untuk menanyakannya, "Kuperhatikan kau lebih sering melamun akhir-akhir ini. Ada apa?"

Tapi diluar dugaanku, ia malah menjawabnya dengan sinis. Jadi, aku urungkan niatku untuk bertanya lebih banyak lagi, karena aku juga mendadak unmood untuk berbicara dengannya

  "Ck, sudahlah habiskan makananmu atau aku akan kembali ke Busan saat ini juga!" ah, jadi aku tau selama ini dia melamun. Dugaanku pasti benar, dia sedang memikirkan keluarganya. Dan, pantas saja ia tak pernah minta ijin padaku untuk pulang, itu karena rumahnya cukup jauh dari sini. Tapi, untuk apa ia ke Seoul? Ada urusankah? Atau ia hanya jalan-jalan? Eh? Apa peduliku?  Kenapa aku jadi penasaran dengan gadis ini? Menyebalkan

"Memang aku peduli kau akan pulang ke Busan sekarang atau besok-besok" jawabku karena merasa sebal dengan diriku sendiri, aku tidak sadar melontarkan kalimat yang kurasa membuatnya tersinggung

"Kau yakin? Baiklah aku akan merapikan barang bawaanku" tuh kan, aku membuatnya tersinggung! Bagaimana ini? Mungkin sedikit candaan akan membuatnya tidak jadi membereskan pakaiannya

"Ya! Kau menanggapi ucapanku dengan serius?" Aku meneriakinya, tapi tidak di respon. Jadi, aku meneriakinya kembali sambil berjalan menuju ke arahnya "Ck, Ya! Do Kyungsoo!" kutarik lengannya agar ia bisa menghadap ke arahku. Bukan apa-apa, aku hanya tidak ingin ia menangis gara-gara ucapanku tadi

Tapi, kurasa dugaanku salah. Kulihat ia tidak menangis, wajahnya seperti biasa saja. Mungkin dia mengerjaiku? Sial! 

Baru aku akan melepaskan tanganku dari lengannya, matanya melihat ke arah mataku. Tatapannya begitu dalam, sehingga dapat kudengar jika ia tengah berpikir, "Ada apa dengan lelaki ini? Kenapa aku bisa mendengarnya berbicara sesuatu? Dan, apa itu tadi? Ia bilang aku cantik?" 

Segera aku memalingkan pandanganku, dan tak kusangka ia menanyakan suatu hal yang kupikir sudah jelas ia bisa mendengarnya melalui pikiranku tadi, "Kau bilang apa Kim Jongin-ssi?"

Aku merasa tertangkap basah, tapi aku tidak akan mengakuinya. Tapi, memang benar. Aku hanya mengatakannya di pikiranku, tidak lewat bibirku. Jadi kujawab saja "Huh? Aku? Aku tidak bilang apa-apa nona Do"

Setelah aku mengatakan itu, kurasa ia ingin mengatakan sesuatu, tapi kalimatnya terpotong karena aku mendengar suara yang sangat tidak ingin kudengar. Suara Sehun. Aku tidak mendengarnya membuka pintu, tapi sejak kapan ia sudah ada di dalam ruangan ini?

When I Wake Up [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang